Saya sengaja membuat jarak dan menghindari kamu seperti ini bukannya saya tidak rindu kamu. Tapi saya tidak ingin adalagi hati yang menangis. Saya tidak ingin lagi ada harapan yang terbangun.
Saya rindu, sungguh, saya ingin bertemu kamu. Saya ingin mengatakan semua yang terpendam selama saya pergi. Saya ingin memeluk kamu, meluapkan kekesalan saya kepadamu selama ini.
Namun saya tahu apa yang dirasakan perempuanmu di sana. Ia mempercayai kamu sepenuh hatinya, menunggu kamu kembali untuk menemuinya. Saya yakin ia akan kecewa jika tahu bahwa di sini kamu menemui saya—sosok perempuanmu yang lain.
Peluk kembali perempuan itu.
Jangan pernah kamu kembali untuk mengadu kisahmu kepada saya lagi.
Saya dan dia sama-sama perempuan. Kami punya hak untuk merasa bahagia saat mencintai laki-lakinya. Setidaknya jika saya tidak bahagia, kamu pun bisa bahagia dengan perempuanmu di sana.
Saya memang masih mencintai kamu. Namun, haruskah saya memenangkan ego di dalam diri saya untuk merebut kamu kembali?
