Chapter 2

58 15 0
                                    

Kenyataan pahit yang ada disetiap lembar kehidupan harus diterima dengan sepenuh hati, karna dengan itu pasti akan ada Kata
BEAUTIFUL LIFE
-----

Three Musketeers

=================================

    Setengah berlari seorang seorang laki-laki yang kerap dikenal sebagai young-soo mempercepat langkah nya, ia takut tidak tepat waktu berada di sekolah, selain itu pikiran nya terus pada young-jae yang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

   "Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya" ucap young-soo terus mempercepat langkah nya.

     Saat ia telah berada didepan gerbang sekolah 'seni international', ia memandang gerbang sekolah itu tanpa mengambil langkah untuk segera masuk kedalam nya.

    "Apa yang aku lakukan disini, saat young-jae dalam keadaan membutuh kan ku" batin nya
   
   Sesegera mungkin ia membalik kan tubuh nya, dan mengambil langkah mantap untuk kembali kerumah. Namun beberapa saat ia mendengar teriakan, seperti meneriakinya.

  "Hey nak apa yang kau lakukan disana cepat lah kemari, aku akan segera menutup gerbang ini, kau tau kan apa yang akan terjadi kalau saja kau tidak masuk tanpa alasan, apa lagi kau cabut seperti itu" Ucap suara dari arah belakang young-soo

   Seketika young-soo menghentikan langkah nya, dan kembali berbalik arah. Diam sejenak memikirkan sesuatu yang tak dapat dimengerti oleh siapa pun, hanya dia yang dapat mengerti apa yang sedang dipikirkan nya.

  "Kenyataan pahit yang ada di setiap lembar kehidupan harus diterima dengan sepenuh hati, karna dengan itu pasti akan ada kata beautiful life"
   suara itu, suara yang sangat jelas dikenal nya suara yag membuat nya terasa aman sekaligus tentran tanpa hambatan. Suara yang terus membuat nya tak berhenti berjuang.

   "eomma aku akan mengejar cita-cita mu" dengan senyuman merekah iya melangkah mantap menuju gerbang yang akan segera tertutup.

====
   Suara seorang ibu dengan penuh kelembutan, kehangatan, tak akan pernah berhenti menghantui (menyemangati) diri seorang anak yang telah dilahirkan nya, walaupun beribu-ribu kilometer jarak yang memisah kan nya.

====

   Sutas senyuman indah yang dilihat nya, begitu indah, penuh ketulusan dan kehangatan. Namun sekejap saja senyuman itu hilang beserta cahaya putih yang tadi bersama nya.

   Perlahan young-jae membuka mata, bergegas berdiri saat ia menyadari ia berada di mana, tepat di gang sempit saat ia terjatuh tadi, ia masih di sana tanpa ada yang melihat dan menyelamatkan kan nya.
   Ia menyadari sesuatu lalu meraba kepalanya "Auhhh" ia merintih kesakitan. Ini bukan mimpi ini benar-benar terjadi beberapa hal yang diingat nya sebelum ia sadarkan diri. Ia menyandar ke tembok yang ada didekatnya.

   Perlahan air mata mengalir membasahi matanya, ia melingkarkan tangan dikedua lutut nya. Merebahkan kepala ketangan nya. Sakit di kepalanya tak begitu terasa lagi oleh nya hanya saja ada sakit dalam yang ada di hatinya, tepat didadanya.
   Nafas nya tersenggal-segal, ia sesegukan tanpa harus menahan malu.
Air mata itu semakin deras, hanya itu yang dapat ia lakukan saat sakit itu menusuk dadanya, sakit itu tertanam dalam hatinya. Berfikir apa yang akan terjadi dengan adik nya saat ia tak lagi bernafas, apa yang dirasakan nya akan dirasakan adik nya juga, ia sadar ia tak akan selalu bisa menjaga dan melindungi adik nya. Namun selagi dia masih bernafas ia bertekad akan memberikan kebahagian untuk adik nya. Hanya young-soo yang dia punya.
   Air matanya sama sekali tak bisa dibendung nya saat ini, semua mengalir secara spontan. Ia menumpahkan semua dengan tangis nya.

Three MusketeersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang