Assalamualaikum para readers Dimanapun engkau berada
Berkenanlah mampir untuk melepas
Melepas kebahagiaan yang ada#Plak
Ini cerita pertama kami,
@KharisR01928301 yang 📝
Dan
@idarohmawati30 yang 📒
#Ehem, bagi yang kepo itu fotonya siapa. Ehm... Itu tuh foto penulisnya lho...😀🔫
Okelah itu tuh fotonya Mas Adelard.
Bagi yang belum kenal silakan kenalan dulu deh...
Tapi bukan disini, ini PROLOG ya📌
Ingat!
Ini
🎆Prolog🎆
***********
Ia duduk di sofa merah memandang ke luar jendela kamar apartemen mewahnya yang kini meratapi takdir yang dialaminya. "Awan mendung mulai menguasai langit," bisiknya dalam hati.
Pandangannya tertuju pada awan hitam pekat yang senada dengan isi hatinya.
Ia menangis.
Tentu saja ia menangis. Masalah yang dialaminya terlalu berat bagi remaja seusianya.
"Aku baru saja berusia 15 tahun, akankah takdir akan terus mempermainkan kehidupanku sampai tua nanti Tuhan?" Perkataan dalam hatinya menandakan bahwa ia telah putus semangat.
"Hiks...," butiran demi butiran mulai membasahi pipi lelaki muda seakan ia tak pantas menjadi lelaki karena sikap cengengnya.
Suara tangisan demi tangisan mulai mengeras hingga membuat siapa yang mendengarnya menjadi terenyuh syahdu, isak tangisnya semakin menjadi hingga menarik perhatian seorang gadis yang mungkin ingin membobol rumahnya, gadis itu mulai mengendap-endap sampai di semak-semak pekarangan rumahnya.
Saat air matanya semakin deras menetes di pipinya hingga membuat matanya menjadi sembab, hidung dan pipinya juga semakin memerah.
Ia tersentak dan segera menghapus sisa air matanya. Mata yang tadinya sembab kini terbelalak kaget. Ia ingin mengeluarkan kata-kata namun ia hanya bisa bergumam tidak jelas karena terkejut.
"Ma.ing,"(Mungkin ia mau berkata maling tapi mau bagaimana lagi, mulutnya kini sudah terkunci) kini ia sepenuhnya mengerti kata pepatah 'Tak semudah yang kita bayangkan'.
Aneh.
Kenapa mereka saling pandang?
Mengapa matanya kini tak bisa lepas dari mata hazel gadis itu?
Mengapa masalah yang tadi ia pikirkan seketika menghilang?
Dan apakah lelaki remaja itu tak salah dengar tentang pengakuan gadis itu padahal ini baru menjelang maghrib.
Apakah gadis itu tidak takut kalau ia tertangkap?
Atau ia sudah pintar akan hal itu?
"Gue akan rampok harta nyokap loh, cengeng!" Kata gadis berpakaian serba hitam blak-blakan tanpa memikirkan dampak apa yang dia bicarakan, ditambah senyum sinisnya pertanda ia mendapat apa yang diinginkan.
Hati lelaki remaja kini diselimuti perasaan aneh yang tak lain adalah rasa takut yang menjadi hantu baginya.
Ia juga menyadari bahwa ia tak boleh takut.
Ia adalah kaum Adam yang seharusnya pemberani.
"Diam disana dan pegang ini, jangan ajal! sampai aku menunggumu." Senyum hantunya kembali dinampakan.
Lelaki muda itu bingung dengan perkataan gadis yang sekarang berada tepat di bawahnya, membawa tali tampar yang siap dilontarkan ke jendela kamarnya kapanpun gadis itu siap.
Lelaki remaja itu berdoa di dalam hatinya seraya menutup matanya.
"Semoga gadis itu tidak melukaiku dan semoga yang tersemogakan ia menjadi penye...,"
"Woy! Buka atau gue dobrak!" Teriak suara lelaki persis di depan pintu kamar lelaki remaja itu.
************************************
Jangan lupa voment dan krisarnya readers.
Pencet bintangnya ya ✌
👇👇👇
🌟🌟🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Karena Dia
Teen FictionTidak tersedia sinopsis, kalau penasaran langsung baca aja.