Takdir

7 1 0
                                    

Dua tahun lamanya,
ditanah asing
Tak dikit pun bising mengganggu
Hanya rasa kekosongan yang memusar
Hingga akhirnya memudar

Tanpa melihat
Tubuh berselimut angin
Ketika menoreh,
membeku

Engkau pergi tanpa rasa dosa,
dan bodohnya mengejarmu

Kau lintasi pandangan mata ini,
mematung
Takjua menemui kejelasannya

Besok hari, kejelasan digali lagi
Tapi masih saja tubuh ini mematung
Mengguyur sela-sela tulang yang gantung

Hari-hari berlalu
Tak terlalu lama
Kuku jari tanganmu berwarna kuning kecokelatan
Kata teman-teman itu pertanda adat
Bahwa kau telah memegang mandat,
dan janji dengan seorang lelaki
Dan tertutup pintu padaku yang jalang ini




PuisikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang