5

419 32 4
                                    

Didalam rumahnya Ji Hyo memikirkan apa yang telah terjadi padanya dan Jong Kook tadi. Ji Hyo menatap figura kecil yang dulu ia pakai untuk memasang kelopak bunga sakura.

Bel rumah berbunyi dan ia pun beranjak untuk membukakannya. Ternyata Ha Ni dan Eum Ji yang datang berkunjung. Ia pun mengajak mereka berdua didalam kamarnya. Ayah yang ada diruang tamu menghias pohon natal merasa penasaran dengan teman-teman Ji Hyo yang baru ditemuinya hari ini. Ia bilang pada ibu, ia harap Ji Hyo baik-baik saja . karena ayah melihat teman-teman Ji Hyo sangat berbeda dengan kepribadian Ji Hyo, yang satu keliatan anak nakal (Ha Ni ) dan yang satu cewek pesolek (Eum Ji memakai make up).

"Ji Hyo aku dengar kau tak datang ke pesta malam Natal ya?" tanya Eum Ji menatap Ji Hyo.

"Iya benar. Cowok-cowok pada bilang kalo Jong Kook tidak seperti biasanya, lagi bad mood. " sahut Ha Ni juga.

"Apakah sesuatu telah terjadi?" tanyanya.

Ji Hyo tak bisa membendung perasaannya lagi, ia pun tertunduk dan menangis. Diluar kamarnya, ayah siap mengentuk pintu kamar Ji Hyo untuk memberikan makanan dan minumam untuk teman Ji Hyo. Tapi dari luar kamar ia mendengar isak tangis Ji Hyo. Ayah jadi panik dan penasaran apa yang dilakukan mereka didalam kamar.

"Ada apa Ji Hyo? Jika kau hanya menangis, kami tak akan mengerti." Seru Ha Ni panik juga melihat Ji Hyo yang menangis itu.

Ayah yang panik mendengar Ji Hyo yang menangis menemui ibu yang ada didapur. "Bagaimana ini... Ji Hyo sedang menangis" seru ayah kebingungan

"Mengapa..?" tanya ibu

"Aku tak tau.." jawab Ayah."

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya ayah panik

"Karena ayah menyebutkannya, ibu jadi ingat Ji Hyo sepertinya juga tidak ada semangat selama Natal ini kan?"

"Jong Kook mengajakku ngedate.. aku sangat menyukainya, tapi untuk ngedate bersamanya membuatku cemas" ucap Ji Hyo lirih.

".Aku... aku tak dapat berpikir.."

"Kau menolaknya?" tanya Eum Ji

"Mengapa?" tanya Ha Ni yang penasaran.

"Aku sangat.. sangat bahagia.. karena Jong Kook yang mengatakannya, itu sudah cukup untukku" jawab Ji Hyo.

"Jong Kook bukankah menyatakan perasaannya dengan baik kan?" tanya Eum Ji heran dengan Ji Hyo.

Ji Hyo mengangguk "iya.."

"Lalu kenapa kau tak menyetujui kencan dengannya Kalau dia mengakuinya padamu?!" seru Ha Ni emosi dengan tindakan Ji Hyo itu.

"Ha Ni..." kata Eum Ji memegang tangan Ha Ni untuk menenangkannya.

"Kebenarannya adalah.. kau tak pernah berpikir tentang dirimu sendiri. Itu karena kau tak percaya pada dirimu sendiri.. " seru Ha Ni menatap Ji Hyo berapi-api.

"Dan kau tak percaya padanya saat dia mengatakan Kalau dia menyukaimu. Itu berarti kau juga tak mempercayai kami saat kami bilang kami menyukaimu! " seru Ha Ni pada Ji Hyo yang membuat Ji Hyo jadi menangis.

"Tenanglah Ha Ni.." Eum Ji menenangkannya.

Ha Ni yang saking kesal dan emosi jadi menangis, mengapa Ji Hyo menolak Jong Kook padahal Ji Hyo sebenarnya menyukai cowok itu .

"Dia menyatakan perasaannya dengan semestinya padamu kan? " Tanya Eum Ji dengan sabar. Ji Hyo mengangguk.

"Bagaimana denganmu? Apa kau mengatakan perasaanmu padanya? Jong Kook itu cowok dan dia itu keras kepala. Apapun yang terjadi saat ini, dia telah punya kesimpulan tentang ini sendiri. Meski ini tidak akan berhasil, kau sebaiknya mengakui perasaanmu. Dia akan sibuk membantu keluarganya tapi dia bilang dia akan datang ke kuil tempat acara malam tahun baru. Iyakan Ha Ni?"

Sadako Is Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang