Part 6

2.7K 75 3
                                    

'Ketika kamu hadir dan merubah segalanya yang dulu pernah aku lewati penuh luka sekarang menjadi indah semenjak ada kamu'

***

Bel istirahat sudah berbunyi. Shinta dan kawan-kawan bergegas menuju kantin untuk membeli makanan. Sesampainya di kantin mereka lebih memilih tempat duduk paling pojok disana.

"Gue pesenin dulu ya" kata Maya

Setelah Maya selesai memesan ia kembali duduk. Matanya terus mengarah ke Shinta yang telah membuat mereka bingung sekaligus tak percaya. Shinta yang menyadari itu langsung mendongak menatap teman-temannya ini.

"Kenapa?" Tanya Shinta

"Lo nggak becanda kan masalah tadi pagi?" Nana menanyakan terlebih dulu

"Apanya yang becanda?"

"Masalah lo pacaran sama Kevin" kata Maya yang masih dibuat kebingungan. Disela mereka menanyakan itu, tiba-tiba Kevin bersama tiga semprulnya datang menghampiri tempat duduk pojok yang kini dipakai Shinta bersama temannya.

"Halo sayang? Udah pesen makan? Aku pesenin ya" Kevin langsung duduk di samping Shinta. Teman Kevinpun juga tak percaya akan kedekatan mereka berdua. Dan maksut dari kata 'sayang' itu apa. Ketiga temannya saling tatap dengan mata yang saling berbicara.

"Brisik! Udah dipesanin sama Maya barusan" jawab Shinta

Kevin hanya ber'oh'ria sambil menatap Shinta dengan mengembangkan senyumnya. Tiba-tiba Arkan yang bosan dengan pemandangan itu langsung membuat Kevin kesal.

"Ehm, tatap-tapaan aja"

"Apaan sih lo ganggu gue aja" Jawab Kevin kesal.

"Gue pikir-pikir sejak kapan kalian deket? Trus maksut Kevin manggil Shinta pakek Sayang apa coba?" Tanya Arkan yang penuh kecurigaan diantara keduanya ini.

"Dia pac-"

Byur!
Jawaban Kevin terpotong ketika melihat Shinta disiram air es yang ditumpakan oleh Saras.

"Maksut lo apaan ha?" Tanya Kevin geram

"Dia udah deketin kamu Vin, aku gak suka" jawab Saras yang sedikit ketakutan

"Urusan dia deketin gue. Lo gak ada hak buat nyiram dia pakek air es segala, dan asal lo tau Shinta ini adalah cewek gue!" Jawabnya sedikit menekan kata terakhir. Mereka yang ada disekitar Kevin dan Shinta tak percaya dengan apa yang diucap Kevin, terlebih temannya Kevin. "Jangan gangguin Shinta lagi!" Lanjutnya lagi.

Shinta hanya menunduk menahan tangis, karena dia tidak tau resiko yang akan dihadapi ketika berpacaran dengan Kevin.

"Gue anterin lo ke Kamar mandi!" Ucap Kevin dingin kepada Shinta dan langsung menarik lengannya meninggalkan kantin.

***

  Bel pulangpun berbunyi. Shinta keluar kelas hanya diam tanpa menyapa teman-temannya. Sedari tadi pelajaran tidak masuk di otaknya. Shinta meyusuri karidor dan memilih duduk di pinggir lapangan basket sendirian. Ia hanya menundukan kepala karena masih mengingat kejadian di kantin tadi.

My BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang