Possesive Mom

25 8 0
                                    

Kisah Mistery :

Suatu hari dua orang sahabat bermain di sekitaran rumah mereka seperti biasa salah satu ibu mereka selalu memberikan mereka kue dan susu setiap sore ketika mereka bermain

"Ibu mu baik sekali membuatkan kue untuk kita apa dia tidak sibuk?"

sahabatnya hanya memberikan senyum atas pertanyaan itu.

"Ibu ku sayang padaku dia bahkan mendapat julukan ibu terbaik di daerah ini." sahabatnya hanya sibuk memakan kue-kue yang di sajikan .

"Ibu ku juga bisa membuatkan aku kue seperti ini coba saja kamu datang kerumah aku nanti."

Dia sangat yakin akan ucapannyatak lama kemudian sang ibu dari sahabatnya datang dari dalam rumah,

"Apakah benar ibu mujuga bisa membuat kue seperti ku anak manis?"

Dengan polosnya dia menganggukan kepalanya .

"Bu apakah aku boleh mengunjungi rumahnya untuk merasakan kue buatan ibu nya?" keduanya menatap ibu itu dengan penuh harap, "tentu saja, lain kali akan ku ajarkan juga ibu mu menjadi ibu yang terbaik seperti ku sayang."

Keesokan harinya mereka pergi sekolah seperti biasa dan ketika pulang salah satu sahabat itu melontarkan pertanyaan, "kemana ibu teman-teman kita yang lain? Bukankah mereka kemarin menjemput mereka ketika pulang sekolah?" sahabat nya hanya menangkatbahu sebagai tanda ia tidak tahu mengapa ibu teman-teman mereka tidak menjemput mereka lagi.

Mereka pun pergi ketempat
mereka biasa bermain di sebuah bukit
yang ada pohon di atas sana.

"Apakah benar ibu mu bisa membuat kue seperti yang kau katakan kemarin?" sahabatnya menatapnya keheranan seperti
ada yang
salah atas jawabannya kemarin.

"Kenapa memangnya? Ibu ku juga berhak menjadi ibu terbaik seperti ibu mu."

Kemudian sahabatnya menarik nafas sejenak,"Aku rasa kau melakukan sebuah kesalahan telah mengatakan itu, kau sepertimembuang kebahagiaanmu sendiri."

Sahabatnya menatap keheranan, kemudian dari kejauhan ia melihat salah satu teman sekelas mereka menangis di bawah
bukit dan itu adalah sebuah tempat pemakaman.

"Ayo kita datangi dia,dia nampaknya sangat sedih." kedua sahabat itu menurunin bukit dan
menghampiri temannya.

"Kenapa kau menangis? Siapa
yang di dalam tanah ini?"

Dia masih terus menangis dan kedua sahabat ini juga merasa
heran.

"Ibu ku, dia tidak mengajakku ikut
dengannya, kata Ayah dia pergi ke taman yang indah tapi dia tidak mengajakku."

Kedua sahabat ini hanyabisa
menenangkan teman mereka
dan pamit untuk pulang sembarimengucapkan ucapan kesedihanmereka, ketika dua sahabat ini pulang ke rumah sahabat yang
satunya ia memberi tahu
peristiwa tadi kepada ibu nya.

"Bu, ibu nya teman ku telah pergi tadi kasihandia bersedih
padahal ibunya sering
mengantar dan menjemputnya
ketika pulang sekolah."

Sang ibu hanya tersenyum dan mengelus kepala anak itu, "Tenang saja sayang ibu tidak akan seperti itu, kamu akan menjadi anak paling terbahagia di daerah ini."

Sahabatnya hanya melihat dengan kepolosannya. Keesokan harinya, seorang sahabat itu pergi kerumah sahabatnya ia terkejut di sana karena sahabat nya itu tengah menangis dan sedih ia pun menghampiri sahabatnya itu.
"Ada apa denganmu?" dia tidak menjawab masih terus menangisdan tangisannya semakin keras.

"Ibu ku meninggalkan ku dan ayahku dia tadi malam pergi entah kemana dan ditemukan di pinggir hutan."

Betapa terkejutnya sahabatnya itu dan dia pamit untuk segera pulang sambil mengucapkan
rasa kesedihannya. Ia pun segera bergegas lari pulang ke rumah.

"Haruskah ini selalu kau lakukan?"

Dia hanya menatap
salah satu sahabat itu dengan senyum tipis,"sudah kubilang ini semua untuk mu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Careful with Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang