03

47 4 0
                                    

Lauren POV

Tok!tok!tok!

"Dek bangun!dek!"

Siapa sih yang gedor-gedor pintu,teriak-teriak lagi,pasti kerjaan Kakak huh.

Tanpa basa-basi gue bangkit dari tempat tidur,dan berjalan ke arah pintu.

Gue membuka kunci dan perlahan membuka pintu kamar gue.

Disana terlihat kak Darren sudah siap untuk berangkat kuliah.

"Dek cepetan siap-siap!udah jam berapa nih?kalo lambat kakak tinggal"

Uh masa iya gue harus naik angkot,ya enggak lah.

Gue langsung aja,menyambar handuk dan pergi ke kamar mandi, nggak sampai lima menit gue sudah selesai mandi.

Setelah itu,gue berpakaian dan menata rambut gue.

Sedari tadi kakak teriak-teriak ae terus dari lantai bawah.

Gue turun ke bawah dan nggak lupa pamit sama nyokap dan bokap gue.

           °°°°°°

Lauren mengikuti langkah Darren menuju halaman,di sana sudah terparkir mobil pribadi yang telah di siapkan oleh supir mereka.

Tanpa ba bi bu lagi, Darren langsung menyuruh pak supir tancap gas.

Sesampainya di kelas,nafas Lauren tidak teratur,keringat membasahi wajahnya.
Teman-temannya menatapnya dengan tatapan heran.Akan tetapi Lauren tidak mempedulikannya.

Ia berjalan menuju tempat duduknya dan meletakkan tasnya di atas meja.

Huh untung gue nggak telat.

"Hey Ren tumben datang nya telat" ujar Raisa seraya menepuk bahu Lauren dengan keras.

"Njir sakit sa,lagian kenapa kalo gue datang telat?masalah buat lo?" ujar Lauren

"Yahh nggak sih,tapi gue yakin lo pasti belum ngerjain pr" ujarnya Raisa tersenyum aneh

"Eh iya yah mtk ya?yahh gue belom"

"Bukannya udah gue fotoin digrup?"

"Hehe lupa nyalin,emang banyak pr nya?" tanya Lauren cengengesan

"Ini nih liat soalnya sih pendek tapi jawabannya panjang banget kaya gigi lo"

"Eh sembarangan!gigi gue nggak panjang" kata Lauren seraya senyum pepsodent

"Udah nih kerjain!jangan banyak bacot ren,entar nggak selesai baru tau!"

"Huh iya iya"

30 menit kemudian,Lauren sudah selesai mengerjakan tugasnya.

"Eh sa kayaknya jamkos dehh,soalnya nggak ada gurunya dari tadi nggak masuk-masuk", ujar Lauren

" hmmm mungkin "

"Eh sa,temenin gue ke Kantin,laper belum sarapan" ujar Lauren dengan wajah memelas.

"Yaudah ayuk"

***

Sesampainya di kantin.

"Sa beliin cilok jangan pedes-pedes" ujar Lauren

"Beli aja sendiri sana"

"Plisss Sa,kan sekalian" Lauren mengeluarkan puppy eyesnya,yang selalu membuat Raisa luluh melihatnya.

"Iya deh"

Tak lama pesanan Lauren datang,Raisa membawa dua buah piring full berisi cilok.

"Uhh mantep nih"

Famous And OrdinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang