Angin berdesir cukup kencang sore itu. Dinginnya cukup menusuk kulit seorang gadis kecil yang sedang duduk dibangku Taman.
Kedua tangannya bertumpu pada bangku Taman itu. Kaki mungilnya sedari tadi mengayun pelan. Dia sedikit gelisah saat sedang menunggu kepulangan teman kecilnya.
Tiin.. Tiin..
Suara klakson mobil itu membuat ia mendongakkan kepalanya. Bibir kecilnya terangkat keatas saat tau siapa yang datang.
Zeus Waldemar Dinata
Nama itulah yang selalu menghiasi otak gadis mungil ini. Ia selalu berusaha mengambil hati Ze hanya untuk sekedar bermain. Menjadi teman kecilnya.
''Ze!.'' Gadis kecil itu turun dari duduknya dan berlari kecil menghampiri Ze.
Sementara yang dipanggil hanya menengok malas.
''Kamu dari mana? Aku udah nungguin kamu daritadi loh, aku mau main.'' bibir tipisnya terus bergerak.
Ze, silaki laki kecil yang cuek, jutek dan dingin hanya berlalu tidak menanggapi sama sekali. Kaki kecilnya berhenti didepan pintu, saat gadis kecil itu bersuara lagi.
''Aku malem ini pindah ke bangka. Papaku ditugaskan disana. Aku bakal kangen kamu deh.. '' gadis kecil itu menghampiri Ze dan memberikan sesuatu ''Ini, aku gatau mau ngasih apa, jaga baik baik ya, kenang kenangan dari aku, selamat tinggal Zeus.''
Zeus tidak bergeming ditempatnya. Ia memperhatikan lamat lamat barang itu. Zeus kecil berusaha tidak mempedulikannya. Tapi ia sedikit merasa ada yang tergores didalam hatinya.
''Take care, Thyra.'' Gumamnya pelan
***
Gessss, soriya kalo masi berantakanwkwk
Butuh saran dan votenya ya, ini cerita pertamakuu
Terima kasihhhh^^
KAMU SEDANG MEMBACA
setitik rindu
Teen Fictionketika hati mulai mengeluarkan isinya. rindu yang kusimpan selama bertahun-tahun. dia. dia yang kutunggu dan kunanti akhirnya kembali. tapi, ternyta semuanya tak lagi sama seperti dulu. haruskah ku sampingkan perasaan ku? atau berjuang demia dirinya?