Prolog

44 1 0
                                    

Malam yang indah dengan rintikkan hujan yang membuat hati siapa saja menjadi damai. Dan tentu juga membuka kenangan yang manis maupun kenangan yang pahit. Hal yang sama juga terjadi padaku. Aku selalu mengingat setiap detik kenangan manis bersamamu. Mulai dari pertama kali kita bertemu.  Pertama kali kita saling menatap. Dan pertama kali perasaan ini datang tanpa aba-aba yang jelas. Hingga akhirnya kenangan pahit itu mulai teringat. Kau meninggalkanku, meninggalkanku dari perasaan cinta yang sangat dalam ini.

"Aku harap kamu bisa jaga diri kamu baik-baik, Vey! Kamu harus selalu ingat bahkan jika tidak ada diriku aku akan tetap mencintaimu. Kamu ngak akan sendirian, walaupun jika kamu ngak bisa ngeliat aku inget yaa!! Aku bakal ada di hati kamu dan begitu juga sebaliknya". Arka dengan cepat Ia mencium puncak kepala Vey, membuat pipi Vey menjadi merah padam.
"Apaan banget sihh kamu..ngomong gitu kayak mau pergi perang aja, lagian kan kamu cuman mau ke Amsterdam buat jenguk kak Adel. Gausah lebay gitu deh!"
"Lebay-lebay nanti kamu juga kangen!" Balas Arka sambil mengangkat-angkat alisnya dan juga senyum smirknya yang membuat semua wanita akan melayang tinggi alias 'nge-fly' dengan perlakuannya itu.
"Apaan sih". Vey langsung memanglingkan  wajahnya dari laki-laki yang amat di cintainya itu. Tanpa sadar pipinya itu semakin merona.
"Udah ya, lama-lama aku berubah pikiran nihh. Jadinya batal deh perginya". Arka langsung memeluk tubuh mungil Vey kedalam pelukannya. 

'Bahkan aku masih merindukan pelukan hangatnya itu yang membuat hati ini terus berdetak kencang' gumamku dalam hati.

Sudah sejak 2 bulan lalu Arka meninggalkannya bisa dibilang juga mereka 'lost contact' karena hingga saat ini Arka belum pernah mengabarkan keadaannya kepada kekasihnya ini.

Lelah, sudah pasti
Ingin menyerah,  itu mungkin hanya satu jalan yang bisa aku ambil untuk menghentikan rasa rindu dan sedih yang selalu aku rasakan ini.

"MULAI SEKARANG GUE HARUS BISA MOVE ON DARI ARKA!! HARUS BISA!GUE GAK BOLEH GALAU-GALAUAN TERUS KAYAK GINI!" Teriak Vey yang membuat 'Aldian' kakaknya langsung mengecek kamarnya.

"Veyrica! Kamu gak papa? Kamu sakit? Oh iya, kan kamu baru di tinggal pacar kamu. Abang baru inget". Ucap Aldian asal ceplas ceplos yang membuat Vey naik darah. Abangnya ini memang mempunyai selera humor yang tinggi, akan tetapi Vey sadar bahwa kakaknya ini sangat menyayanginya.

"BANG ALDIIIIIII!!!! BISA-BISANYA ABANG NGANGGEP AKU SAKIT, AKU INI MASIH WARAS YA JADI ABANG GAUSAH KAYAK GITU. LAGIAN AKU YAKIN SUATU HARI NANTI PASTI ARKA BAKALAN JELASIN SEMUANYA DAN MINTA MAAF KE AKUUU!"

"Wedeeeehhh ada harimau pms nihh, loh lagian kan tadi kamu katanya mau move on dari Arka, ini kenapa jadi ngarep gini ?" Balas Aldian yang langsung tertawa melihat tingkah adik satu-satunya ini.

"Ini lagi berusaha Abangku sayang!!" Kali ini Vey mulai merendahkan suaranya.

"Yaudah deh, goodluck ya semoga bisa cepet-cepet move on. Abang bakal doain yang terbaik buat kamu!" Ucap Aldian yang langsung mencubit-cubit pipi adiknya ini.

"Makasih Bang semangatnya, I love you!!" Dan langsung di jawab oleh Aldian "Love you too, dek". Ucap Aldian sambil menutup pintu kamar adiknya tersebut.

"Oh iya, kan besok aku ada PR mtk 25 nomor ya Allah aku lupa ngerjain!! Sistem kebut semalam lagi dehh!" Ucap Vey yang secara refleks memukul pelan kepalanya itu.

Hiiii Semuanyaaahhh.... Jadi ini cerita baru akuhhh. Emg masih abal banget sihh. Tapi nanti selanjutnya pasti bakal jadi gak se abal ini wkwkwk.

Jangan lupa like, comment, dan vote ya...

Follow account aku juga...💞💞💞

Setiap baca wattpad aku jangan lupa komen yaa.. Bcz aku pengen aja wkwk. Itung-itung buat jadi masukan juga.

See you in next chapter.

Bye. 

😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Remember me, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang