(1) Pertemuan

62 5 4
                                    

Happy Reading^^

Disinilah Vindra Yalsa yang menunggu bis sekolahnya sedari tadi. Di kelas XII ini, Vindra mau sedikit merubah kebiasaannya. yang tadinya selalu datang telat, sekarang sampai kecepatan menunggu bis sekolah. Padahal jam di tangannya masih menunjukkan pukul 06.15 dan bis pertama datang pukul 06.25 mungkin dia harus menunggu.

Saat bis datang dengan semangat Vindra masuk kedalam dan sudah ada beberapa orang menduduki bus tersebut. Karna malas diusik Vindra akhirnya memilih bangku paling akhir yang lebar dan beruntung hanya ada satu orang yang juga duduk disitu.
Vindra mendaratkan pantatnya pas di dekat jendela karna dia sudah terbiasa akan hal itu.

Bus berjalan menyelusuri jalan yang masih tampak belum ramai dilewati para pengguna jalan. Karna perjalanan dari halte ke sekolah Vindra cukup jauh, akhirnya Vindra mengambil aerphonenya dan memasang volume terkuat.

"Pelankan suara aerphonemu. Itu menganggu ku." Kata lelaki yang menutupi seluruh wajahnya dengan topi jaketnya yang duduk disamping Vindra.

Tapi sayang perkataannya tersebut tidak digubris oleh sang penganggu.

"Hei Tuli! Pelankan itu!" tak ada respon juga, sang penganggu hanya mengangguk-anggukan kepalanya sembari menikmati musik dj yang sedang Ia dengarkan.

Karna kesabarannya sudah habis akhirnya dia langsung menghentakkan sebelah aerphone gadis itu,

"Apa yang kau lakukan?!" kata gadis tersebut terkejut.

"Bisakah kau matikan suara brengsek itu! Kau hanya menganggu ketenangan orang lain saja!"

"What?! Menggangu? Hey dasar cowok aneh?! Lo pikir ini bis punya bapaklo?! Biasanya juga bis sekolah bikin musik pake speaker terus volume paling kuat! Enggak ada yang terganggu kok?! elu aja kali yang gak waras?!"

"Berisik Lo."

Karena malas berdebat, akhirnya lelaki itu pindah ke kursi yang jauh dari gadis itu. Dia benci kebisingan, dia benci gadis panjang mulut, dia benci orang yang membuat onar! dan sekarang dia membenci gadis itu. Gadis gila yang merupakan satu sekolahnya.

"Itu cowok gila kali yak?! Udah ganggu kesenangan gue, malah tinggal pergi lagi! Ih, pengen gue colok tuh mata?! Ah.. B*ngsat! Pagi-pagi udah buat onar aja tuh cowok!"

Vindra pun meredam emosinya, dia mencoba bersabar agar tidak mengacaukan semangat paginya.

*-*

Sesampainya di sekolah Vindra langsung berjalan agak kencang untuk menuju kelasnya.

"Pasti Revan udah dikelas nih" batinnya semangat.

Memang, selain untuk mengubah perilaku yang tidak disiplinnya, Vindra juga datang cepat untuk dapat menikmati wajah Revan yang dijuluki devilprince disekolahnya.

Ia langsung berlari ke kelas dan melihat sekelilingnya. Sayang, hanya ada beberapa orang disana kecuali Revan.

"Kemana dia? Tumben belum datang tuh orang" batinnya melihat sekeliling kelas.

"Vindraaa!!" teriak cewek rambut coklat yang mempekakkan satu kelas dengan suara cemprengnya.

"Apaan sih Fi? buat bising aja pagi-pagi" sewot Vindra kepada sahabatnya

"Gila!! Gila Man!!"

"Apaan gila? Siapa gila? elu kali ya yang gila" kata Vindra sambil berjalan menuju bangku kesayangannya.

"Ya, eluh ma.. dengar dulu kali gue baru lu sangkal." kata Fia cemberut.

"Iya.. Iya Fia ku sayang... ada Apa, hm?" Balas Vindra mencoba melembutkan suaranya.

SORRY FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang