Park Jihoon
Ini hari pertama mos SMA Altavia. Entah sudah berapa kali Jihoon mengusap dahinya, menyeka keringat yang terus menetes.
Siang bolong begini ada materi tambahan yang katanya ingin disampaikan, padahal Jihoon tau kalau itu cuma akal bulus kakak kelasnya aja supaya mereka dijemur kaya ikan teri.
Buktinya kakak kelas mereka cuma diem sambil payungan. Sementara Jihoon dan yang lain mandi keringat.
"Gila ya Park Jihoon, keringetan aja ganteng."
"Ssstt! Orangnya bisa denger bege!"
"Biarin ah gue kan muji."
"Lu mah bukan muji, modus!"
Jihoon sebenernya denger tapi dia pura-pura gak denger. Resiko orang ganteng ya gini, jadi bahan perbincangan orang.
Makanya Jihoon cuma senyum aja. Iya cuma senyum tapi sukses bikin anak orang kena serangan jantung.
"AYO DEK CEPET GERAKNYA! DALAM HITUNGAN KE TIGA HARUS UDAH SAMPAI DI PINGGIR LAPANGAN!"
"SATU!"
"DUA!"
"TIGA!"
Park Rocky
Rocky kelimpungan sendiri.
Matanya baru aja melek, itu pun gara-gara teriakan kakak kelasnya yang nyuruh mereka ke pinggir lapangan.
Alhasil Rocky jalan ke pinggir lapangan dengan sempoyongan, mana dia harus desak-desakan sama yang lainnya pula.
Gini nih anehnya Rocky, yang lain mandi keringet waktu dijemur. Tapi dia justru asik tidur, nyeder di punggung temannya yang kebetulan gemuk.
"SEMUA HARUS DUDUK, GAK ADA YANG GAK DUDUK!"
Rocky mengumpat dalam hati, ada beberapa orang yang belum dapat tempat duduk. Dan ia termasuk salah satunya.
Karna gak mau kena hukuman Rocky langsung lari begitu ia liat tempat kosong, meski agak sempoyongan.
Bukannya dapat tempat duduk, Rocky justru dapat musibah.
Dia gak sengaja nabrak cewek dari gugus lain. Dan sialnya mereka berdua jatuh ke dalam got berlumpur.
Rocky meringis sakit karna kakinya tak mendarat dengan sempurna. Bibirnya ingin memaki cewek yang ikut jatuh bersamanya, tapi begitu ia menoleh, mendadak Rocky ingin tertawa keras.
Cewek itu berantakan. Mukanya kena cipratan lumpur, belum lagi rambutnya di kuncir banyak dan ditempeli pita merah putih.
Lalu tawa Rocky benar-benar pecah. Cowok itu gak peduli tatapan teman-temannya dan teriakan kakak kelasnya yang menyuruh mereka bangun. Yang ada di pikirannya hanyalah tertawa.
Gadis Hervina
Gadis meruntuk dalam hati.
Entah sudah berapa kali hidupnya tertimpa sial, siang ini, di hari pertama mos SMA kesialan kembali mendatanginya.
Saat hendak duduk tubuhnya tertabrak dan ikut terdorong hingga terjatuh ke dalam got berlumpur.
Punggungnya berdenyut karna menghantam pinggiran got. Tapi lebih dari itu rasa malunya lebih besar.
Ia sukses menjadi tontonan dan bahan tawa teman-temannya. Bahkan cowok yang menabraknya sudah tertawa keras, tak ada niat untuk menolong.
Matanya berkaca-kaca. Padahal ia bukan orang yang mudah menangis, tapi kali ini ia benar-benar menahan tangis.
"Kamu gak papa?"
Cewek itu mendongak, mendapati cowok manis yang memandangnya iba. Pandangan mereka bertemu. Gadis ingin menggeleng tapi tak bisa, seluruh badannya bergetar.
"Sini... l'll help you." kata si cowok itu. Menjulurkan tangan kanannya.
Gadis merasa seperti tersihir saar cowok itu tersenyum dan tangannya tanpa diminta meraih tangan si cowok.
"Pasti sakit ya? Ayo ke UKS."
Dengan pipi memerah Gadis mengikuti cowok itu dengan langkah terseret. Ia melupakan rasa malunya karna tangan cowok itu memegangi bahunya erat.
Dalam kurun waktu dua tahun, Gadis kembali merasa jantungnya berdetak cepat. Dan itu karna cowok imut dan tampan ini.
Tak bisa dipungkiri, ia jatuh cinta pada pandangan pertama.
hm... nulis apa seh guee?? wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Heart; Park Jihoon
FanfictionHanya dia dan tuhan yang tahu isi hatinya.