"Hei bangun.. Kau telat bekerja!"
Aku membangunkan 'suami'ku untuk pergi kerja. Sungguh, aku tidak ingin dia telat ke kantor.
Dia menggeliat dan menarikku ke pelukannya.
"Lima menit lagi.." Dia berbisik dengan suara seraknya. Suara yang membuatku meleleh dan lemas seperti jelly. Percayalah, ini benar-benar seksi. Kau pasti juga beranggapan begitu jika mendengarnya. Tapi tidak, dan tidak akan. Kubunuh kau jika sampai mendengarnya.
Aku mencoba untuk bersikap santai,
"Tapi kau sudah berkali-kali mengatakan itu" Sungguh sudah dari tadi dia bilang 'lima menit lagi' tapi hasilnya sama saja lima menit kemudian masih aku bangunkan. Kemudian dia bangun mengikutiku yang juga bangun.
"Baiklah baik.. istriku yang cerewet"
"Bagus. Cepat mandi" Ucapku sambil melangkah keluar kamar untuk menyiapkan sarapan sementara dia mandi dan bersiap untuk kerja.
Tadi adalah Taeyong Lee, Anggota Boygrup terpanas sekorea selatan, NCT. Dan dia adalah, uhum, 'suami'ku.
Tidak ada yang bisa membayangkan betapa bahagianya aku ketika berjalan di atas altar bersama ayah, melihat Taeyong berdiri dengan Tuxedo putihnya diujung altar menungguku.
Sebenarnya kami bukan pasangan yang terbentuk dari cinta, kami terbentuk dari.. hm.. biar kuingat.
Dulu di kampus, Taeyong adalah seorang badboy paling hot seuniversitas di korea selatan. Dengan parasnya yang tampan, keren, dingin, hot, seksi.. ugh... semuanya dia miliki. Oh maaf, aku hanya ingin memberitahu betapa kerennya Taeyong dulu.
Dan aku suka memanggilnya 'suami'ku.
Taeyong tidak menginginkan perhatian itu. Semua gadis yang berteriak dan pingsan jika dia ada didekatnya. Hanya akulah yang paling aman dan cocok dia jadikan pacar palsu. Suatu hari dia datang kepadaku. Menawarkan sebuah tawaran yang langsung kusetujui tanpa berfikir lagi.
Heboh memang, sampai sahabatku mengatai aku yang tidak-tidak karena aku tiba-tiba diajak kencan seorang Lee Taeyong. Tapi, hey ayolah. Aku tidak mungkin membiarkan kesempatan emas hilang begitu saja kan?
Oh, ingin tahu mengapa dia datang kepadaku?
Karena orang tua kami dekat. Dan mungkin dia tau aku menyukainya sejak.. aku sendiri lupa kapan.
Bayangkan, seorang LEE TAEYONG tiba-tiba menawarimu untuk menjadi pacar palsunya! Ini adalah sesuatu paling luar biasa di hidupku yang tidak mungkin datang untuk kedua kali. Jadi yah aku terima tanpa pertimbangan apa pun, meski aku tau ini hanyalah palsu.
Beruntungnya, aku menjalin hubungan lebih lama dari yang kuduga. Aku selalu mengatakan kepada diri sendiri dia juga sudah mencintaiku, tapi dia tidak pernah mengatakannya. Aku tidak pernah bertanya. Aku tidak ingin sakit ketika dia mengatakan bahwa ini hanya sekedar kepalsuan saja.
"Apakah kau mau kuantar ketempat kerja?"
"Tidak. Kau akan telat nanti. Kau harus pergi sendiri"
"Ayolah, biarkan aku mengantarmu" Aku menghiraukannya dan terus mencuci piring. Lalu tiba-tiba dia mengambil piring dari tanganku dan menenggelamkannya di tempat cucian.
"Cepat ganti baju, aku akan menunggumu" Ucapnya tegas. Aku bersumpah jika dia sudah seperti ini aku tidak bisa berkutik. Akhirnya aku naik dan ganti baju yang layak untuk dipakai bekerja.
Aku Ahn Songhee, bekerja di butik milik keluarga karena mereka lah yang menjadi CEO brandnya. Aku tidak bagus dalam hal memasak tapi aku harap baju rancanganku cukup terkenal untuk dipakai 2NE1, atau Girls Generation. Merancang adalah hobi yang paling aku suka, mungkin karena ibuku yang sering membeli dan merancang sendiri baju-baju yang beliau berikan kepadaku. Aku ingin menjadi perancang busana sepertinya, sukses di korea dan dunia. Aku pasti bisa, dan aku tau aku bisa.
Aku turun kebawah dengan pakaian kasualku dan pergi bekerja bersama Taeyong, lalu hari-hari indahku dimulai lagi.
"Hati-Hati dijalan" Ucapku kepadanya didalam mobil.
Kemudian dia berangkat ke kantornya, meninggalkanku di depan butik dengan sedih.
Sudah beberapa hari ini dia cuek kepadaku, jarang mengantarku bekerja, bahkan jarang senyum. Wajahnya terlihat lesu, matanya cekung,kantung matanya menghitam. Aku khawatir dengannya.
Kulangkahkan kakiku ke dalam butik, ke ruangan kerjaku dan duduk menatap gaun pernikahan yang baru selesai kubuat. Apa gaun pernikahan ini akan kupakai nanti? Aku sangat ingin memakainya, dan, semoga Taeyong yang cuek akan segera berakhir, kembali seperti dulu lagi.
"Bos, aku izin mengambil stok kain di Myeongdong" Dengan malas kuambil kunci mobil butik melewati bossku, atau sahabat Taeyong dan juga sepupuku yang sedang menata gaun dan baju di etalase.
Sepulangnya, aku melihat ada orang sedang mengambil sebuah gaun. Gaun itu.. Tidak! Itu gaunku!.
"Saya akan membeli ini, berapa harganya?!" Seorang wanita agak tua yang kuduga ibunya sedang membentak boss.
"Maaf, ini tidak untuk dijual ibu, ini milik-" Ibu itu semakin membentak boss. Siapa sih yang membawa keluar gaun itu dari ruanganku?
"Tidak. Pokok saya mau ini!" Dengan gigih ibu itu menetapkan pilihannya. Chaeun, adik boss dengan terpaksa menaruh gaun itu di dalam kotak, gaun itu benar terjual. Ibu dan wanita itu keluar dari butik, meninggalkanku yang sedang berdiri sendiri, menatap bos dan adiknya yang sedang kecewa. Aku masuk, dan langsung disambut oleh permintaan maaf boss.
"Songhee.. maafkan aku.. aku.. tidak sengaja membawanya keluar lalu-"
"Tidak, ini salahku eonni. Aku yang membawanya keluar. Maafkan aku" Entah apa siapa yang salah, aku naik ke lantai dua dimana kantorku berada.
Tidak, aku tidak boleh sedih. Aku bisa membuatnya lagi kan?
~
Sampai dirumah aku mandi dan check hp karena tadi kumatikan. Malam ini Taeyong tidak menjemputku lagi, entah ada apa dengannya mengapa menjauh dariku.
Tidak ada telfon, tidak ada pesan. Taeyong benar-benar menjauhiku. Pft. Mungkin besok aku akan mengajaknya bertemu, setidaknya dia akan menjelaskan mengapa dia seperti ini.
"Ting Tong!!" Suara bell membangunkanku dari mimpi buruk. Astaga ada apa denganku. Dan siapa juga yang datang jam.. dua dini hari?! Pengganggu! Aku memejamkan mata dan bersiap untuk tidur, sebelum bel berbunyi lagi. Siapa sih?!. Dengan malas aku bangun dan keluar untuk melihat intercom. Tidak ada siapa-siapa.. lalu..? Jangan-jangan hantu?! Ayolah tidak ada hantu didunia ini. Kubuka pintu, dan seorang namja berambut putih terlihat menunduk. Kakek-kakek?!! Bukann ini Taeyong! Taeyong!!!??
"Taeyong?!"
"Songhee.. mulai sekarang, jangan menghubungiku lagi" Kemudian dia pergi dari hadapanku. Tunggu-apa?! Namun sebelum aku memanggilnya, dia sudah masuk ke dalam lift.
Satu bulan tidak ada kabar, makin hari aku makin tidak bersemangat.
"Iya Taeyong aku datang. Iya dia tidak tau.. Jam tiga kan?" Ada apa dengan Taeyong? Kuputuskan untuk mengikuti bossku. Sampai akhirnya, aku sampai di rumah Taeyong sendiri.
Taeyong mengenakan Tuxedo putih, sedang menyambut tamu dengan senyumnya. Senyum yang sudah lama tidak kulihat.
Tapi.. tidak.. ini tidak mungkin terjadi.. aku mimpi kan?
Dengan tertatih aku berjalan kearahnya, semakin jelas ada apa di dalam rumahnya. Dia melihatku dan aku tidak menghiraukannya. Semakin dekat, dan semakin jelas lagi siapa yang berdiri disana, di dalam pagar rumah Taeyong. Wanita itu, wanita yang membeli gaunku. Dia memakainya. Di pernikahannya dengan Taeyong.
Kulihat Taeyong, dia melihatku dengan.. entahlah aku tidak bisa mengartikan tatapannya. Air mataku jatuh begitu saja, membiarkan aku terpuruk di hadapannya. Aku membayangkan, dia berjalan kearahku, dan menjelaskan bahwa ini hanyalah palsu, ini hanya candaannya. Namun, bayanganku musnah melihat dia masuk berinringan dengan wanita itu. Hancur, sebilah pisau sudah menusuk hati terdalamku.
Hanya kubisa lihat dari sini, belahan jiwaku bertemu dengan belahan jiwanya.
Sad ending or.. next?
Next?jan lupa mencet tanda bintang nde:D
KAMU SEDANG MEMBACA
palsu | taeyong ✔
Fanfiction". . , meski aku tau ini hanyalah palsu" ps. Finished pss. Privated on end part