"Hah.. Hah.. Hegghh.. Hh.. Rrggh"
Crrang! Jlebb!! Criiiinng... Srasshh..
"Sampai kapan kalian akan melawanku?! Cepat beritahu dimana penduduk desa?!""Rrgghh... Manusia bodoh!! Untuk apa kuberitahu.. Kau akan segera mati!! Bunuh dia!!"
"Monster bodoh sialan!! Akan kubuat kau bicara!!"
Pedangnya direntangkan. Posisinya siap menyerang.
"Rasakan ini monster sialan!! Sword Technik: Tornado Whirlwind!!"
Pedang besarnya diayun berputar secepat topan. Tiap Neixz yang menyerbu musnah seketika.
"Graah.. Rrgghh.. Mundur!!! Mundur!!"
"Tak akan kubiarkan kalian kabur seenaknya!! Hell Earthquake!!"
Ditebasnya pedang ke tanah.
Grrrrrhhhhh.....
Tanah bergemuruh membuat goncangan yang menjatuhkan para Neixz."Kheh.. Sekarang bagaimana kalian akan lari!?" Ditariknya salah seorang monster. Diambilnya dagger dan diarahkan ke leher Neixz yang dicengkeramnya.
"Neixz.. Makhluk payah yang berani-beraninya menyerang desa kecil!? Katakan!! Dimana kalian menawan penduduk desa!? Dimana Irene!?"
"Rrrrrrggh!!!" Raung Neixz.
Wujudnya Neixz berupa serigala yang dapat berjalan tegak dan berbicara. Matanya semakin menyala merah penuh kebencian. Armornya kini berantakan. Perisai dan pedangnya terhempas jauh sejak tanah menumbangkannya.
"Bicara atau mati!?"
Ditekannya dagger ke leher Neixz."Grrr.. Saudarimu dan penduduk desa ditawan di Pure Hall." kata Neixz.
"Hmm.. Baiklah.. Kalau begitu... Pergilah ke Neraka.."
Jlebb... Srassh!"..."
Satu persatu Neixz dan Mutant Spider yang menghalang ditebas.
"Ahhh!!!"
"Irene!! Hey!! Kemari kalian Neixz payah!!"
"Grrr.. Rrgghh.."
Dua Neixz dan dua Mutant Spider yang sedang mengepung sebuah rumah mengalihkan pandangannya pada Si Pemuda.
"Kemari payah!!"
Kedua Neixz melihat jalanan yang ada dibalik punggung Si Pemuda. Para Neixz dan Mutant Spider terbunuh sedangkan Si Pemuda terlihat tanpa goresan sedikitpun.
"Rrrggghh.. Tunggu saja pembalasan kami!? Ayo mundur!?"
"Payah!! Mundur sana!!"
Pemuda itu menghampiri rumah yang tadi dikepung para Neixz.
"Irene??"
Pintu lalu dibuka oleh seorang perempuan.
"Oh.. Maaf.. Kukira kau saudaraku.."
"Mm.. Tidak apa-apa.. Ngomong-ngomong, terima kasih sudah menolongku."
"Kalau begitu aku akan segera menyusul para Neixz itu. Jaga dirimu."
Pemuda itu hendak pergi meninggalkan rumah.
Akhh.. Hah.. Hh.. Aku harus segera mencari Irene.. Hah.. Ekhh..
Langkahnya sedikit tertatih.
"Tunggu!"
Si Pemuda berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dzentivour : Rule Of Destiny
Aventura"Penderitaan, ketakutan, kegelapan dunia ini. Masa ketika pengorbanan sia-sia. Kematian memicu jalan. Rencana kebangkitan Abadi. Siklus Ramalan Takdir akan terpotong. Kehancuran dari tiap tanah yang dipijak. Pelintas waktu akan menyadarkan. Ia "Yan...