Cahaya matahari sudah mulai masuk menembus jendela menerangi ruangan kamar Raina. Gadis itu masih menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut tebal dan memeluk guling di dalam selimut itu. Rasanya, ia masih ingin terlelap walau hanya satu jam saja. Tubuhnya terasa sangat lelah. Raina, gadis itu merentangkan otot-otot tubuhnya, lalu berdiri bergegas untuk mandi lalu sarapan. Tentu saja Raina tidak lupa, bahwa hari ini, ia akan bertemu kembali dengan Jae Hwan. Pria yang baru ia kenal semalam.
Selesai Raina mandi, dan memoleskan sedikit makeup di wajahnya, ia pun segera menuju resto yang berada di lantai satu. Berharap akan bertemu dengan Jae Hwan di sana dan mungkin mereka bisa sarapan bersama.
Tapi, ternyata nihil. Setelah Raina sampai di restaurant penthouse, memilih menu sarapan lalu duduk menyantap makanan nya, matanya terus mencari sosok pria putih, berambut coklat dengan poni yang menutupi alis, hidung mancung, dan mata sipit. Banyak sekali pria seperti itu, tapi ia sangat ingat jelas wajah Jae Hwan walau baru semalam ia berkenalan dengan pria itu.
Jae Hwan tidak ada di resto ini. Mungkin, ia sudah datang kemari sebelum Raina datang. Atau, ia pergi sarapan di tempat lain.
Raina mengambil ponsel yang ia letakan di sebelahnya, lalu mengetik pesan dan dikirimkan nya pada Jae Hwan.
Kau dimana? Tidak lupakan, hari ini kau akan menemaniku berkeliling kota Seoul?
Send : Raina
Raina pun kembali menyantap sarapannya.
Tak lama kemudian, ponselnya bergetar. Bertanda bahwa ada pesan masuk. Dengan semangat ia mengambil ponselnya itu. Berharap itu adalah balasan pesan dari Jae Hwan. Dan, benar saja. Pria itu mengirimkan balasan pada Raina.
Iya, tentu saja aku tidak lupa. Kita bisa bertemu di sebuah kafe setelah beberapa pekerjaan kantorku selesai. Aku akan segera mengirimkan alamat kafe itu padamuJ
Receive : Jae Hwan
Setelah membaca pesan itu, Raina pun kembali ke kamarnya. Gadis itu merebahkan kembali tubuhnya ke ranjang ukuran besar dengan bed cover berwarna biru laut bermotif bunga yang ia bawa dari Indonesia.
***
Raina kini sudah berada di sebuah kafe , tempat dimana ia dan Jae Hwan akan bertemu. Gadis itu memilih tempat duduk yang berada di dekat jendela kafe. Sambil menunggu Jae Hwan datang, ia memesang earphone ke telinganya lalu membaca novel yang ia bawa.
Raina menunggu hampir satu jam, hingga akhirnya ia melihat Jae Hwan memasuki kafe ini dan berjalan menghampiri tempat duduknya. Jae Hwan terlihat sangat tampan, pria itu mengenakan kemeja putih, celana hitam panjang dan jas yang ia sandang di bahunya. Jika kemarin poninya menutupi alis, sekarang, poni itu ia naikan ke atas, dan terlihat ia memberi sedikit minyak rambut yang membuat ia terlihat dewasa.
"Sudah lama menunggu?" tanya Jae Hwan seraya ia duduk di kursi depan Raina. Posisi mereka sekarang berhadapan.

YOU ARE READING
"Destiny"
RandomJika memang kita di takdirkan untuk bersama, maka jangan pernah takut jika kau akan kehilanganku. karena, pada akhirnya aku akan kembali kepadamu. Dan kita akan bersama selamanya, hingga maut benar-benar memisahkan kita- ©bananamilky_