Pagi mentari mulai menyapa. Sayup-sayup burung mulai terdengar. Secercah cahaya mulai terlihat di balik jendela kaca dan menerobos masuk lewat celah tirai. Keadaan tersebut perlahan membuat sosok gadis berwajah cantik jelita itu mengerjapkan matanya. Hawa dingin pagi mulai terasa di kulitnya. Dengan setengah kesadaran ia membuka matanya dan mulai mengumpulkan nyawanya yang bertebaran menjadi satu.
Setelah kesadarannya telah kembali, gadis itu mengubah posisi berbaringnya menjadi terduduk. Perlahan ia mengambil smartphone-nya dan membuka layar kuncinya. Ia bisa melihat kalau saat ini sudah pukul 06:05 wib dan satu hal lagi yang ia liat--sebuah kiriman LINE dari akun bernama; Pangerannya Amanda atau orang misterius yang selalu mengiriminya sebuah pesan.
Pangerannya Amanda : Good morning and happy weekend Manda:) hari ini aku berharap kau bisa menunjukkan senyuman indahmu pada dunia.
Amanda hanya bisa menatap datar smartphone-nya saat membaca LINE tersebut. Orang misterius itu seakan-akan sedang meledek Amanda yang tak lagi bisa tersenyum. Amanda selalu berfikir kalau ia tak lagi bisa atau tak akan pernah bisa menunjukkan senyumannya lagi ke dunia setelah kejadian itu.
Amanda menaruh smartphone-nya ke nakas meja. Lalu ia mengambil ikat rambut yang juga berada di nakas itu dan dengan perlahan ia mengikat rambutnya.
"Amanda!"
Di tengah-tengah aktivitas mengikat rambutnya, Amanda mengernyit heran saat mendengar suara seseorang yang memanggilnya. Tapi detik kemudian ia merasa tak yakin. Mungkin saja Amanda salah dengar.
"Amanda!"
Deg! Lagi?
Suara itu kembali terdengar di telinga Amanda dan sepertinya ia sangat familiar dengan suara itu. Suara itu terdengar sangat menyebalkan seperti suara Reyhan. Tapi apa mungkin Reyhan berada disini? Dengan cepat Amanda mengeleng-gelengkan kepalanya--menolak memikirannya yang seperti itu. Mungkin saja suara itu hanya angin lalu yang terlintas di pendengarnya.
"Amanda sayang, main yok!!!"
Deg!
Itu memang benar-benar suara menyebalkan Reyhan. Tanpa membuang waktu lagi Amanda segera bangkit dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya ke arah balkon kamarnya. Karna suara Reyhan terdengar jelas dari arah bawah sana.
Saat Amanda membuka pintu kaca balkon kamarnya, ia melotot kaget saat melihat Reyhan tengah berada di bawah sana. Terlihat Reyhan melambaikan tangannya ke arah Amanda dan disertai dengan semyuman khasnya yang membuat lesung pipinya terlihat jelas oleh Amanda yang berada di atas balkon. Amanda juga bisa melihat Reyhan yang memakai baju kaos warna putih lalu dipadukan dengan kemeja warna biru.
"Ngapain kamu disana?" teriak Amanda menanyakan alasan Reyhan datang ke rumahnya.
"Ayo kita berkencan!" seru Reyhan menjawab pertanyaan Amanda.
"Saya tidak mau!" Amanda menyilangkan kedua tangannya. "Mending sekarang kamu pulang dan jangan ganggu saya!" ucap Amanda lagi dengan nada datar dan dinginnya.
Reyhan menggelengkan kepalanya sebagai isyarat ia tak mau pergi. Melihat itu Amanda jadi kesal saja. Padahal ini masih pagi dan Amanda sudah dibuat kesal dengan kehadiran Reyhan.
"Pulang atau saya lemparin sandal kamu?!" tanya Amanda memberikan pilihan pada Reyhan sembari melepas sendal rumah yang ia pakai dan menunjukkan ke arah Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Hope For Amanda
Teen FictionAmanda Elviana Putri, sosok gadis aneh dengan berjuta kemisteriusannya dan yang telah berhasil menyita perhatian seorang Reyhan Alvaro Anggriawan. Namun semakin Reyhan mendekat, Amanda justru kian menjauh. Sebab Reyhan adalah senja yang selalu berus...