sembilan belas.

937 128 5
                                    




"hai" gue masuk ke ruangan Sakha, pas Sakha nengok ke arah gue...

GUE KAGET PARAH.

gila emang.

ujung bibirnya merah, tulang rusuk pipinya ungu, matanya rada bengkak sebelah, ungu. muka dia udah kayak coloring book, tau gak?

gue langsung berhenti setelah tadi baru 2 langkah jalan dari pintu.

"hey" Sakha senyum kecil, gue malah nangis.

"aku gapapa" kata Sakha masih dengan senyumnya,

"PALALO BOTAK!" "GAPAPA GIMANA?!" gue teriak sambil nangis,

"IH GALAK BANGET KELUAR LO" teriak Sakha,

ah bodoamat deh, Sak. rese banget ya.

gue lanjut nangis masih di posisi semula,

"jangan nangis dong sayang, nanti om beliin permen" Sakha ngomong sambil ketawa kecil,

gue gak bales apa apa, cuma lanjut jalan ke arah kasurnya Sakha, terus duduk, "udah dong" Sakha ngelus rambut gue, "kan aku nya masih idup ini, Na" lanjut dia.

gue cuma ngangguk, terus ngelap in air mata, Sakha cuma ngeliatin gue,

"siapa sih?" tanya gue langsung,

"siapa? apa?"

"yang keroyok kamu, Sak"

setelah ditanya gitu, ntah kenapa Sakha langsung diem gitu,

"kamu tau orangnya? liat?" tanya gue lagi,

"gak tau. gak liat"

"saak!"

"gatau sayaang" "gak keliatan" "kamu kok malah nanyain itu? gamau nanyain aku kenapa?" gue langsung geleng geleng kepala.

"dengan sekarang aku ngeliat kamu aja, aku udah tau kamu kenapa" jawab gue cuek bebek, "udah malem. kenapa kamu kesini?" tanya Sakha, wah ini orang ya, "YA MENURUT LO AJA!" gue kembali meninggikan nada bicara gue, Sakha malah ketawa.

setelah beberapa detik diantara kita gak ada yang ngomong, gue memutuskan untuk angkat bicara, "lo gak ada niatan buat ngejar orangnyaa gitu?",

"kalau orangnya ngerasa dia salah, ntar juga kesini"

"tapi kamu tau orangnya?" gue mancing Sakha,

"ya- gatau siih" "eh, Archel kesini?" gue tau Sakha berusaha mengalihkan arah pembicaraan. gue ngangguk,

"iya. tadi udah gue telfon"

"lo kesini sama siapa?"

"sama Reo"

"oooh. ada?"

"gak ada. diculik"

"ye" "tolol" "suruh Archel masuk dong? kamu kalau mau pulang gapapa. pasti lo dicariin sekampung tuh" kata Sakha dengan senyumnya yang menenangkan. seperti biasa.

"kayanya aku nginep sini aja deh?" kata gue,

"DIH?"

"napa? gak demen?"

"yaudah sana pulang dulu bawa baju dek"

dengan begitu, gue nurut. gue berdiri terus keluar, disambut dengan Meta, Mahat, Archel, Reo, Rara, dan Bagas. bener aja kata Sakha. gue dicariin sekampung,

"gimana?" tanya mereka semua-kecuali mahat- dengan serempak.

"WETSEH" jawab gue kaget, "parah sihh" "tadi Sakha minta kak Archel masuk" kata gue, kak Archel cuma ngangguk terus langsung nerobos masuk ke ruangan Sakha.

"Nam, Sakha gapapa kan?" tanya kak Rara dengan mata yang sembab, gue senyum, "gapapa kok, kak" jawab gue sambil ngelus pundak kak Rara.

"kamu mau pulang?" tanya Bagas, gue akhirnya bilang kalau gue mau nginep disini.

"yaudah kamu disini aja. nanti baju nya kakak kirim pake g*-send" kata Reo. gue ngangguk. nah gini nih Reo kalau lagi gak rese.

"gue pulang ya sama Reo" Bagas ngacak ngacak rambut gue, "jangan nangis. lo jelek parah sih" Reo nyentil ujung idung gue. halah kambuh lagi males.

gak lama setelah Reo sama Bagas pulang, Meta sama Mahat juga pamit pulang soalnya Meta dicari mamanya, katanya.

jadi di situ, cuma ada gue sama kak Rara.

"Nam," kata kak Rara tiba tiba, gue langsung nengok,

"kenapa, kak?"

"makasih ya?" gue langsung ngerutin dahi gue,

"Sakha. dia berubah banget dibanding pas masih di German" kata kak Rara. gue mulai tertarik sama arah pembicaraannya dia.

"gak tau deh, Nam. di sana, Sakha tuh tertutup. jarang ngomong sama aku, dan sama Archel. bukan berarti kita bermasalah, cuma kaya- ya dia beda aja"

"apalagi, sesudah kejadian itu. dia-"

"Ra, Nam, masuk aja" tiba tiba ada Archel keluar dari ruangan. Damn! kak Rara kan belum selesai ngomong. aaaargh kesel bat gue.

kak Rara langsung berdiri, gak ngelanjutin kalimat dia yang belum selesai. gue masih stuck disitu. nyoba nyusun puzzle dengan kepingan seadanya.

"Nam?" tegur kak Archel. gue langsung ngangguk, senyum, terus masuk kedalem.

Akhirnya ( Jaehyun x Chaeyeon )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang