1

862 32 5
                                    


Dulu aku pernah menyukai seseorang, dan dia sangat berarti di hidupku. Ia membuat-ku ingin terus hidup. Walau pun ia pergi, aku akan menunggunya sampai kapan pun.

//Miku pov

Aku menaruh kertas - kertas ulangan di atas meja Shion-sensei. Huft, aku dijuluki asisten guru karena sering dimintai tolong sama guru - guru. Aku tidak mengerti kenapa aku bisa jadi asisten semua guru sekarang..

(๑•ૅㅁ•๑)。

"Misi, meja Shion-sensei ada dimana?"

Siswa berambut kuning datang dan bertanya kepadaku. Aku menatapnya, kurasa aku mengenalinya.. Dia..


Len-kun..'kan?

"Len..kun..?" panggil-ku ragu.

"Tolong jawab pertanyaanku" balasnya dingin.

Mungkin cuma mirip. Len tidak mungkin dingin seperti ini. Ya, salah orang— Aku salah orang.

"Disini... Tapi Shion-sensei lagi ke toilet, jadi duduk saja di bangku itu. Kalau gitu aku permisi.."

Ucapku lalu pergi. Ukh bodoh! Sekarang aku merasa malu karena memanggilnya Len-kun yang padahal dia bukan Len-kun!
Aku melangkah kaki-ku kembali menuju kelasku.

.

"Miku-san~!"

Aku berbalik, dan melihat siapa yang memanggil-ku. Ternyata Yura-sensei.

"Ya? Ada yang bisa ku bantu??" sahutku dengan senyum.

"Tolong kasih ini ke kelas 3-4 ya! Suruh ketua kelasnya untuk bagikan kertasnya, aku harus ke kantin, tolong ya Miku-san~!"

Jelas Yura-sensei lalu berjalan meninggalkanku bersama kertas - kertas yang ia berikan tadi padaku. Salahku juga karena dulu aku suka membantu guru - guru disini, dan akhirnya aku menjadi 'asisten semua guru'. Aku berjalan mencari kelas 3-4.
Aku masih sangat baru menginjak tahun ketiga. Jadi maklum saja aku tidak hafal kelas - kelasnya. Karena setiap tahunnya deretan kelasnya diubah.

Aku mengetuk pintu kelas 3-4, dan menggesernya lalu memasukan kepala-ku. Aku bertanya pada siswa yang duduk paling dekat dengan pintu, ada dimana ketua kelasnya.

"Gumi-san, ada yang mencari-mu!" teriak siswa itu.

Tak lama gadis berambut hijau menghampiri-ku yang sedang berdiri di depan pintu kelas.

"Ada apa?" tanyanya halus.

"Yura-sensei menyuruhku untuk memberikan ini ke kamu, dan dibagikan ya" jelasku lalu memberikan setumpuk kertas kepada gadis hijau di hadapanku.

"Oh? Kau si asisten guru ya! Senang bertemu denganmu" serunya.

Aku hanya mengangguk kecil, dan ber-sweatdrop ria.

.

Kaki-ku baru saja ingin menginjak daerah kantin. Seseorang memanggil nama-ku lagi.

"Miku-san! Bisa minta tolong kembalikan buku ini ke perpustakaan??"

"Tentu, sensei"

Aku mengambil buku itu dan tersenyum padanya. Dia berterima kasih, dan pergi. Untung perpustakaan tidak jauh dari kantin, jadi aku bisa kembali ke kantin setelah dari perpustakaan.
Aku membuka pintu perpustakaan, dan bertemu siswa yang bergantian menjaga perpustakaan.

"Wah, sekarang lagi giliranmu ya, Yohio-kun"

"Iya hehe, ada apa nih? Lagi disuruh guru buat ngembaliin buku ya? hahaha" candanya. Tapi itu kenyataan.

"Huh.. Iya nih, titipannya Rika-sensei"

Ucapku lalu memberikan bukunya. Aku mewakilkan paraf Rika-sensei tanda sudah mengembalikan buku. Mata-ku tak sengaja menangkap sosok yang selama ini ku tunggu, walau itu bukan dia. Tapi aku yakin itu dia.
Len-kun.
Mata-ku tidak bisa berhenti menatapnya. Aku masih menyukainya, aku merindukannya. Aku juga ingin mendengar kalimat - kalimat yang membuatku nyaman keluar dari mulutnya seperti dulu.

"Hoi?" tegur Yohio.

"Ah- ne??"

"Lagi liatin siapa sih?"

Seketika wajah-ku memerah. Tanpa mengucapkan kalimat apa pun lagi, aku pergi keluar perpustakaan. Lagi pula aku juga sudah selesai disana.

"Hmm.. Anak baru itu ya?"

.

To be continue

; yo, author back dengan fanfic lenxmiku lagi! ohoho. btw ini ide muncul pas lg gabut di mobil.
smg suka, krn muncul tbtb, klo gaje maapkan. kayaknya jg ini cm jd beberpa ep alias shortstory tq. /tp ntah lol/ ;

jan lupa tinggalkan jejak. tq

I'm yours.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang