Chapter 1

81 20 4
                                    

Semakin hari akan semakin sulit datang nya tantangan hidup

Three musketeers

*****

Seol, 05 januari 2015

Tampak hujan deras mengguyur kota seoul. Semua orang berlarian menuju tempat berteduh,namun tidak dengan gadis cantik yang berperawakan tinggi semampai, rambut yang di kucir dua, dan tas ransel yang menempel di punggung nya.
Dengan sangat riang dia menari di bawah deras nya hujan, tanpa memperdulikan siapa pun yang akan menganggap nya kurang waras.
Dengan kesibukan orang-orang di kota seoul ini membuat jarang sekali ada yang mau bermain hujan mungkin ada dan hanya bebrapa.

Tanpa di duga tengah asyik nya menari dan meloncat-loncat sepasang kaki yang baru disadari gadis itu berdiri tepat didepan nya, ia tak melanjutkan melihat siapa pemilik kaki itu.
Dengan pantofel hitam yang kini dipenuhi bercak-bercak air hujan tak membuat sepatu itu sulit untuk dikenali oleh gadis ini.
"Apa kau tak mendengar kan perkatan appa?"
Suara laki-laki yang menyebut dirinya appa berbicara pada gadis yang berada di depan nya. Sudah pasti bahwa ia adalah ayah dari gadis cantik itu.
"minhye.. Kenapa tak menunggu appa disekolah mu?"
Gadis yang di panggil minhye hanya dapat menunduk tak berani melihat lebih dari kaki ayah nya.
"Mian-hae appa"
"sudahlah, appa tak ingin marah hari ini, ayo kita pulang, sampai dirumah jangan sampai kamu tak mengganti baju mu"
"SIAP PAK" sahut minhye berdiri tegak dengan tangan berada didepan dahinya.

====

"eeomma.. Apa kau ingat kejadian 3 tahun lalu?"
" kejadian apa sayang"
" saat kita menolong anak laki-laki seusia ku"

Wanita parubaya yang duduk disamping minhye mengubah posisi duduk nya agar lebih mendekat pada minhye.
"apa kau masih memikirkan nya?"
"tidak eomma hanya saja tiba-tiba terlintas di kepala ku, jika saja aku yang jadi anak laki-laki itu apa yang akan terjadi"
"jangan berbicara seperti itu"
"aku ingin keluarga kita baik-baik saja"

Wanita parubaya yang kerap dipanggil eomma kini merangkul anak cantik nya.
"semakin hari akan semakin sulit datang nya tantangan hidup, sekali pun dalam kesulitan yang amat tersulit, jangan pernah sekali pun kau mengeluh dan ingin cepat merubah keadaan itu menjadi lebih baik. Kar sekuat apa pun kau ingin mengubah nya kau tidak akan pernah bisa menolak kehendak tuhan. Yakin lah nak apa pun yang akan terjadi pada mu kau pasti bisa melewatinya"
Minhye melepas rangkulan ibunya,
"eomma itu akan slalu ada di hati apapun keadaan tersulit, akan ada eomma yang akan menemaniku"

"kau tau sekarang sudah jam berapa?"
minhye pun melirik ke jam yang melingkar di tangan nya.
"Baiklah eomma"

Minhye beranjak dari tempat duduk nya sembari mengecup pipi kiri ibu nya, dan juga pipi kanan sembari berkata "Yang ini berikan untuk appa"
Wanita perubaya itu membalas dengan senyum terindah nya.

" I love you ma"
" I love you too sayang"

Minhye berjalan menjauh dari ibunya menuju kamarnya.

=====

Didalam kamar yang hanya diterangi lampu tidur berdiri seseorang laki-laki dengan piyama hijau gelap yang dikenakan nya.
Ia berdiri mematung diberanda kamar nya sembari menatap dengan tatapan kosong, tak tau pasti apa yang sedang ia pikirkan
Lamunan nya terhenti saat rasa hangat menempel di pipi kanan nya.
"itu untuk mu dari putri mu"
Kris pun membalikkan badan nya sehingga ia berada didepan istri tercinta nya. Cahaya rembulan menerangi kisah cinta mereka malam ini

=====

Tepat pukul tujuh waktu seoul Minhye telah duduk diam dengan penampilan yang tak begitu mewah namun membuat nya begitu kelihatan menarik, dengan rambut tergerai diberi hiasan bando juga jepitan kecil menjepit rambut nya.
Ia merasa sangat pasti untuk menjalankan kan hari ini.

"Pagi Sayang" ucap kris ayah Minhye seraya mengecup lembut kening yuri istrinya juga putrinya Minhye.

"Pagi appa"

====

"pagi hyung, bagaimana keadaan mu?"
" berangkat lah sekolah tanpa kau harus mengkhawatirkan aku"

Dua beradik kakak tengah berbincang di dalam rumah yang kecil bahkan sangat kecil, bahkan lagi tidak layak disebut rumah. Keadaan sekeliling yang kumuh dan tak beraturan.
DOR...DOR...DOR..
tiba-tiba saja pintu rumah ada yang menggedor yang mengjasil kan bunyi sangat kencang , bahkan pintu seperti ingin roboh.
" cepat kau berangkat sebelum bajingan itu melarang mu sekolah"
Young-soo bergegas menuju pintu belakang pintu aman untuk nya pergi saat ada seseorang yang di takuti itu datang.

Young-jae bergegas dengan langkah tertatih membukakan pintu yang hendak roboh itu.

"Apa saja yang kau lakukan ?? Apa kau tak mendengar kalau pintu itu di gedor" ucap laki-laki berperawakan kusut tak teratur bberbicara dengan nada kacau, dia tengah mabuk, kelihatan sekali dari botol yang sedang digenggam nya.

"Kenapa kau diam bajingan" Ucap nya lagi seraya mengayunkan botol kaca itu tepat kearah young-jae, tapi untung saja young-jae cepat mengelak dan tidak mengenai nya sama sekali.

Dengan langkah goyah young-jae membopong laki-laki itu menuju kamar nya. Namun seketika laki-laki itu melepas paksa bopongan young-jae

"Apa yang kau lakukan dengan tangan kotor mu itu jalang"
Jelas saja laki-laki itu mabuk, omongan nya tak dapat dimengerti. Young-jae tetap mengambil lengan laki-laki itu dan kembali membopong nya. Namun tanpa diduga botol kaca yang tadi di genggam laki-laki tak beraturan itu melesat mengenai kepala young-jae. Darah segar mengalir didaerah telinganya.

Rasa sakit itu mulai terasa, young-jae berdiri sempoyongan hendak jatuh, penglihatan nya mulai berkunang-kunang tak menunggu lama, young jae berlari keluar rumah sekuat tenaga sebelum ia tak sadar kan diri.
"BODOH kemana kau, kembali cepat sebelum ku habisi kau"

Samar-samar young-jae masih mendengar beberapa kata dari laki-laki itu, ia terus berlari, sampai di depan gang sempit ia sudah tidak kuat lagi untuk berlari, namun ia terus menguatkan diri nya untuk terus berjalan, darah segar terus bercucuran mengenai pelipis mata nya.
Ia terus berjalan sampai benar-benar tak bisa melihat aapa pun..BRUKHH
.. ia terjatuh masih dengan mata terbuka namun beberapa saat ia benar-benar tak sadar kan diri. *gelap*
--tbc

Dedek

Annyeong,, sampai disitu dulu imajinasi saya.. Jangan lupa tinggal kan comment...

Gomawo... 🙏🙏🙏

Three MusketeersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang