PENYAKIT-penyakit ini menggerogoti tubuhku. Semakin lama, aku semakin rapuh. Jemari yang dulu biasa kugerakkan sesuka hati, kini mulai ringkih. Kaki yang semula bisa kubuat berlari kencang, sekarang mendadak lumpuh.
Tidak, aku tidak lumpuh sepenuhnya. Hanya terbaring lemah di atas pembaringan rumah sakit. Ditemani televisi menyala setiap detiknya dan cahaya matahari memaksa masuk melalui celah sempit ventilasi.
Virus-virus sialan ini tak mau beranjak dari tubuhku. Terus menyerang trombositku yang semakin anjlok. Belum lagi, umbai cacingku yang nyaris membusuk.
Rasa nyeri menjalar ke sekujur tubuhku. Aku merintih, menahan perih yang teramat sangat. Penyakit ini semakin hari semakin parah hingga ada dua kemungkinan sekarang. Mungkin aku bisa sembuh, mungkin juga tidak.
Aku memejamkan mata, berharap semua penderitaanku berakhir.
Pada suatu ketika di dalam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Dream
Short StoryPada suatu ketika di dalam mimpi, sang putri tertidur panjang karena menusukkan jemarinya ke jarum pemintal. Jika di akhir cerita sang putri terbangun karena seorang pangeran, maka di akhir cerita ini aku tak akan terbangun karena siapa pun. ©Co...
