(2) Mulai Menjauh?

43 5 1
                                    

Wrng!>> di mulmed gambar Fia yooo...

Happy reading^^

Vindra keluar dari kamar mandi 2 jam kemudian dengan mata sembabnya.

Dia bolos mata pelajaran fisika karena malu sama teman-teman satu kelasnya.

"Hei lo! Bolos lo ya?" kata lelaki yang gayanya lebih mirip dengan preman pasaran, bukan seperti siswa. Dia hanya memakai kemeja santai yang dalamannya kaos warna hitam, serta celana dan sepatu yang sangat tidak cocok untuk dikatakan seragam anak sekolahan.

"Suka-suka gue. Hidup hidup gue kok! gak usah ikut campur deh!" balas Vindra sewot.

"Yaellah, biasa aja kalik. gue kan cuma mau nyapa sekalian bilang kita samaan" cenggirnya menatap Vindra.

"Bagus ya sapaan lo. Buat gue terbang kelangit ketujuh! orang tuh kalo nyapa lembut. Gue pikir Tadi lo guru BP, mana suara kayak om-om lagi." kata Vindra ketus.

"Iya... Iya.. gue minta maaf deh sama tuan putri yang judesnya minta ampun ini. Btw, kekantin yuk sambil-sambil kenalan.Hehehe"

"He! He! He! He!, gue gak mau kekantin!"

"Gue bayarin deh. Serius."

Akhirnya pertahanan harga diri Vindra hilang lenyap ditelan aer toilet. Mendengar kata bayarin, Vindra pun langsung meng-okekan perkataan pria brandalan tersebut

-__-

"Bu, bakso 2 sama jus jeruk 2 ya!"

Setelah lama Vindra berpikir, akhirnya dia protes kepada lelaki aneh di depannya

"Lah, elu kok gak nanya gue dulu sih! Kan gu-"

"Shhhtt.. gue tau kok kalo tuan putri didepan gue ini suka sama makanan pesenan gue" katanya geer.

"Dari mana lu tau?" Kata Vindra penasaran.

"Karna-"

"Dek ini pesenannya silahkan dimakan" ibu kantin pun meletakkan makanan dan minuman pesanan laki-laki tersebut yang kebetulan Memang juga kesukaan Vindra.

"Makasih ya Bu" Kata Vindra ramah.

Langsung saja Vindra menyantap makanannya dengan kencang. tanpa ada rasa jaim didepan pria yang mentraktirnya.

Memang tadi Vindra tidak sarapan. Dia berpikir, dia bisa makan bekal bawaannya berdua dengan Revan.

"Ohiya! Bekalku!" Batin Vindra menyesal.

Jika tau sikap Revan Memang seperti julukannya devil, Vindra akan berpikir 1000 kali sebelum mendekatinya.

"Tapi, yasudahlah. Karna sikap Revan tadi gue jadi tau gimana tuh orang. Sumpahi kena karma!! mentang-mentang ganteng! terus kaya! terus wangi! terus pintar! emang sesuka hatinya ngebuat orang malu" batin Vindra kesal

"Eh, lu ngapain makan sambil monyong-monyongi mulut? lu kesel sama baksonya ya?"

"Apaan sih! Kalo makan itu gak boleh ngomong tau!" jawab Vindra dengan bakso bulat yang membuat pipinya menggembul.

Akhirnya mereka pun makan dalam diam.

*_*

"Vindraaaa!! Ternyata elu disini monyet?! Gue udah nyariin elu ke seluruh kamar mandi di sekolahan!! Selak kamar mandi cowok juga gue masukkin tauk!! Eh, elunya enak-enakkan makan disini" Jerit Fia yang melihat Vindra dengan entengnya makan di kantin setelah Fia lelah mencarinya.

"Gue capek nangis Fi, Jadi harus isi tenaga dulu. Sini duduk, jangan jerit-jerit kayak orang gila deh. Pusing gue dengarnya."

"Hebat ya nih bocah, lagi galau-galaunya malah makan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SORRY FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang