02 Blur

331 54 14
                                    

Upacara kelulusan yang dinantikan sebagian besar siswa akan segera dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Upacara kelulusan yang dinantikan sebagian besar siswa akan segera dimulai. Terlihat pelajar sekolah menengah Hyewon bergegas memasuki hall utama. Di dalam, sudah banyak panitia acara yang sibuk berkutat dengan jobdesk masing-masing. Lantai sudah dibersihkan, kursi-kursi ditata rapi,sound system sudah dicek berulang kali supaya tidak terjadi kesalahan teknis. Mereka tentu menghabiskan waktu lama untuk mempersiapkan acara ini.

"Wah, Seonho-ya! Akhirnya anak ayam satu ini lulus juga," terdengar suara menyapa Seonho yang sedang memasuki area sekolah. Pemuda yang disapa pun menoleh. Ternyata tukang kebun sekolah.

Seonho tersenyum lebar kemudian menghampirinya. "Selamat pagi, Paman Kim. Senang bertemu denganku untuk terakhir kalinya?"

Paman Kim hanya tertawa pelan. Menurutnya, Yoo Seonho adalah anak yang baik dan ramah. Pemuda yang menjuluki dirinya anak ayam itu tidak segan mengajak tukang kebun sekolahnya berbincang-bincang. Hingga tak terasa, tiga tahun berlalu dengan cepat.

"Haha, tentu saja aku senang atas kelulusanmu. Tapi Si Tua ini pasti akan kesepian setelah kau masuk SMA," canda Paman Kim. Mereka bercakap sebentar sebelum akhirnya Seonho masuk ke dalam aula.

Lima menit lagi acara dimulai tetapi Seonho belum bisa menemukan bangkunya. Well, tidak diragukan lagi dari seorang Yoo Seonho. Seorang panitia mendatanginya, mencoba membantu namja itu menemukan tempatnya. Dari kejauhan seseorang melambai kepadaSeonho. Lee Daehwi, siswa pendatang dari Amerika pada tahun pertama.Mereka satu kelas selama tiga tahun di Hyewon Middle School.

Pertemuan pertama Seonho dengan Daehwi jauh dari kata biasa. Seonho yang saat itu sedang piket membersihkan penghapus papan tulis terlarut dalam pekerjaannya. Sampai-sampai ia tak sadar seseorang masuk ke dalam kelas dan mengagetkannya. Seonho refleks melempar penghapus papan tulis itu.

Namun, bukannya mengenai orang yang mengejutkannya, penghapus—laknat—itu justru mengenai muka seorang yang berdiri dipintu kelas. Rambut dan mukanya menjadi penuh dengan serbuk kapur. Orang itu, Lee Daehwi, terbatuk karena debunya. Seonho bergegas meminta maaf begitu juga dengan tersangka utama yang ternyata murid kelas sebelah, Jo Yoohyun. Kejadian itu berakhir dengan mereka saling berkenalan satu sama lain.

Sekedar mengingatkan, Yoo Seonho di tahun pertamanya bukanlah namja yang aktif bersosialisasi. Daehwilah yang perlahan menariknya untuk keluar dari zona nyamannya dalam kesendirian. Sejak saat itu, mereka menjadi dekat. They're partner in crime.

Kini, upacara kelulusan sampai pada acara utamanya. Yoo Seonho diumumkan sebagai peraih peringkat lima dari sepuluh besar diangkatannya. Tidak sia-sia Eomma Park menyuruhnya belajar saban hari. Yah, meskipun terkadang Jihoon justru mengajaknya bermain game di kamarnya dan melarang sang ibu mengganggu mereka.

Disusul Daehwi, sekarang sepuluh besar peraih nilai tertinggi berfoto bersama. Setelah itu mereka menuruni panggung sembari bersalaman dengan guru-guru mereka.

One & One [ Guanlin Seonho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang