Universitas Nusantara
Keira melangkahkan kakinya dengan semangat memasuki gedung jurusan. Hari ini ia akan mendaftarkan diri sebagai peserta wisuda.
Sembilan bulan yang lalu Keira memulai mengerjakan skripsi berbarengan dengan dirinya di tinggal Rey yang pergi ke Papua Nugini. Untuk menghilangkan rasa kesepian dan galau, Keira lebih fokus mengerjakan skripsi dan mengejar untuk sembilan bulan kemudian wisuda. Jadi ketika ia wisuda, Keira akan memberikan berita besar ke Rey yang balik dari bertugas. Ya, hitung-hitung sebagai kode bahwa dia sudah menuju dewasa karena sudah lulus kuliah dan sudah bisa mulai bekerja. Tentunya itu juga sebagai alasan untuk memamerkan kerja kerasnya dalam membuat karya- skripsi- kepada Rey.
Jam menunjukan pukul sepuluh pagi, Bu Riri selaku bagian administrasi jurusan pasti sudah berada di ruangan pikir Keira. Langkah kaki Keira semakin besar dan berhenti di depan loket jurusan. Mengintip dibalik lubang tesedia Keira mengecek apakah Bu Riri kepala administrasi jurusan berada di kursinya atau tidak. Mata Kei melihat Bu Riri serta Kak Sita sedang sibuk berbicara dengan KaProdi.
"Bu Riri bilang tunggu sebentar. Bu Vina -KaProdi- mau berbicara dengan semua staf jurusan."
Suara dibelakang Keira mengangetkan perempuan tersebut. Menoleh ke belakang, berdiri Ratu teman satu kelompok Kei ketika Ospek. Ketika Ospek dulu, Keira merupakan satu-satunya mahasiwa bukan berasan dari Prodi Teknik Sipil yang berada di kelompok Ope-Ope. Beruntung saat itu, Ratu merupakan satu-satunya mahasiswi Prodi Teknik Sipil dan perempuan setelah Keira berada di kelompok tersebut. Sehingga ia menjalin pertemanan dengan Ratu hingga sekarang.
"Ngapain lo disini? Daftar wisuda lo?" tanya Ratu duduk di bangku tepat depan loket jurusan diikuti Keira.
"Iya, daftar wisuda. Sekalian mau pamer sama elo."jawab Keira langsung dihadiahi pukulan di bahu yang tidak terlalu kuat dari Ratu.
"Tai banget lo." dengusnya lalu tertawa.
"Sedangkan lo ngapain ke sini? Mau Asistensi skripsi?"
Ratu mengangguk sambil menunjukan map plastik yang dibawa. "Jadi lo ngambil apa? Tetap Transportasi atau mau ke Struktur?" Keira ingat, beberapa bulan lalu Ratu curhat dengan Kei karena bingung mengambil penjurusan skripsi Transportasi, penelitian mengenai pelabuhan atau Struktur tentang bangunan .
"Tetap Transportasi. Tapi gue gak ngambil pelabuhan. Judul gue ditolak. Jadi gue ambil penelitian pembuatan landasan terbang pesawat Jet di Markas TNI AU. Kalau tugas besar yang dulu dikerjakan cuman mendesain landasan buat pesawat seperti Boeing, Atr, ataupu Airbus. Yang ini beda pesawat Jet jadi ya gue ambil aja. Hitung-hitung challenge buat diri sendiri."
"Eh serius? Gila! " Keira tak bisa menutupi rasa kagumnya mengenai penjelasan tentang skripsi Ratu.
"Ya serius lah. Udah bab tiga gue, masa gak serius. Btw, sekarang lo ngapain?"
"Gak ngapa-ngapain sih. Lagi menikmati jadi pengangguran aja."
"Oh gitu. Eh gue ada informasi nih, senior kita angkatan berapa gitu, nyari mahasiswa baru lulus buat dijadikan asisten. Katanya dia lagi perlu dalam proyek, seingat gue berkaitan tentang IT gitu. Kalo spesifiknya, gue juga gak tau jelasnya. Kan lo lagi nganggur gak jelas nih mau gak lo coba kerja sama dia? Gue punya kontaknya. Ntar lo kontak aja kalau tertarik, orangnya asik kok."
Keira terdiam menimbang apa harus menerima tawaran tersebut. Lalu ia mengangguk. Ratu mengirimkan kontak seniornya tersebut melalui WA.
"Ntar lo hubungi aja ya kalau tertarik. Eh Pak Rudi DosPem gue udah dateng. Gue tinggal asistensi ya." Ratu segera beranjak meninggalkan Kei yang memberikan acungan jempol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Bloods
ActionReynal Endra, atau dikenal Rey, tidak pernah menyangka bagian masa lalu seseorang tiba-tiba menyelinap ke kehidupannya. Semua itu datang tanpa diduga. Yang lebih mengerikan, ada sebuah tragedi dimasa lalu yang tidak pernah diketahui, ternyata mengik...