09

24 4 0
                                    


Lauren tengah asik menonton kartun kesukaannya di televisi.Kadang ia terlihat cekikikan sendiri, Darren yang berada di sampingnya pun merasa gusar.

Darren memilih menjauhi Lauren dan duduk di sofa,sambil memainkan handphonenya kembali.

"Lauren! Tidur gih besok sekolah!" teriak mamanya

"Iyaa ma!" Lauren mendengus kesal.

°°°°°

Di Sekolah

Temenin gue ke Kantin!" rengek Maura sambil berlari ke meja Lauren.

"Oke!lu kenapa buru-buru kek kelaperan banget" cetus Lauren.

"Gue ikut ikut!" ucap Gean

"Sasa ikut?" tanya Lauren

"Nggak ah ren,pr biologi belum selesai nih,mana di kumpul abis iatirahat lagi."

"Yaudah Sa bye" ujar Lauren melenggang pergi.

"Eh Ra Ren!besok jadi nggak jalan-jalannya?" tanya Gean

"Ya jadi lah" sahut Lauren bersemangat

"Menurut gue ya,mending kita ke puncak aja,refreshing gitu" saran Maura,Gean berpikir sejenak.

"Gue setuju!" ucap Gean

"Iiihh gue pengennya ke Pantai" kata Lauren tak setuju.

"Ke Pantai aja lo sendiri" ucap Maura

Lauren cemberut.

"Iiih lucu muka lo kalo gitu" ujar Gean mencubit pipi Lauren,Lauren meringis kesakitan.

"Sakit Gean!" Lauren segera menyingkirkan tangan Gean.

"Ih padahal gue nyubit pelan aja"

"Ngomong seenak jidat, lo nyubit-nyubit keras banget tau!" ucap Lauren ketus.

"Udahh ah lama banget jalanya kaya penganten aja" ucap Maura asal.

                   °°°Di Kantin°°°

"Bang bakso tiga pedes semua ya!"ucap Lauren seraya mengambil uang dari kantong seragamnya.

" iya neng,minumnya apa?"

"Es jeruk 3"

"Siap neng"

Lauren kembali ke tempat duduknya di sana sudah terlihat Maura dan Gean tengah berselfie ria.

"Kalian kek couple" ujar Lauren tersenyum lebar.

"Apaan sih Ren" Maura menggaruk tengkuknya.

"Ini neng,bakso 3 pedes semua kan?"kata penjual bakso menyodorkan tiga buah bakso mengenakan ceper.

"Iya bang"

"Nahh nih minumnya" abang bakso langsung meletakkan minuman mereka di atas meja.

"Makasih bang" ucap Lauren

Saat sedang asik makan,terdengar keributan di depan Kantin.Mereka yang sedang penasaran pun menengok ke arah keributan.

Ternyata terlihat Zian sedang berlutut di depan seorang perempuan seraya menyodorkan sebuah bunga mawar putih.

"Gita,gue udah lama suka sama lo" ucap Zian terdiam sebentar.

"Lo mau gak jadi pacar gue" sambungnya lagi.

Cewek itu hanya diam sambil tersenyum,bibirnya bergerak seolah ingin mengucapkan sesuatu.

"Ya" jawabnya.

Famous And OrdinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang