second

44 5 2
                                    

Mungkinkah dia???

Ehemmm
Dubrraakk...

Suara deheman itu membuat kami kaget, lelaki itu melepaskan pegangannya. Sementara itu aku... ingat suara dubrraakk? Itu aku.

"Aduuh" ucapku

"Na-nata kamu gak papa?" Dia segera membantuku bangun.

"Ga-gak p-pa kok" aku bangun sambil meringis, telapak tanganku pedih karena terkena batu.

Lelaki itu langsung menarik tanganku dan melihatnya

"Gak papa apanya ini berdarah, gadis keras kepala" ucapnya sambil meniupi telapak tanganku. Dan berkata lagi "ikut aku" sambil menarikku ke bangku diwarung itu.

Pipiku kembali memerah dan aku tak bisa berkutik lagi.

"Maaf ya tadi aku lepasin kamu nat. Aku kaget" ucapnya sambil mengobati lukaku

Aku hanya terdiam menatapnya dan membatin "siapa dia apakah dia vidi? Tapi vidi itu baik gak rese kaya ini orang, ya mungkin hanya mirip saja"

"Nat kenapa melamun ini udah selesai" sembari menempelkan plaster ketanganku.

Aku kaget "a-aaku gak ngelamun kok, udah ah aku mau pulang"

"Nat...?" Ucapnya membuat wajahku bersemu kembali

"Hmm apa lagi? Aku harus cepat pulang" kataku ketus

Ia menyodorkan plastik berisi cemilan kakakku. "Nat kamu tuh udah pelupa jangan galak-galak dong ntar keriput lo" ucapnya terkekeh

"APA PELUPA? GALAK? KERIPUT? Arrrrrggghhh...kamu tuh dasar tengil" ucapku dengan tatapan membunuh

Aku langsung mengambil cemilan itu dari tangannya dan langsung pergi.

Disetengah perjalananku dia berteriak "Nata galak dan pelupa. Salam kenal namaku Davi"

"Davi tengil tengil tengil" ucapku sambil terus berjalan tanpa menghiraukannya.

Sesampainya dirumah...

"Nat ko beli cemilannya lama banget biasanya juga cepet" ucap kakakku jengkel.

"Maaf kak tadi warungnya tutup jadi Nata belinya dilain" ucapku sedikit tidak enak.

"Yaudah mana cemilannya" ucapnya jengkel.

Aku menyodorkan plastik berisi cemilan kemudian berjalan menuju kamar pikirku berbaring lebih baik untuk menjernihkan pikiranku.

"Aaa..."ucapku sambil merebahkan badan dan aku berusaha untuk tertidur namun sekelebat apa yang telah terjadi tadi membuatku gelisah, akhirnya ku ambil uca dan kembali curcol bareng culine. Dengan pembaca setiaku "vidra" dia selalu mau dengarin curhatku, aku berharap bisa bertemu dengannya.

Kunyalakan uca sambil denger lagu perfect strangersnya jonas blue lagu yang bikin semangatku bangkit lagi dan aku siap buat curhat banyak bareng vidra.
Entah siapa si Vidra.

Cling-cling...

"5 message from Vidraka"

"Oh god, Vidra!!!"

Cause He's a Resent MenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang