Pagi itu, kala angin dan embun masih samar-samar terasa
Aku mulai memutar kembali ingatan masa silam
Tersirat, aku mengingat janjimu
Janji yang selalu kau dengungkan
Aku yang kamu cintai, itu hanya dalam mimpi manisku
Terlalu permai jika menjadi nyata
Kamu berjanji untuk pergi menghilang, tak usah untuk mencari
Sungguh, ini penuh ironi
Kita adalah sebuah kontradiksi
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Kecilku
PoetryTentang hal klise yang selalu menjadi dambaan insan yang ada di Bumi. Perkenalkan, afeksi namanya. Terkadang, afeksi tak melulu soal hak milik. Merasakan cinta sendiri tanpa keberpihakan menjadi garis besar mengapa puisi ini ada. Selamat merasaka...