8

8 0 0
                                    

Ketinggian 28.000 kaki membuat trauma Leon kembali. Dia tidak bisa lupa akan kejadian 8 tahun lalu yang membuatnya koma selama 6 bulan.
"I will remember that" ucapnya
"Alysa gue kangen sama lo. Lo harus bangun. Saat gue ke jakarta lagi. Gue akan nyatain perasaan gue selama ini. Gue gak tau ini namanya cinta atau bukan" ucapnya dalam hati.
Leon akan pergi ke Singapore bukan karena neneknya. Tapi karena sahabat. Dia berbohong dengan mama dan papa Alysa. Atau entah siapa yang spesial bagi dirinya.
Bukan bukan pacar. Leon tidak pernah mengenal kata cinta atau bahkan pacaran. Walau dirinya bisa dibilang seorang Cassanova tapi dia gak pernah mengenal kata cinta. Suka aja gak pernah
Namanya Delsya. Cewek yang suka dengan Leon. Sahabat lebih tepatnya
Tapi leon gak pernah bales perasaan tersebut. Baginya Delsya terlalu baik untuk diriya.
Delsya kanker. Kanker Hati stadium akhir. Koma. Ya. Delsya koma di Singapore
Pesan terakhir Delsya sebelum koma sempat menitip pesan kata mama nya.
Pesan nya adalah. Saat dia gak ada. Dia berharap Leon ada disampingnya. Memeluk Jenazahnya.
Leon sangat hancur. Delsya termasuk important person for his life.
Tapi kalau emang takdir berkata lain. Leon bisa apa?
Sesampainya di Rumah Sakit yang sudah di beri alamatnya oleh Tante Disty. Leon langsung ke ruang inap Delsya
Leon menggengam tangan Delsya
"Del gue ingin lo ada saat gue udah mengenal cinta. Itu yang lo harapkan dari gue sejak dulu kan?" Tanya Leon dengan Manusia tak berdaya tersebut
"You are my important person in my life"
"I want you can be my bestfriend forever. Not my girlfriend."
"I love you. And just for my bestfriend"
"Dua orang terpenting gue koma"
"Gue gak Mau kehilangan satupun dari kalian" ucap Leon
Leon rapuh. Benar benar rapuh.
"Lo Kenapa sih Del?" Tanya Leon. Dia sadar walau dia berbicara sampai berbusa     Delsya tidak akan menjawabnya
Tapi Tuhan Berkehendak Lain. Tuhan Mengabulkan doa Leon.Tangan Delsya bergerak. Leon menyadarinya. Dia langsung bangun dan melihat ke arah sahabatnya. Mata teduh itu melihat ke pada Leon
"Leon." Ucapnya. Lemah.
"Delsya lo bangun?" Tanya Leon senang
"Makasih lo udah bangun. Gak sia sia gue kesini" leon tersenyum
"Leon. Gue suka sama lo. Tapi gue gak minta lo jadi pacar gue."
"Gue ingin. Pertama kali lo jatuh cinta. Pada orang yang tepat" ucap Delsya
"Gue sayang sama lo Del. Sekedar sahabat" Ucap Leon
" I know. This we facts right? I love you more than bestfriend. But you love me just For Bestfriend. Right?"
"Gue disini. Minta lo disini. Gue takut. Saat gue udah dipanggil tuhan, lo gak ada. Lo gak tau. Gue pulang ke indonesia tinggal nama. Gue gak bisa kasih pesan terakhir gue. Gue disini berjuang. Untuk cita cita gue. Gue berjuang untuk lo. Untuk persahabatan kita"
"Gue disini untuk semangatin lo." Leon tersenyum
"Gue sayang banget sama lo leon." Ucap Delsya lemah. Sangat lemah.
" gue juga sayang sama lo." Leon tersenyum semaaniis gula batu. Melebihi nya mungkin.
" I Love You Leon" ucap Delsya
"Too. Only bestfriend. Right?" Leon menggengam tangan Delsya
"Gue gak pernah mengharapkan lo menjadi pacar gue. Leon. But i just love you. Gak apa apa kan. Gue suka sama lo. Sayang sama lo. Bahkan cinta sama lo? Tapi gue gak pernah ingin menjadi pacar lo. Karena itu yang ngerusak kata sahabat diantara kita" ucap Delsya.
"Itu benar. Gue juga sayang dan amat amat suka sama lo. Tapi aku menyayangi dan suka sama lo sekedar sahabat. Gak apa apa kan?" Leon tersenyum. Lagi
"Gak apa apa. Gue berharap gue masih hidup saat lo menemukan cinta sejati lo. Gue ingin liat lo mengenal cinta. Gue ingin melihat lo punya pacar. Karena gue baru nemuin spesies yang sampai SMA belum pernah naksir orang" Delsya tertawa meskipun dirinya Lemah.
" lo bisa aja. Gue udah nemu sebenernya. Tapi gue takut bikin lo sakit hati" ucap Leon
"Gak. Gue gak akan sakit hati. Karena lo bahagia. Gue harus ketemu sama cewek yang bikin hati lo meleleh. Dan klepek klepek.siapa dia?" Tanya Delsya dengan penuh semangat. Senyum terukir dibibirnya. Terlihat senyumnya ikhlas.
"Alysa Delphinus. Cewek cantik banget banget. Sama kaya lo. Cantik. Katanya juga mau masuk cheerleader. Sifatnya sama persis kaya lo. Unik. Gampang merah mukanya kalau diisengin gue. Sama kaya lo waktu SMP. Haha" Leon tertawa
"Apaan sih lo ah" ucap Delsya. Awalnya mukanya pucat pasi. Tapi ada sedikit warna merah. Karena leon menggodainya.
"Nanti kalau lo udah sembuh gue bakal kenalin lo sama dia. Tenang aja. Tapi" Ucapan Leon terhenti
"Tapi apa?" Tanya Delsya penasaran
"Dia juga koma. Karena kecelakaan." Ucap Leon.
"Yang sabar ya. Gue yakin dia sembuh. I believe." Ucap Delsya. Menyemangati Leon.
Hati Delsya rapuh. Tapi dia tetap tidak ingin dan berharap Leon menjadi pacarnya. Karena akan merusak persahabatan mereka.
"Leon. Lo jangan sedih. Masa cowok nangis sih? Cemen ah" ucap Delsya sambil tertawa
"Apaan sih lo. Gue gak cemen keles" ucap Leon
"Di sekolah lo sekarang banyak yang naksir gak sama lo?" Tanya Delsya
"Sama kaya di SMP" ucap Leon ada sepercik tawa dalam omongannya
"Heeeh lagi lagi lo jadi seorang cassanova sekolah." Ucap Delsya
"Beruntung lo dapet sahabat yang populer dong. Inimah malah kesel gimana sih?" Ucap Leon sambil memonyongkan bibirnya. Lucu sekali
"Monyongnya lima meter si Bego" ucap Delsya
"Masih langganan ya nama Bego buat seorang Chamaleon?"
Tanya Cassanova sekolah itu
"Hahaha. Masih lah. Hahaha" ucap Delsya sambil nostalgia masa SMP yang dia selalu menyebut Leon "si Bego"
"Gue emangnya bego ya?" Tanya Leon dengan bibir yang masih monyong.
"Mau bego atau gak. Lo tetep " si Bego" yang gue sayang." Ucap Delsya
"Ah lo bisa aja. Haha. Dedek jadi malu ini" ucap Leon.
"Najis banget sih lo."ucap Delsya sambil tertawa
"Cepet sembuh Ya Del. Gue kangen kita yang dulu. Ketawa bareng. Sedih bareng. Nangis bareng." Ucap Leon sambil nostalgia masa SMP
"Siap boss. Mudah mudahan masih ada harapan untuk gue sembuh" ucapnya lemah
"BTW mama dan papa gue mana?" Sambung delsya
"Lagi ambil perlengkapan lo. Kerumah" ucap Leon datar
"Oh" ucap Delsya sambil tersenyum
Gadis itu adalah gadis manis. Cantik. Tubuh langsing. Kulit putih. Dia sangat sayang Leon sebagai sahabat atau mungkin lebih.
"Leon. Lo ada foto Alysa?" Tanya Delsya
"Ada. Lo mau liat?" Tanya Leon.
"Mau mau!" Ucap Delsya semangat seperti bocah 4 tahun yang mau dibelikan balon
Leon menunjukan foto Alysa yang beraya bak model dengan tangan di pinggang. Dan mata tertuju kelangit. Background hitam. Bajunnya kaos hitam dengan celana jins panjang. Tapi sudah cantik bagi Leon.
"Wah. Sahabat gue gak salah pilih!" Ucap Delsya semangat walau MUNGKIN ada sepercik rasa cemburu tumbuh
"Hehehe. Iya dong. Sahabat nya Delsya gitu loh" ucap Leon.
"Hahahaha"
Ruang Inap itu dipenuhi dengan canda tawa riang. Walau Delsya lemah. Tapi dia tetap semangat untuk berbicara dengan sahabat nya. Cassanova sekolah terpopuler yang baru mengenal arti cinta.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENCOBA PERGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang