Part 4

3.4K 103 0
                                    

      "Gue anterin lo pulang!" tawar Kevin kepada Shinta

"Gak usah, makasih" Jawabnya dengan senyum manis yang terukir di bibirnya

"Udah, ayooo!!" Kevin menarik tangan Shinta dan membukakan pintu mobil untuk Shinta

  Di tengah perjalanan mereka hanya diam tak ada salah satu yang bicara. Tapi Kevin mendengar suara Shinta yang kini sedang bernyanyi.

'Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku berdua kita hadapi dunia. Kau milikku milikmu, kita satukan tuju bersama arungi derasnya waktu.

Bila di depan nanti, banyak cobaan untuk kisah cinta kita. Jangan cepat menyerah. Kau punyaku, ku punya kamu . Selamanya akan begitu'

"Suara lo bagus" Kata Kevin tiba-tiba
"Ha?"
"Hmm, nggak jadi deh" ucapnya lagi karena Kevin lupa kalau saat ini Shinta menggunakan headseat .

Kevin tersenyum sendiri saat melihat Shinta yang tertidur di dalam mobil Kevin. Ya, mungkin Kevin sudah mulai menyukainya, tapi kenapa begitu cepat? Ah biar jadi urusan si Kevin aja.

Saat sudah tiba di pekarangan rumah Shinta, Kevin mencoba membangunkan Shinta dari mimpinya. "Shin, bangun! Udah sampek"

"Hmm.... Eh,eh maaf gue ketiduran"
"Gapapa kok" jawab Kevin dengan senyum indahnya yang membuat siapapun pasti meleleh.

"Yaudah makasih ya, nggak pengen mampir dulu?" Tanya Shinta

"Lain kali aja deh, gue pamit pulang dulu ya" Pamit Kevin.

"Lo hati-hati ya" Kevin hanya tersenyum untuk menjawabnya.

****

Malam ini Kevin pergi ke Club malam. Seperti biasa kalau Kevin jenuh hanya pergi ke Clup bersama teman-temannya.

"Vin, lo kapan cerita ke kita masalah lo sama cewek baru itu?" Tanya Rifai

"Siapa sih namanya?" Belum juga dijawab oleh Kevin, Ardi udah nambah pertanyaan aja.

"Namanya Shinta. Gue rasa, gue suka sama dia" jawab Kevin setengah sadar setengah enggak karena telah terpengaruh minum yang mengandung alkohol

"Lo ngigo ya?" tanya Arkan
"Hm, Kagak!"

"Udah yuk kita pulang, udah malem juga" ajak Arkan dan mereka menyetujuinya. Belum sampai keluar pintu club itu tiba-tiba Kevin di tabrak lelaki yang baru saja memasuki tempat ini.

"Woy, santai aja kali jalannya!" ketus Kevin

Dan lelaki yang mendengar itu kembali menghampiri Kevin. "Kenapa? Lo nggak trima?" Tanya lelaki itu. "Oh, lo pacarnya Shinta ya? Bisa-bisanya ya Shinta punya cowok kayak lo yang tiap malam pergi ke club buat cari hiburan. Kemana pacar lo?" Lanjutnya lagi dengan senyum miring.

"Kenapa? Gue jadi cowok nggak kayak lo yang main kasar sama cewek. Lo mikir gue jelek silahkan! Tapi gue gak pernah ada niat buat nyakitin cewek karena gue masih mikirin perasaan dia seperti gue mikir perasaan nyokap gue" Jawab Kevin kesal karena ulah Viko. Benar, yang beradu mulut dengan Kevin adalah Viko.

"Vin, vin. Udah! Kita pulang. Dan lo kalo hidup lo pengen tenang jangan pernah mencari urusan dengan kita maupun kevin!" Lerai Rifai .

  Merekapun berjalan menuju mobil dan kembali pulang bukan pulang ke rumah masing-masing, tapi pulang ke Apartemen Kevin karena besuk adalah hari minggu. Jadi, mereka biasa pulang ke Apartemen Kevin ketika libur sekolah.

My BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang