Tahun 3038, Kota Hoven di kerajaan Ledios tempat para Clovek.
Nai mengikuti Marchus yang berjalan di depannya. Marchus menggunakan sihirnya untuk mengubah penampilannya seperti para Clovek."Marc tunggu aku! Kau berjalan terlalu cepat" ucap Nai mempercepat jalannya mengikuti Marchus "lebih baik kau berjalan cepat atau kau akan kutinggal, ada urusan penting yang harus kuselesaikan" jawab Marchus. Nai dan Marchus sudah berpergian dari tempat ketempat selama 10 tahun semenjak orangtua Nai meninggal, untuk melindungi Nai yang memiliki 'darah' yang mitosnya bisa membuat seseorang hidup abadi itu.
Setelah berjalan cukup jauh, Marchus berhenti di depan suatu gang "kau tunggu disini, aku akan pergi ke bar di dalam gang itu" ucap Marchus, "pekerjaan mu lagi?" tanya Nai, Marchus tak menjawab Nai, meninggalkan Nai di pinggir jalan di depan gang itu.
~~♤♡◇♧~~
Marchus masuk ke dalam bar. Didalam bar itu tercium bau alkohol yang sangat kuat, perempuan-perempuan menari di atas meja dengan tiang disinari lampu-lampu.
Lalu mata Marchus teralih mengamati meja-meja yang sudah hampir kosong dan berjejer di dinding, dimana sekelompok Zvile dan Ocarovat yang lesu, mata mereka sayu karena obat-obatan terlarang buatan para Clovek dan tubuh kurus mereka hampir telanjang.
Dengan sedikit rapalan sihirnya, Marchus menyelidiki bangunan itu, dia menyadari ada arena bertarung dibelakang bar, begitu juga dengan bilik-bilik yang disiapkan para Clovek yang menginginkan sedikit privasi untuk berhubungan seks. Dibawah tanah, sepertinya ada 2 orang Ocarovat dan 4 Zvile yang terlelap karena cedera parah disiksa oleh tuan mereka.
Perhatiannya langsung teralih, tertuju pada seorang Clovek yang berdiri dengan arogan di balik bar. Lelaki itu memiliki rambut yang dicat pirang, matanya yang berwarna coklat itu memiliki kilat licik layaknya Clovek pada umumnya dan seringai yang tidak sedap dipandang di bibir tipisnya.
"Jadi kau yang meminta informasi dari ku? Haha, mencariku dari kota kekota...gigih sekali" ucapnya, "apa benar kau yang bernama Ariyal?" tanya Marchus, lelaki itu tersenyum "ah, dan informasi apa yang kau inginkan dariku? Marchus?" tanya nya.
Marchus langsung menaikkan kewaspadaannya, lelaki bernama Ariyal ini mengetahui namanya, berarti memang benar infonyanya mengenai lelaki ini memiliki banyak Intel intel.
"Apa kau tahu tentang ini?" Marchus menyodorkan buku tua yang lembarannya sudah menguning secara diam-diam kepemuda itu. Ariyal melihat isi buku itu sekilas, tertawa setelah memahami apa yang laki-laki ini mau darinya.
"Untuk apa mencari hal seperti ini yang belum tentu ada benarnya? Dan aku meminta bayaran yang pantas untuk informasi seperti ini" ucap Ariyal, Marchus memberi Ariyal 10 koin emas padanya, "eh, kau kaya juga ya" ucapnya.
Tatapan Ariyal menimbang-nimbang apa yang harus ia lakukan agar bisa memeras uang Marchus lebih banyak lagi.
"Oh iya, Kudengar wanita yang bersamamu itu memiliki 'darah' itu ya, apa jadinya kalau aku membocorkan hal ini? Ah, kau bisa kerepotan ya? Menjaga 'budak' mu itu" tatapan Ariyal mengancam, nada bicaranya ditekan saat mengatakan 'budak'.
Marchus memberinya 10 koin emas lagi, "kau puas?" Tanyanya, Ariyal terkekeh rencananya berhasil untuk memeras Marchus "dan wanita itu bukan budak" ucapnya, Ariyal terkejut sedikit "he~? Bukan budakmu? Menarik" jawabnya menerka-nerka jawaban.
Seorang pria gemuk dengan baju penuh pernak-pernik mendekati mereka, tangannya memegang kekang budak Zvire ras kucing dibelakangnya.
"Tuan-tuan, apa kalian ingin bersenang-senang? Zvire tipe seperti ini sangat langka" ucap pria gemuk itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony of Eshtar
FantasyNai Edenia,merupakan anak dari Ocarovat dan Clovek. Mitos berkata, kalau darah Nai memiliki darah yang bisa membuat hidup seseorang abadi. Bertahun-tahun ia hidup dalam pelarian, terus menerus melihat peperangan antara 3 ras kerajaan yang tiada hent...