Jogging

45 5 0
                                    

TRENG! TRENG! TRENG!
RATUU BANGUN WOII JOGGING HARI MINGGU!
RATUUUU BANGUN RAT! JOGGING BIAR BADANNYA ASOY ADUHAY
WOI KEBO BANGET LO AH!

Ratu membuka matanya perlahan dan mematikan alarmnya yang berisik itu.
Gadis itu menggeliat pelan dan tersenyum geli mendengar alarmnya yang merupakan suara Bulan dan Rei itu. Ia berjalan menuruni ranjangnya dan membuka tirai jendelanya yang berwarna ungu.

Ceklek.

Ratu keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan tubuhnya 30 menit lalu.

Keadaan diluar masih gelap. Ini baru saja jam setengah lima. Setelah bangun tidur tadi, Ratu langsung melaksanakan sholat subuh dan mandi.

Kini gadis manis itu sudah siap dengan celana training berwarna putih selulut dan jaket olahraga berwarna biru-kuning. Tak lupa, Ratu mengalungkan earphone nya dan meletakkan HP di saku jaketnya.

Ratu tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin. Kemudian gadis itu menuruni tangga menuju lantai dasar rumahnya, dan mendapati sang kakak yang tak lain dan tak bukan adalah Revan Anggara sedang sibuk dengan laptopnya di ruang keluarga.

"Eh bang Revan kapan balik lu?" Tanya Ratu sambil menaikkan satu alinya. Heran dengan Revan yang tak biasanya di rumah.

"Tadi malem lu udah tidur duluan," jawab Revan, sambil masih fokus pada laptop di depannya.

"Oh iya, yaudah gue jogging dulu ya," Ratu pun pergi keluar rumah.

'Cause all of me
Loves all of you
Loves your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when i lost i'm winning

Lagu John Legend yang berjudul All of Me itu pun mengalun di earphone yang didengar Ratu, bergerak seirama dengan langkah Ratu menuju lapangan olahraga Permai Indah, komplek mewah rumah Ratu.

⚫⚫⚫

"Ah elu, Ja! Gue masih ngantuk tau tadi tuh, udah mana lu nyamperin rumah gue segala! Kita akhirannya jogging deket rumah lu juga," sungut Calvin kesal pada Raja yang masih menyengir tidak jelas.

"Yah kalo kaga di samperin lu mah bakal ngaret ntar gajadi jogging lagi kayak minggu kemaren," balas Raja tak kalah kesal.

"Udah ah lu pada mau jogging atau mau debat pilkada? Ntar gue daftarin lah!" Seru Ahmad santai, masih sibuk dengan smartphone miliknya.

"Yeh elu! Lagi ngomongin apa malah jadi debat pilkada! Tambah ga nyambung onyon," Deon menjitak kepala Ahmad sambil tertawa.

"Ih bang deden gitu ya sama dede,"

Yah, mulai deh drama murahan ala ala Ahmad Begintong.

Raja memutar bola matanya malas saat mereka asyik tertawa karena ulah kocak Ahmad.

Eh itu bukannya Ratu? Tanpa sadar Raja membatin dalam hatinya ketika mata coklat terangnya menangkap siluet seorang gadis berkulit putih dengan rambut coklatnya yang dicepol rapi.

"Eleh eleh si amang Raja sedang memandang ka arah neng geulis euh," suara Calvin membuyarkan pikiran Raja seketika. Membuat cowok satu itu mendelik kesal pada Calvin, si bule jadi-jadian.

"Aya naon eta?" Sambung Ahmad berusaha menggoda Raja dengan menaik turunkan alisnya.

"Ih orang tadi gue lagi liat itu siapa juga, cuma mau mastiin, ga lebih!" Tegas Raja yang membela diri.

"Gapapa kali, Ja, kalo lu mau merhatiin juga, gaada yang ngelarang," Deon menepuk bahu Raja dengan menunjukkan senyum tipisnya.

"Eh itu neng geulis nyamper ke sini! Aduh gimana nih? Gue udah ganteng belum, Mad?" Calvin tiba-tiba heboh sendiri dengan Ahmad.

Dan benar saja, Ratu berlari ringan menuju kumpulan empat cogan yang sableng ini, eh 3 cogan sableng deh. Karena Raja tak rela disebut sableng.

Yaudah sibling.

Lah kok gaje.

"Hei Ratu! Sendirian aja?" Ahmad menyapa gadis itu dengan suara yang dibuat buat cool. Deon terkekeh melihat itu.

"Heheh iya gue mau ke lapangan olahraga komplek," jawab Ratu dengan senyuman manisnya.

Eh manis.

Wah Raja mulai ngelantur kayak Calvin ini mah.

"Oh iya, kita juga mau kesana, yuk barengan aja!" Sambut Deon dengan ramah. Ratu mengangguk.

Calvin, Ahmad, Ratu, dan Deon sudah mulai berlari ringan bersama. Sedangkan Raja masih diam di posisinya.

"Ja! Cepetan atau ga kita tinggal!"

⚫⚫⚫

Awkward.

Mungkin itu yang cocok untuk menggambarkan posisi Raja dan Ratu sekarang.

Mereka sudah sampai di lapangan olahraga komplek Pondok Permai. Eh 3 curut itu malah meninggalkan mereka berdua.

Kampret.

Ratu menunduk. Berusaha menikmati alunan musik di earphonenya, ingin sekali rasanya menenggelamkan wajahnya ke dalam laut.

Uh ini sangat sangat sangat awkward.

Ratu ditinggal sendiri oleh Raja. Sedangkan laki-laki itu sibuk dengan HPnya.

Diantara keempat laki-laki itu, Ratu paling dekat dengan Calvin. Walau tidak dekat dekat amat sih. Tapi ia mengenal baik Calvin karena ia dekat dengan sepupu laki lakinya yang bernama Azka.

Tapi dengan Raja?

Oh big No!

Ia tidak pernah sekalipun bersuara di depan Raja. Apalagi mengobrol.

Lagipula, Ratu bukan tipe cewek yang mudah mengakrabkan diri.

Lalu apa yang harus gadis itu lakukan sekarang?

Masih dalam kecangguan yang terasa di antara keduanya, Raja pun memutuskan untuk berdiri dan mencari ketiga teman yag sudah meninggalkannya itu.

Ia juga tidak bisa membiarkan suansana tidak mengenakkan itu terus berlangsung kan?

Bisa sampai minggu depan kalau ia tetap duduk di situ bersama Ratu!

"Gue duluan ya," Raja berkata tanpa memandang Ratu dengan santai, seolah olah ia memang seperti itu.

Huh, padahal jantungnya sudah berdegup kencang hampir keluar dari tempatnya.

Akhirnya, Ratu bisa mendesah lega
bertepatan dengan langkah Raja yang menjauh, semakin lama semakin tak terdengar.

[TADS02] Tentang RatuWhere stories live. Discover now