4. Bolos

2.3K 384 59
                                    

          Setelah jalanan cukup sepi Joochan, Donghyun, Jibeom dan Jaehyun mulai pergi untuk nyari jalan pintas agar bisa kabur dari perjalanan panjang yang tidak penting ini. Joochan dan Donghyun yang memimpin jalan sementara Jibeom dan Jaehyun jalan di belakang mereka berdua. Tangan Jibeom keringat dingin dari tadi karena takut kalau mereka bakalan ketahuan bolos.

"Biasa aja kali.." tegur Jaehyun yang sadar kalau Jibeom tegang dari tadi.

"Biasa apanya? Gue baru pertama kali bolos beginian." jawab Jibeom.

"Lo pikir gue sering bolos?" dumel Jaehyun.

Jibeom melihat Jaehyun sambil memikirkan teman-teman Jaehyun yang ada di kelasnya. Setahu Jibeom rombongan Haknyeon itu kelompok anak nakal yang sering bolos kelas. Jibeom juga sering lihat dari jendela kelasnya kalau Haknyeon dan anak-anak yang lain sering manjat pagar untuk kabur dari sekolah.

"Lo kan temannya Haknyeon. Gak pernah ikut mereka kalo bolos gitu?" tanya Jibeom.

"Gak pernah lah. Pelanggaran yang pernah gue bikin itu cuma parkir mobil sembarangan—ah gak itu aja sih. Palingan gue terlambat, terus ribut di dalam kelas, pakai sepatu warna-warni, pakai kaos kaki pendek dan—"

"Hahaha sudah sudah ngapain lo cerita kejelekan sendiri." potong Jibeom yang ketawa karena Jaehyun dengan gampangnya nyebutin dosa-dosanya di sekolah.

"Ya lo sih takut banget buat kesalahan kayak gini. Santai aja brother!" kata Jaehyun.

Jibeom mangut-mangut gak jelas dan mencoba untuk bersikap tenang. Ya.. sekali melanggar peraturan gak bakalan buat dia dikeluarin dari sekolah, kan?

.

"Lewat lorong yang di depan itu aja." Joochan berseru waktu lihat lorong yang kelihatan sepi itu. Kalau sepi itu artinya tidak ada panitia yang jaga jadi mereka bisa bolos lewat jalan itu tanpa harus ketahuan sama panitia maupun guru.

"Ya udah buruan lari!" ajak Donghyun.

Joochan dan Donghyun langsung lari penuh dengan semangat untuk melewati lorong yang tinggal beberapa meter lagi di hadapan mereka. Jibeom dan Jaehyun juga ikutan lari walaupun sebenarnya Bong Jaehyun sangat lelah untuk menghabiskan tenaganya dengan berlari-lari gak jelas kayak gini.

"O...ow...."

Pas Joochan dan Donghyun sampai di sana ternyata ada seseorang yang duduk di atas motor sambil ngejagain jalan. Orang itu ngelihatin keempat orang yang berusaha kabur ini penuh dengan senyuman.

"Oi Choi Bomin!" panggil Donghyun.

Donghyun langsung menghampiri Bomin—si panitia yang bertugas menjaga lorong lalu merangkul sang adik kelas yang ganteng itu.

"Gak boleh kabur bang." kata Bomin.

"Sekali aja.." kata Donghyun.

"Bomin bawa santai aja ngapa jadi panitia. Selawwww..." sambung Joochan.

"Abang mau kabur?" tanya Bomin.

"Ya iyalah, lo enakan duduk di sini pake motor lah kita jalan kaki." dumel Donghyun.

"Tapi bang gue panita jadi harus ngelapor tindakan yang mencurigakan kayak gini." kata Bomin.

"Tuh kan sudah dibilang gak usah kabur-kaburan!" celetuk Jibeom.

"Sudah diam aja lo." titah Jaehyun.

"Gitu amat.. Waktu lo jatuh di simpang itu siapa yang nolongi lo? Gua kan? Jadi gini aja gak bisa lo biarin kita bolos?" kata Donghyun ngegas.

Bomin ketawa kikuk pas dengar ocehan Donghyun barusan. Beberapa bulan yang lalu panita ganteng ini kecelakaan motor di Simpang Sado. Tangannya terkilir gara-gara jatuh jadi susah bawa motor untuk pulang. Untungnya ada orang yang berasal dari sekolah yang sama dengan dia berhenti dan nolongi Bomin, dan orang itu adalah Kim Donghyun.

"Y...ya beda cerita lah bang Donghyun." jawab Bomin.

"Yak... biarin kita lewat sini!!" oceh Donghyun sambil mukulin bahunya Bomin.

"Udah biarin kita lewat ngapa sih? Pura-pura gak tau aja apa salahnya?" oceh Joochan.

Choi Bomin merasa terintimidasi dengan kedua kakak kelas gila kayak Joochan dan Donghyun. Akhirnya si adik manis itu ngangguk dan ujung-ujungnya membolehkan keempat kakak kelasnya untuk lewat lorong itu demi bolos bersama.

"Tapi gua gak tanggung jawab ya bang kalo ada yang ngelihat abang-abang bolos lewat sini." kata Bomin.

"Pokoknya kalo kita ketahuan bolos lo yang kita cari ya min." celetuk Donghyun.

"Loh kok gitu—"

"Sudah ah.. jaga lagi ini lorong baik-baik dan tutup mulut. Bye bye!" pamit Joochan.

Donghyun dan Joochan kembali jalan dengan santainya mendahului Jaehyun dan Jibeom. Sebelum pergi nyusulin dua trouble maker itu Jaehyun dan Jibeom senyum kikuk ke Bomin yang juga ngebalas senyuman mereka penuh kekakuan.

"Gila... bully kali ya si Joochan sama Donghyun." celetuk Jibeom yang heran ngelihat mereka mengintimidasi Bomin tadi.

"Sama aja kayak Haknyeon mereka." gumam Jaehyun yang mengingat kelakuan Joo Haknyeon 11-12 kayak Joochan dan Donghyun barusan.

.

Googoo akhirnya sampai di salah satu kafe yang ada di dekat sekolah mereka. Pas sampai sana langsung aja Jaehyun pesan makan, minum, dan cemilan sesuka hati dia. Jibeom cant relate to Jaehyun, jadi dia cuma pesan aqua dingin. Donghyun dan Joochan pesan es teh tarik dengan kentang goreng untuk camilan.

"Ini nanti baliknya gimana?" tanya Jaehyun.

"Nanti habis orang jalan santai kita balik kayak biasa aja." jawab Donghyun.

"Yang biasa itu gimana? Gua gak paham." bingung Jibeom.

"Ya balik lewat meja piket. Pura-pura dari luar karena apa kek, beli pena kek, potokopi kek." kata Joochan.

"Loh emang bisa gitu?" tanya Jaehyun gak percaya.

"Kalo ngelakuin kesalahan tuh jangan terlalu menonjol ditunjukan kesalahannya. Dibawa santai aja, selamat kok kita." seru Joochan percaya diri.

Jibeom sama Jaehyun cuma bisa ngangguk karena tidak berpengalaman soal yang beginian. Kalau kata yang pro begitu, ya mereka ikutin aja apa katanya.

....

Every Golden Child members loves Choi Bomin except Kim Donghyun and Lee Jangjun aka Bomin's biggest anti fans lol. Dan juga Bomin cinta bertepuk sebelah tangannya Jaehyun wkwkwkw.. gak ding becanda><

Fyi Jaehyun benaran sekelas sama Haknyeon! Dan juga sama Up10tion Xiao(?)

Googoo Child Squad | HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang