Time Machine

21 7 0
                                    

'Tik.. Tok.. Tik'

Aku diam
Menatap kosong pantai ini
Bersandar disebuah kursi panjang
Melihat ombak-ombak kecil bergelombang
Merasakan pasir-pasir lembut yang bersentuhan dengan telapak kakiku
Menikmati angin pelan menerpa tubuhku, meniup rambutku berantakan.

'Tik.. Tok.. Tik.'

Diam.
Hanya ada aku seorang diri di pulau ini

Termenung.
Ya ! Aku tersesat

Menangis.
Tidak ! Aku kuat

Berharap.
Ada seseorang yang membantuku pergi meninggalkan pulau ini

Rindu.
Aku ingin kembali ke rumahku.

Gila.
Aku sehat ! Aku harus bertahan.


"Aku sudah 2 tahun tersesat di pulau ini sendirian !"

"Bekalku habis, dan aku harus tetap bertahan, bertahan !"

"Aishh.. aku tak pernah menyangka akan terjadi hal ini dalam hidupku !"  Teriakku dengan tangisan.

"Tolong !! Tolong bantu aku !!"

"Tidak ! Tidak akan ada seorangpun yang dapat mendengar perkataanku."


Bahkan aku tidak membawa apapun. Handphoneku saja sudah terbawa arus air laut entah kemana. Bagaimanapun aku harus kuat bertahan hidup.

"Ah~~ aku malas, aku bosan. Sebaiknya aku ingin berendam di tepi laut ini. "

Yak! Ini kebiasaanku setiap pagi hari. Berendam di tepi laut maksudku adalah mandi. Walaupun tak ada shampo, sabun, sikat gigi. Hh..

Perlahan kuberjalan semakin ketengah. Ombaknya cukup tenang, aku berani berendam hingga air sebatas dadaku. Kumengusap wajahku dengan air laut segar ini.

Tak lama..

Tak lama..

Aku melihat sesuatu..

Ya ! Apa itu ?

PERAHU ?!!

Apa benar ?

Perahu itu menuju kearahku, aku yakin pasti ada orang diatas perahu itu.
Aku melambaikan tanganku setinggi-tingginya !!

"Aaaaa~~ senangnya, apa aku bermimpi?"

"Seseorang tolong akuuu!!!"  Teriakku sangat kencang sambil melambaikan tangan.

"TOLONG AKU !! TOLONG AKU !! CEPATLAH KEMARI !!"

Perahu itu menuju kesini. Aku tak percaya ini, harapanku terwujud ? Ahh.. senangnya.

Tak kusangka, perahu itu telah tepat dihadapanku. Aku mundur dengan cepat dan berdiri di gundukan pasir lembut ini.
Ya, ada 5 orang wanita cantik sebaya denganku turun dari perahu itu.
Aku mendekat bahagia.

"Hai !!"  Ucapku pelan manis dengan senyuman.

"Hai juga, siapa namamu ?"   Tanya salah satu wanita itu.

"Namaku Winda, dan kalian ?"   Aku terus tersenyum.

"Aku Yunita."

"Okta."

"Nessa."

"Sherli."

"Dan aku Rahma."

"Apa hanya ada kau sendirian di pulau ini?"  Yunita mengerutkan dahinya.

NITASADALIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang