What???superstar

739 20 0
                                    

Ayah dan Ibuku memiliki usaha di manajemen artis. Mereka merekrut orang bisa menjadi artis yang terkenal. Tapi sekarang keadaan di perusahaan orang tuaku sedang kacau. Banyak artis yang sudah terkenal berkat perusahaan orang tuaku, berpindah ke manajemen lain. Mereka menganggap bahwa mereka tidak cocok di manejemen perusahan itu. Padahal semua itu hanya alasan bualan saja. Aku yakin mereka ingin lebih terkenal di manejemen lain yang memang lebih terkenal dari perusahaan orangtuaku. Uh, air susu di balas air tuba. Tidak tahu terima kasih, mereka terkenal juga karena siapa? Tapi syukur masih ada satu artis lagi yang masih bertahan di manajemen orang tuaku. Dia artis yang cukup terkenal. Dia sangat cantik, kulitnya putih , mulus, badannya tinggi, pokoknya perfect dari segi fisik. Dia juga udah tanda tangan kontrak dengan beberapa iklan dan film yang akan dibintanginya. Jumlah kontrak tersebut senilai 2miliyar. Aku sangat senang sekali saat mendengar orang tuaku mendapat proyek sebesar itu.

Hari ini aku sekolah seperti biasa dengan teman-teman yang bisa. Mereka Reaca, Ocme,Slala, Sinta dan aku sendiri Krica. Kami murid SMA swasta yang sangat terkenal.

"Kya... Krica,.... !! Cepetan kesini ...!! liat tu si Rich, Roy,ama Rey datang tuh. Tampan sekali 3R hari ini ....!! OMG aku milting nih. Sinarnya terlalu besar, aku udah gak kuat. Nyerah .... nyerah...." teriak Ocme sambil melambai-lambaikan tangannya.

Tidak heran sih sebenarnya dia ngefans begitu, mereka bertiga kan artis. Di sekolahku terkenal bukan hanya karena nilai bidang akademiknya yang tinggi tetapi juga karena ada artisnya. Banyak artis terkenal yang bersekolah disini.

" Ya ampun Ocme, dikira ikut uji nyali kali, tidak ada kamera di sini .Sadar Ocmi... sadar....!!!. " kataku sambil menggoncang tubuh Ocmi. Aku pasrah pada sahabatku yang sangat ngefans pada mereka bertiga. Aku juga ngefans sih sama mereka. Bahkan aku pernah kenalan sama mereka saat ikut Ayahku mengantar artisnya bertemu sutradara film. Walaupun aku tahu, percuma aku kenalan dengan mereka. Mereka pasti lupa namaku , secara mereka menganggap aku satu dari beribu fans mereka. Pasti sangat susah untuk mengingat para fans mereka satu per satu. Tapi, aku tetap senang bisa berkenalan langsung dengan mereka. Kalo teman-temanku tahu aku pernah berkenalan dengan R3 itu, mereka pasti iri. Secara aku juga belum pernah memberitahukan pekerjaan orang tuaku pada mereka.

" Iya tuh, pakai nyingkat -nyingat nama orang R3, Nanti kalo orang tuanya marah gimana? kan belom buat bubur merah putih merekanya. " timpal Slala menyalahkan Ocme. Tidak heran , sifat Slala memang suka begitu , menyalahkan orang lain . Sesuai namanya Slala yang menurut kami berempat berarti salah yaitu suka nyalahin orang lain , walaupun yang disalahkannya gak penting-penting amat dan tidak nyambung.

Reaca dan Sinta yang notabe nya cuek dan pendiam, cuman celingak-clinguk melihat kami bertiga mebicarakan R3 dengan tampang bego mereka, tanpa bermaksud antusias mendengar pembicaraan kita bertiga, melainkan tidak mengerti alias tidak nyambung.

Kami berlima bersahabat sejak SMP yang artinya sekarang sudah empat tahun kami bersahabat. Banyak suka duka yang udah banyak kami lalui dan itu yang membuat kami semakin akrab. Senangnya memiliki sahabat yang baik dan menyenangkan seperti mereka. Aku merasa hidupku lebih berwarna karena sahabatku ini.

Tettt....Teett......

Tidak terasa bel masuk pun berbunyi. Kami pun masuk kekelas bersama-sama sambil berangkulan satu sama lain.Kami berlima sekelas, dan hal itu merupakan suatu keajaiban. Kami berlima sejak SMP sampai sekarang selalu sekelas.Seperti kami sudah ditakdirkan bersama dan tidak dapat dipisahkan.

Kami berjalan beriringan seperti membuat blokade pagar betis. Kalau di bayangin seperti polisi yang membuat blokade pagar betis dan menahan para pendemo yang ingin nerobos masuk. Seperti itu lah kira-kira dan karena itu pula lorong kelas tertutup oleh badan kami. Sangat mengganggu sebenarnya saat berjalan beriringan seperti ini. Orang yang berjalan di lorong kelas menjadi terhalang oleh kami. Hampir satu sekolah tahu tentang tindakan kami setiap harinya disekolah. Jadi, banyak dari mereka yang mengalah dan pindah jalur saat kami lewat dan ada juga yang nekat menerobos blokade kami karena malas mau memutar arah. Biasanya kalau sudah begitu, bisanya kami mengerjainya dengan saling berpengangan erat dan membuat blokade yang mebuat dia tidak bisa lewat, dan kalaupun dia bisa lewat, berarti dia kuat. Tapi itu berlaku untuk perempuan dan dia satu angkatan seperti kami. Tidak berlaku untuk pria dan kakak tingkat karena kami tidak mau mengambil resiko, bisa diartikan kalau kami takut.Hari ini kimia pelajaran pertama dan aku harap waktu cepat berlalu sampai bel pulang berbunyi dan aku langsung bisa pulang.

What???superstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang