I N T R O : Silent Tears

443 71 17
                                    


"Kami pulang," seru ibu-anak itu. Papa Yoo menyambut mereka sembari menggendong Seowon yang terlihat mengantuk. Bocah berumur dua tahun itu mengucek matanya kemudian menatap sang Mama dan kakak laki-lakinya dengan mata berkaca-kaca.

"Seonho-hyung lama sekali, ya? Seowon sampai ketiduran tadi," kata Papanya.

Seonho mencebikkan bibirnya, "Itu salah Mama, hmph."

Mama Yoo hanya tersenyum dan mengusap kepala anak laki-laki tertua."Maafkan Mama, tapi suasana saat hujan itu menyenangkan."

Merekapun masuk ke ruang tengah. Papa Yoo menyerahkan Seowon ke gendongan sang Mama sedangkan Seonho mengambil camilan favoritnya dan duduk di sofa untuk menonton acara kartun yang ia suka.

Yoo Seonho, 11 tahun, terkadang memikirkan mengapa Mamanya sangat menyukai hujan. Ia tak suka dingin, entah itu temperatur ataupun suasana. Seonho kecil berpikir bahwa hujan adalah tangisan langit. Ia tak tahu apa yang langit tangisi, ia terlalu muda untuk memikirkannya.

Ekspresi Seonho tak sengaja merengut karena pikiran yang terlintas di otaknya itu sehingga Papa Yoo menyusul putra sulungnya duduk di sofa. Mengecup kepala sang putra dengan sayang, kemudian mendekapnya.

"Seonho-ya..., kuharap kamu tidak selalu membenci hujan."

Sang putra yang diajak bicara sebenarnya enggan melewatkan tontonan favoritnya. Tapi ia anak baik, karena itu ia menoleh untuk memerhatikan Papanya berbicara. "Kenapa, Pa?"

Kepala keluarga Yoo tersenyum. "Karena hujan adalah karunia dari Tuhan. Kalau tidak ada hujan, banyak makhluk hidup yang akan mati. Hujan adalah hidup, Nak."

Jeda sejenak—

"Dan meskipun nantinya hujan menjadi malaikat maut, aku harap kau tetap tidak membencinya, Putraku."

.

.

—karena setelah hujan pertama di bulan Oktober,

Yoo Seonho hidup sebatang kara sembari memeluk hatinya, beku.

.

.

.

.

.

A/n :

Please votement <3

I don't know what am I writing about, so sorry to you ㅠㅠㅠㅠ

Love Yoo, baby. 괸린 선호 love forever XD

One & One [ Guanlin Seonho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang