~Prolog~

98 13 6
                                    

Dingin.. sedingin salju...
Itu yang dirasakan gadis dengan rambut panjang berwarna hitam tersebut. Terbujur kaku dengan tangan yang terikat. Samar terdengar suara langkah kaki yang berjalan. Tubuh gadis itu gemetar tidak karuan memikirkan bagaimana nasibnya kedepannya. Satu persatu pikiran terlintas di kepalanya.
Apakah aku akan dibunuh di sini, atau disiksa dengan kejam? Hanya dijadikan tahanan, atau dijadikan mainan oleh makhluk sakit jiwa?
Gadis itu hanya menatap penuh kekosongan ke sudut ruangan yang gelap itu. Tidak terpikirkan olehnya ada makhluk halus atau semacamnya di ruangan itu. Yang dipikirkannya hanyalah kabur dan menyelamatkan diri.
Pintu ruangan dibuka. Sontak gadis tersebut menutup mata, tapi tidak sepenuhnya ditutup agar Ia bisa melihat siapa yang membuka pintu ruangan itu. Semuanya sia-sia, karena dengan segera "makhluk" itu menutup pintu ruangannya kembali. Gadis tersebut bisa merasakan bahwa "makhluk" itu tidak sendiri, tetapi membawa teman atau mungkin "tahanan" yang lain.
"Itu buruanmu? Kuakui Ia memang gadis yang cantik, tapi kurasa Ia tidak cocok untuk rencana kita. Lihatlah dia, dia seperti benda yang tidak membantu sama sekali dalam misi kita" Makhluk itu mengucapkan segelintir kata yang "menyayat" hati Gadis malang itu.
"Kau belum tahu kalau belum mencoba, iya kan?" Makhluk yang lain membalas perkataan lawan bicaranya itu dengan santai.
"Baiklah... mari kita mulai sekarang" Makhluk itu mendekat dan semakin dekat dengan tubuh Gadis malang tersebut. Gadis tersebut semakin panik. Besi yang tajam menusuk jantung Gadis itu. Gadis tersebut berteriak kesakitan. Tetapi apalah daya, alat perekat yang merekat mulutnya itu meredam jeritan kesakitan wanita itu.
Seketika sinar yang menyilaukan menyinari mata Gadis malang itu.
.
.
.
End...?

MaJi WONDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang