2

386 22 13
                                    

// jam istirahat

Miku membuka bekalnya, tapi tentu saja tidak bisa makan dengan tenang karena—

"Miku-san~ Are? Lagi makan yaaa..?" tanya Shion-sensei dengan nada sedihnya. Miku menutup bekalnya, dan berjalan tersenyum ke arah gurunya itu.

"Tidak apa, ada yang bisa ku bantu, sensei?"

Shion-sensei menghela nafasnya sambil tersenyum lega. "Hanya memintamu untuk memberikan formulir ini ke anak baru di kelas 3-1"

Miku sedikit memiringkan kepalanya.

Anak baru...? Yang wajahnya mirip Len-kun itu kah?

"Rambutnya itu... berwarna kuning..?"

"Bingo! Karena kau sudah tau jadi mudah, mohon ya Miku-san~"

Setelah itu Shion-sensei meninggalkan Miku begitu saja. Meski Miku tidak tau apa yang harus dikerjakan guru itu sampai menyuruhnya.

Tapi— detak jantungnya terasa berpacu lebih cepat. Apa karena dia akan bertemu wajah yang mirip dengan teman masa kecilnya meskipun itu bukan dia?

Miku berjalan keluar kelas, dan mencari kelas 3-1. Seharusnya itu ada di deretan kelas 3-4.  —Miku kelas 3-9.

"Oh– ini dia!"

Miku menggeser pintu kelasnya perlahan, matanya mencari anak baru itu-

"Are? Tsune-chan!" seru Yohio.

"Oh? Ternyata kamu di kelas ini, Yohio-kun"

"Kukira kamu tau—" mantan teman sekelas Miku itu bersweatdrop ria. Gadis tosca itu hanya tersenyum, dan mencari pria kuning lagi. "Mencari siapa Miku-san?"

"Aku sedang men— Ah itu dia!"

Mata tosca nya menangkap sosok yang mirip dengan teman masa kecilnya itu, dia pun langsung menghampirinya.

"Ano..." Dia menoleh, dan menatap lurus pada mata tosca gadis itu.

"Ini dari Shion-sensei, kurasa kamu yang dimaksudnya" Pria itu mengambil kertas yang ada di tangan Miku, dan membacanya.

"Hmm, terima kasi— "Nama!"

Tiba - tiba Miku memotong kalimat pria itu. Dia penasaran jika pria itu benar - benar bukan teman masa kecil, atau mungkin memang dia?

"Nama mu..."

Pria itu sedikit tersentak, tapi langsung kembali tenang, "Len Kagamine"

Manik toscanya membulat sempurna. Ia mendengar nama teman masa kecilnya lagi. Tapi dengan kepribadian yang berbeda. Rindu. Dia rindu.

"Namamu?"

"A– Hatsune Miku!"

Pria yang diketahui nama Len itu sedikit memiringkan kepalanya, bingung akan tingkah gugup gadis di hadapannya ini. Ia mengangkat kedua bahunya, lalu sibuk dengan kertas yang diberikan tadi.

"Len-kun... Kau tidak ingat aku sama sekali?"

Len langsung menoleh pada gadis itu, "Kau mengenal Len— maksudku, kau mengenal aku?"

Ada sedikit kebingungan di kepala Miku, tapi ia membiarkannya. "Tentu saja, kita teman kecil. Kamu lupa? Tapi tidak heran sih, haha" balas Miku dengan tawanya yang renyah.

Len tersenyum tipis, dan menggaruk tengkuk kepalanya. "Kalau gitu, jika ada waktu... Ajak aku mengobrol"

Mungkin wajah Miku mengekspresikan kalau dia sedikit terkejut, tapi di dalam hatinya—

I'm yours.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang