REN - 2

107K 2K 61
                                    

 Trapped on His Bed 2 - Just Bad Day!

Emily duduk di bangku taman kota Roma setelah satu jam yang lalu dia keluar dari kantor Amadeo. Diseruputnya teh yang sudah ada di tangannya. Huungg... Musim panas yang terlalu menyengat.

Emily meletakkan tas birunya disamping kiri tubuhnya. Ia menghela napas panjang. Usahanya hari ini bisa dikatakan gagal.

Sialan!! Siapa yang sudi harus berbicara dengan si arogan Amadeo. Emily ingin membicarakan ayah yang ia hormati dengan cara yang baik pula walau kelakuannya -masuk tanpa izin- tidak sopan, ia tetap mencoba menyelesaikan masalah, dan lelaki itu malahmemandang rendah dirinya. Menginginkan dirinya menjadi salah satu pelacur di tempat tidurnya. Itu sebuah penghinaan yang sangat tercela. Lelaki itu hanya memikirkan kesenangan dirinya, tidak memikirkan bagaimana hal itu telah melukai harga diri dan martabat Emily.

Sekali lagi gadis berambut blonde kecoklatan menghela napas panjang. Biaya yang dikeluarkan untuk tetek bengek di Italia ini terbuang percuma. Izin cuti yang dikumpulkannya -yang biasanya ia gunakan agar ia bisa dirumah dengan ayahnya- juga terkurang karena dia kemari.

Sepulangnya ia dari sini Emily harus segera mencari pengacara agar ayahnya- yang diyakini tidak bersalah- bisa terbebas dari hukuman pidana. Jikalau ada denda pun ia akan siap asalkan ayahnya tidak masuk bui. Saat ini ayahnya menjadi tahanan kota dan waktu yang dimiliki Emily tidak akan lama sebelum sidang pertama digelar.

Sekarang dihari yang panas ini tiba-tiba pahanya terasa begitu dingin. Oke, dia mulai merasa aneh. Apa itu tadi? Dingin? Iya! Dingin??

Emily berjingkat lalu memandang kesal kearah dress bawahnya, "What the fuck is wrong with this day!"

Cup teh dingin yang berlabel starbucks itu tumpah dan membasahi dress Emily. Ia memandang kesal dan mengibaskan kedua tangannya.

"Signora...,"

"Apa? Jangan menggangguku!" bentak Emily, ia memandang marah pada seorang laki-laki berjas yang tiba-tiba berada di sampingnya.

Pria itu mengangkat kedua tangannya, mencoba menunjukkan sikap bahwa dia tidak bermaksud untuk tidak sopan padanya, " No.. no.. ti voglio aiutare," jawabya. Lalu pria itu mengambil sapu tangan dari kanton jasnya dan diberikan pada Emily.

"Thank you," ucap Emily cepat dan segera menerima sapu tangan dari pria itu. Emily duduk kebali di bangku itu dan lelaki berjas duduk di sampingnya.

"Bad day, huh?" tanya lelaki itu cepat.

"Ya, begitulah," jawab Emily singkat, ia masih sibuk membersihkan dressnya.

"Bagaimana jika aku membelikanmu baju baru dan kuajak jalan-jalan?"

"Tidak, terima kasih."

"Ayolah, aku tidak berniat jahat padamu."

"Kau mencoba menjadikanku sebagai one night stand mu dan aku tidak boleh khawatir pada diriku sendiri?"

"Aku juga mengalami hari yang buruk dan tenanglah, aku terlalu punya banyak wanita jika hanya untuk memuaskanku."

"Excuse me? Kita ini sedang membicarakan apa?" tanya Emily tak sabar.

"Kita hanya mengalami hari yang buruk nona, aku dicampakkan wanitaku dan mendapat tamparan disini," ucapnya. Lelaki itu menunjuk pipi kanannya, "Dan untuk kau sendiri?"

"Kau pantas mendapatkannya, truffatore."

"Oww, itu sungguh kejam nona. Kau satu-satunya wanita yang mengataiku bajingan bahkan sebelum tahu namaku?" ucap lelaki itu.

Trapped on His BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang