Chapter One

114 7 0
                                    

Hi guys!❤
Thanks for reading my story💕
Semoga kalian semua suka sama cerita ini ya😊

Jangan lupa untuk vote dan voment nya ya✌
Jangan lupa juga untuk follow aku ya😁

Btw, di mulmed itu Barbara Palvin. Aku sih ngebayangin cast nya Eleanor itu dia.

Ok, Happy Reading guys! Enjoy!😘

-------------------------

Angin bertiup kencang hari ini, terlihat seorang gadis sedang menyiram bunga dengan wajah bahagianya. Gadis itu adalah Eleanor. Gadis yang tinggal di desa terpencil kerajaan Ethiopia. dengan wajah cantik bak dewi yunani, rambut panjang coklat pirang, mata berwarna biru laut dan tubuh yang putih mulus.

Siapa yang tidak kenal dengan Eleanor? seluruh desa tahu. dengan paras dan sifatnya yang ceria, membuat seluruh orang suka padanya. Apalagi laki-laki di desa itu yang berbondong-bondong datang untuk meminangnya, tetapi Eleanor selalu menolaknya dengan alasan ia masih terlalu muda. Bahkan pernah suatu kali, seorang raja dari kerajaan Timur yang mendengar kecantikan seorang Eleanor datang untuk menjadikannya seorang ratu di kerajaannya, tetapi tetap Eleanor tolak. Ya, begitulah Eleanor.

"Eleanor!"

"Ya bu! Sebentar lagi aku sudah selesai."

Eleanor pun bergegas menyelesaikan tugasnya menyiram bunga. Eleanor memang sangat suka dengan bunga. bahkan dari kecil ia sudah menanam bunga nya sendiri. Membuat Eleanor mempunyai kebun bunganya sendiri seperti saat ini.

Eleanor segera masuk kedalam rumahnya, ketika baru di pintunya saja, ia sudah mencium aroma masakan ibunya yang selalu lezat itu. Eleanor pun berjalan menuju dapur untuk menemui ibunya itu.

"Aroma nya enak sekali bu, pasti masakannya sangat lezat!" Ucap Eleanor kepada ibunya sambil melingkarkan tangannya di lengan ibunya.

"Kau ini! Selalu kalimat itu yang kau ucapkan setiap kali ibu memasak." Jawab Ibu Eleanor sembari tersenyum.

"Aku bicara kenyataan bu."

"Iya, iya, sekarang bergegaslah pergi ke kebun ayahmu, hari sudah mulai larut."

"Ya bu, aku pergi dulu!" ucap Eleanor sambil mencium pipi ibunya.

Eleanor pun bergegas pergi menuju kebun ayahnya. Ya, ayah Eleanor adalah seorang petani. Ia juga menanam sama seperti Eleanor. hanya saja bedanya, Eleanor menanam bunga dan ayahnya menanam sayuran untuk dijual.

Kebun ayahnya memang tidak dihalaman rumahnya, karena lahannya yang terbatas, ayah Eleanor memberikan lahannya untuk putri kesayangannya itu. Sehingga ia harus mencari lahan baru untuk menanam.
dan akhirnya mendapatkan lahan di dekat pegunungan.

Saat di pertengahan jalan, ia tak sengaja melihat rombongan kerajaan Ethiopia menuju ke desanya. Eleanor pun hanya menghendikkan bahunya tanda tak perduli.

Bicara tentang orangtua nya, Eleanor sangan mencintai ibu dan ayahnya. ia selalu dilimpahkan kasih sayang sedari kecil, ayahnya bekerja keras untuk membiayai ia sehingga ia tak pernah kekurangan. ibunya juga selalu membantu keperluan Eleanor. intinya, Eleanor sangat menyanyangi ibu dan ayahnya.

Eleanor pun sudah sampai di kebun ayahnya, terlihat ayahnya masih saja mencangkul dengan peluh di sekujur tubuhnya.

"Ayah!" panggil Eleanor sambil berjalan menuju ayahnya. Ayahnya yang melihat kedatangan putri kesayangannya itu pun hanya tersenyum dan segera memeluk putrinya itu.

"Ayah! jangan memelukku! ayah bau sekali." ucap Eleanor sambil menutup hidung dengan telapak tangannya seraya terkekeh geli. Eleanor hanya bercanda, buktinya tangan sebelah kanannya ia pakai untuk memeluk kembali ayahnya.

Eleanor [KS#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang