CHAPTER 5 (WAE?)

398 15 0
                                    

"jeon camellie, apa kau mengingat ku?"
"jung,,"
"kya lie, waegurae? Neo gwenchana?'*ada apa? *apa kau baik baik saja?
"lie,"ucap gadis itu samar samar di telinga ku.
--
"lie ada apa? Apa kakak kelas kesayangan mu itu membuat hati mu sakit?"
"hhm? Ttidak"
"baiklah jika kau tidak mau cerita tidak apa apa ayo kita menemui kembaranku di kedai ice cream! Siapa yang sampai di kedai duluan harus mentraktir!"
Aku berlari mengejar gadis yang sudah mendahului ku untuk ke kedai ice cream dekat sekolahan kami.
"yu ra tunggu aku..."
"kya! jeon camillie awas!!!"
Aku tertabrak oleh laki laki yang mengendarai sepeda motornya. Meskipun pelan tapi kaki ku terkilir dan tangan ku terluka.

(Aku terbangun dari mimpi ku)

"gadis yang mendatangi ku di apartementku tadi mirip sekali dengan ye ri, apa dia teman ku yang ada di mimpi ku tadi?"

Aku tersadar aku sudah ada di Kasur ku dan melihat jimin yang tertidur pulas sambil menggengam erat tangan ku. Kepala ku masih terasa sedikit berat entah apa alasanya. Aku sedikit menggerakkan tubuh jimin pelan untuk membangunkannya. Aku mengusap rambut jimin pelan dan melihat wajah chubby nya aku menyentuh pipi jimin dengan ujung jariku. Dan tiba tiba saja perlakuan ku membuatnya terbangun dari alam tidurnya.

"lie, neo gwenchana?"* apa kau baik baik saja?

"mm, aku sangat baik ketika aku terbangun dan langsung mendapati mu disini."

Jimin tersenyum dan menatapku.

"apa yang kau rasakan sekarang?"

"morri appo,"*kepala ku sakit

Tiba tiba saja jimin memijit pelan kepala ku.

"aigoo adikku ini,,"

Aku mengerucutkan bibirku mendengar jimin memanggil ku adik. Jimin pun terkekeh melihat tingkah ku yang tidak suka dipanggil adik .

"baiklah,, pacarku..."

Perut ku berbunyi tiba tiba dan membuatku sedikit malu

"apa kau lapar?"

"ha?,, mm,, baegopa.."*lapar

Jimin menggengam tanganku dan mengajak ku untuk ke dapur, saat tiba di ruang tengah aku melihat ye ri dan wanita tadi malam yang sedang tertidur pulas di sofa yang ada di ruang tengah apartementku.

Jimin melihat bahan bahan makanan ku yang ada di kulkas. Entah kenapa jimin sedikit tersenyum melihat isi kulkas ku.
"ada bawang, ada kentang, ada sawi, ada keju, ada daging sapi korea, ada ikan, wah lengkap.. baiklah kita akan masak-Ramyun!"

Aku melongo mendengar mendengar perkataan jimin barusan.

"baiklah, aku sudah lama tidak makan ramyun."

"betulkan? Pilihan ku itu memang selalu tepat!"

Aku memperhatikan jimin yang memasak ramyun dengan penuh konsentrasi.tiba tiba saja jimin membangunkan aku dari lamunanku

"apa aku setampan itu?" ucap nya tiba tiba

Aku menutup mata ku tiba tiba seperti aku ketahuan mencuri oleh kekasih ku sendiri.

"lie, aku bertanya,, apa aku tampan?"

"ooh, wanjeom"*benar benar

"kau kebih menyukai laki laki tampan, cute, atau dingin?"

"aku suka semuanya jika itu dari mu"

"aigoo,, lihatlah Bahasa mu sekarang.."

"bagaimana jika aku menjadi laki laki yang dingin seperti yoongi hyung?"

Aku kehilangan kata kataku seketika. Mendengar nama yoongi aku jadi benar benar terpikirkan dengan masa lalu ku yang tidak aku ingat sama sekali.
Paman ku yang bekerja sebagai dokter mengatakan aku lupa masa lalu ku itu disebabkan saat aku duduk di bangku SMA ada kejadian besar yang membuatku terbaring di rumah sakit selama kurang lebih 3 bulan. Setelah itu aku merasa aku terlahir kembali, hanya ada satu orang yang datang dari masa lalu ku , yaitu jung ye ri.

Drrt ponselku bergetar tanda adanya panggilan masuk.

"ooh ini aku" sambutku

"kya neo gwenchana?"

"tidak biasanya kau menanyakan kabar ku, wae jungkook-ah?"

"yasudah aku tutup dah"

"ck" decis ku

"ramyunnya sudah matang!"ucap jimin lantang

Jimin dan aku melahap semua ramyun yang baru saja jadi.

(Saat makan)

"oppa, bagaimana dengan persiapan comeback mu?"

Jimin terdiam seketika mendengar pertanyaan ku.

"lie, jika aku melakukan tur konser, mau kah kau ikut dengan ku?"

"hmm?"

aku terdiam
Ini adalah ketakutan ku saat pertama kali tau bahwa aku mengencani seorang idol, tak bisa dipikirkan jika aku akan menjalani hubungan jarak jauh. Ingin sekali rasanya bibirku ini berkata iya, tapi bagaimana dengan urusan kuliahku.

"kenapa diam? Apa kamu tidak mau?"

"entahlah, aku benar benar bingung."

"apa karena urusan kuliah mu?"

Aku hanya menundukkan kepalaku lemas. Aku harus mengerti keadaan aku harus ingat aku mengencani laki laki yang menjadi sorotan mata para fangirl, jujur saja aku ini juga seorang fangirl jauh sebelum aku menjalin hubungan dengan laki laki yang sedang menatap ku dalam sekarang ini. Jimin menangkubkan kedua tangannya di atas pipiku, ia menyelipkan rambutku yang menutupi wajahku. Tiba tjna saja gadis yang datang tadi malam menanyakan keadaan ku dari belakang ku.

"lie, apa perasaan mu sekarang?" 

Aku perlahan memutarkan tubuhku dan melihat wajahnya

"yu ra?"

bibir ku tiba tiba saja bergerak dan menyebutkan nama gadis yang mengajak ku makan ice cream di dalam mimpi ku tadi.
Gadis itu mebelalakan matanya ketika aku memanggilnya yu ra.

"apa kau ingat aku??"

"apakah kau yu ra yang mengajak ku makan ice cream di hari aku tertabrak sepeda motor?"

"benar, apa kau ingat hal lainnya?"

"tidak bisa kah kau membantu ku mengingat masa lalu ku, jung yu ra?"

"lie, aku minta maaf atas nama adik sepupu ku"

"hmm????"

"kau tidak harus mengingat semua masa lalu mu. Karena masa lalu mu tidak harus di ingat."

"tapi kenapa??ada apa yang terjadi sebelum aku terbaring di rumah sakit??"

"/hoaam/ aku mengantuk aku tidur dulu"

"yu ra-ah, ada satu pertanyaan semoga kau tidak enggan menjawab yang ini. Apa ye ri itu kembaran mu?"

"oh aku memang kembaran ye ri, lie maafkan yeri yang tak pernah menceritakan tentang saudara kembarannya"

Yu ra kembali ke ruang tengah dan kembali tertidur dengan ye ri.

Jimin mengamit jari ku, aku pun menghadapnya dan menatap wajah nya yang terlihat kebingungan. Jimin melihat ke arah wajahku, lalu ke lengan ku, lalu beralih ke arah kaki ku.
"wae?"

"kenapa kau tidak pernah menceritkan ku soal kecelakaan itu?"

"tadinya aku tidak tau itu benar terjadi atau tidak"

"apa kau mulai mengingat masa lalu mu lagi?"

"harapan ku seperti itu"

mata ku memanas dan air mata ku jatuh, jimin langsung saja mengusap mata ku dengan ibu jarinya.

"uljima," *jangan menangis

--
Apa yang di lakukan adik sepupu yu ra dan ye ri kepada ku sampai yu ra meminta maaf pada ku atas namanya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boy [FF Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang