Samar

38 3 2
                                    

Sekilas lalu
Berderuh sekujur tubuh mati beku
Satu dua tiga empat
Lima enam tujuh
Hanya pada hitungan ketujuh

Awal mula mata kita beradu
Antara pagar kurcaci berwarna abu

Sorot mataku menjadi hampa
Aku ingin bertanya dimana
Tapi aku terlalu takjub akan surga
Tujuh detik layaknya tujuh ribu tahun

Benarkah kita bercerita melalui mata
Bagai bocah memandang bintang
Terasa dekat
Namun nyatanya jauh
Benarkah kah waktu bisa terlampaui dan melampaui
Aku dejavu
Sungguh...

PuisikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang