"Kamu Eca ya?" Tiba-tiba suara datang dari sebelah bangku Eca.
"Iya, kenapa ya?" sahut Eca.
Lalu cowok itu hanya menatap Eca dan tersenyum, kemudian kembali membuang muka. Eca pun agak sedikit takut dengan cowok itu.
"Heyy, kenapa bengong, Ca?", teman Eca mengagetkannya.
"Hmmm, gapapa kok".
Eca perhatikan kembali cowok itu. Eca berpikiran apakah cowok itu akan berbuat macam-macam dengannya, karena tingkah anehnya tadi.
Kenapa dia sok akrab, padahal kenal saja belum.
Saat istirahat pun tiba
Eca pergi ke hamparan rumput luas di belakang sekolah. Tidak seperti teman yang lainnya, Eca hanya melamun dan masih memikirkan kejadian tadi.
"Itu tadi siapa ya? Berani banget kenalan dengan ku" Eca bertanya pada diri sendiri.
"Memangnya salah jika aku menanyakan itu?" Eca kembali kaget.
Telah duduk di sampingnya, cowok yang tadi menegurnya. "Namaku Pangeran Ali As Syams, panggil aja aku Pangeran. Btw, nih buat kamu, kamu belum minum kan?", Pangeran memberikan sekotak susu kepada Eca.
Eca masih tetap terdiam seribu bahasa melihat tingkah cowok yang baru ia kenal tersebut. "Gak aku racunin kok, nih. Minum ya, Aku pergi dulu."
Langsung saja Pangeran meninggalkan Eca dengan sekotak susu yang telah ia berikan.
"Kenapa dia begitu baik denganku?" pikir Eca.
Bel pun kembali berdering.
Eca berniat untuk berterima kasih kepada Pangeran. "Hmmm, Pangeran, makasih ya tadi," ucap Eca.
"Ohh, iyaa sama-sama, Ca." Mereka pun kembali belajar.
Sorenya
"Ca, rumah kita kan searah, pulang bareng yuk," ajak Pangeran.
Bagaimana ia tahu rumah ku?
Pasti dikasih tau teman sebangku ku itu, pikir Eca.Karena, yang tahu rumahnya dia hanyalah teman sebangkunya.
"Hmmm," Eca masih berpikir."Udah gapapa, Ca, lumayan ngirit, hahaha," canda teman Eca.
"Oke, tapi jangan macem-macem ya," lanjut Eca.
Lalu,
"Hah? Make motor?" kaget Eca.
"Hmmm, iya, kenapa? gak suka ya?" sambung Pangeran.
Eca berpikir dalam hati, kalau aku tolak, pasti dia kecewa. Tapi, aku kan baru saja kenal sama dia.
"Hmmm, gapapa kok, cuman takut aja jatuh," Eca berbohong.
"Semoga enggak. Lagian, mana mungkin sih aku membiarkan kamu jatuh." jawab Pangeran dengan senyumannya.
Dengan hati yang agak bimbang, Eca pun menaiki motor Pangeran.
Di perjalanan, Eca dan Pangeran saling bertukar cerita. Mulai dari perkenalan, latar belakang, hingga lelucon.
Candaan demi candaan membuat mereka begitu akrab. Meskipun begitu, Eca tetap masih jaga jarak dengan Pangeran.
" Btw, Ca, kamu belum pernah punya temen cowok ya?" tanya Pangeran.
"Hmmm, pernah kok, memangnya kenapa?" jawab Eca.
"Gapapa sih, tadi soalnya kamu kayak canggung gitu, kalo boleh tau kenapa ya?" tanya Pangeran kembali.
Eca pun menjawab, "Yaaaa, aku kan cewek, aku hanya takut jika terlalu dekat dengan mereka."
"Lalu, kamu tidak takut denganku?" Pangeran bertanya. Eca hanya bisa terdiam dan berpikir
Ahhh, harus jawab apa aku? Masa iya, "Karena berada bersama kamu aku merasa aman," walaupun memang itu yang aku rasakan. Tapi gak mungkin.
Eca pun menjawab, "Hmmm, mending kamu fokus mengendarai sepeda motor ini." Pangeran pun mengiyakan.
Tujuan pun sampai.
"Makasih ya, Ran, sekali lagi atas tumpangannya" ucap Eca. Lalu Pangeran pun hanya membalas dengan senyuman manisnya kembali. Kemudian, Pangeran pamit untuk pulang ke rumahnya.
Malam harinya
Selesai juga hari yang lelah ini, tetapi kenapa aku selalu membayangkan senyumnya Pangeran ya. Entah kenapa, dia berbeda. Aku merasa nyaman didekatnya. Tidak seperti bersama cowok yang lain.
Tak henti-hentinya Eca memikirkan tentang apa yang baru saja ia alami.
Keesokannya
"Ca, aku sayang sama kamu, mau gak kamu jadi kekasih hatiku?"
"Hah? Kamu pasti bercanda kan?"
"Aku serius."
"Kita hanya baru kenal satu hari."
"Memang kenapa? Jika satu hari bisa membuat seumur hidup bahagia?"
"Aku gak tau. Tapi, secepat ini kah rasanya jatuh cinta? baiklah aku ...."
<<<<<<<<<<<<<<♡>>>>>>>>>>>>>>>
Bersambung, terima kasih telah membaca karya ku. Jika kalian suka, kalian bisa beri aku suara. Jika kalian ingin terus tahu kelanjutannya kalian bisa ikuti akun ku. Keep respect and happy writing*untuk kalian yang bingung apa maksud dari tulisan yang miring. Maksud tulisan itu ialah si tokoh berbicara dalam hati
<<<<<<<<<<<<<<♡>>>>>>>>>>>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Phytagoras : When Friendship Are Tested
Teen FictionPhytagoras Jika kalian berpikir tentang matematika lagi, kalian salah. Hahaha, aku tak akan membahas itu. Phytagoras adalah sebuah faham tentang suatu bidang datar yaitu segitiga. Phytagoras memiliki tiga bagian yang tidak pernah terlepaskan ya...