10 - He Didn't Love Me

1.9K 233 29
                                    

Im Yoona POV

Aku tidak percaya kalau aku akan melihat wajah Siwon saat pertama kali membuka mata. Tubuh kami begitu dekat dengan lengan Siwon yang menjadi bantalan kepalaku. Aku tidak tahu rasanya akan senyaman ini saat tidur dalam pelukan orang yang kita cintai. Rasanya sama seperti kau tertidur dalam pelukan ibumu sendiri.

Tapi aku tahu, lengan Siwon pasti akan terasa kebas setelah enam jam menahan beban kepalaku. Seharusnya aku menolak saat dia menawarkan lengannya untukku, meski Siwon bilang tidak ingin ditolak.

Pandanganku turun pada tangan lain yang memeluk pinggangku. Seketika sulas senyuman tersungging di bibirku, Siwon masih memelukku seperti semalam. Dia benar-benar menepati perkataannya; tidak akan melepaskanku.

Sebenarnya aku masih ingin menikmati waktuku yang damai bersama Siwon. Melupakan semua ketakutanku pada kaumnya. Dan menjadi wanita normal seperti yang lain. Aku lelah bersandiwara di depan orang-orang, bersikap seperti gadis yang paling bahagia. Senyumku, tawaku, kepolosan ku, selama ini hanya alibi untuk bertahan dalam dunia yang tidak pernah aku inginkan. Sudah beberapa kali aku ingin mengakhiri hidup. Dengan banyak cara yang tidak pernah mau membawaku pada kematian.

Tuhan sangat senang memainkanku sebagai pionnya.

Dan akupun siap untuk bermain dengan takdirnya.

Katakan saja aku ini gila. Tapi asal kau tahu, aku lebih mengerikan dari gila. Psikopat? Tidak. Aku bukan psikopat. Aku tidak suka menyakiti orang lain. Dan aku bahkan takut untuk melakukannya.

Saat aku tahu Siwon mengkhianatiku. Aku sudah berniat untuk mengakhiri hidupku kembali. Siwon berhasil membuka topengku. Dia sudah menghancurkan kepercayaanku padanya. Tapi tiba-tiba aku ingat. Jika aku mati, Tuhan pasti akan merasa senang, aku yang pendosa ini telah kalah dari takdir ku sendiri. Demi apapun, aku tidak ingin kalah secepat ini.

Itulah kenapa sekarang aku berada dalam pelukan Siwon.

Berpura-pura kembali menjadi gadisnya yang penurut.

Aku ingin lihat, bagaimana Tuhan akan menyelamatkan Siwon dariku.  Sementara itu, akan kubuat Siwon tergila-gila padaku dan hanya menginginkan diriku dalam hidupnya. Saat hari itu tiba, maka kisah ini baru akan menarik.

Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk membayangkan kemenangan. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Aku harus segera bersiap sebelum Daddy dan Mommy pulang. Mataku beralih menatap wajah tampan Siwon. Pria itu juga harus bersiap. Aku mengelus lengan Siwon yang memeluk pinggangku.

Wajah Siwon mulai terlihat tidak nyaman. Aku tersenyum tipis. Dia menggemaskan. Tanganku terangkat untuk mengelus rahangnya yang tegas. Rasanya sangat menyenangkan menempelkan tanganku disana.

Aku terhenyak. Tiba-tiba saja tangan Siwon menangkap tanganku yang ada di wajahnya. Siwon sudah bangun.

"Gadis nakal, " gumam Siwon dengan suara seraknya yang sexy.

Siwon menarik tubuhku untuk lebih merapat padanya. Aku bisa merasakan dadanya yang bidang, sangat nyaman kalaupun aku tertidur di atasnya. Bibirku tertarik, tersenyum tipis ketika Siwon mengecup puncak kepalaku.

Aku suka berada dalam pelukannya. Menempelkan kepalaku di dada Siwon, dan mendengarkan detak jantung pria itu yang teratur.

Kepalaku mendongak. Siwon masih memejamkan mata dia, namun aku tahu dia tidak tidur. Aku bergerak dalam pelukan Siwon, berusaha mengecup rahang pria itu dan membuat Siwon tersenyum dengan ulahku.

Reprisal Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang