with vero

17 2 0
                                    


"MAU KEMANA KITA?" tanya Vero ke Farah setelah ia duduk di kursi kemudi.

"KE HUTAN! SWIPER JANGAN MENCURI! SWIPER JANGAN MENCURI!" sahut Farah kencang setelah memasangkan seat belt di mobil Vero.

Vero pun menoyor kepala Farah sampai Farah memanyunkan bibirnya. "HEH KITA MAU JALAN JALAN, BUKAN MAU BANTUIN DORA BODOH!"

"Hm, kemana ya? Ke PIM mau ga Ver? Gue pengen nonton, abis itu gue mau beli kaos sama training buat besok. Gue takutnya celana gue kurang." jawab Farah.

"AYO KITA BERANGKAT!" teriak Vero sambil melajukan mobil dan meninggal kan rumah sahabatnya.

***

20 menit kemudian, mobil yang di bawa oleh Vero sudah mulai masuk ke area parkir PIM. Mereka pun segera masuk ke dalam. Farah langsung menarik Vero ke dalam toko aksesoris. Ia menyuruh Vero duduk menunggu nya, lalu Farah segera menyambar beberapa topi yang menurutnya menarik dan menanyakannya ke Vero.

"Ver, bagusan ini apa ini?" tanya Farah sambil mengangkat kedua topi yang ia pegang di tangan sebelah kanan dan kirinya.

"Yang itu aja bagus Ra," tunjuk Vero ke beanie hat krem bergambar burung hantu.

Vero melanjutkan ucapannya, "Snapback nya juga bagus Ra, ambil aja sekalian. Tapi buat gue ya? Hehe."

"Sialan, ternyata ada maunya," umpat Farah. Ia pun langsung membayar topi pilihannya. Karena Vero meminta snapback hitam ditangannya, Farah akhirnya membeli dua. Satu untuk dirinya dan satu untuk Vero.

Setelah keluar dari toko aksesoris, Vero mengajaknya langsung ke bioskop. Entah mengapa bioskop ramai sekali. Farah pun tak tahu. Vero langsung membeli dua tiket dan mengajaknya keluar bioskop. Farah yang tangannya digenggam Vero pun mengernyit bingung.

Akhirnya mereka sampai di foodcourt dan Vero langsung melepaskan genggaman nya. Vero langsung duduk di susul dengan Farah yang ikut duduk. Farah langsung memanggil pelayan dan memesan lasagna untuk Vero dan tiramisu cake untuknya. Dan untuk minumannya Farah memesan es jeruk. Setelah itu pelayan melenggang pergi meninggalkan meja Farah dan Vero.

"Ver kenapa kita keluar bioskop? Katanya mau nonton?" tanya Farah pada Vero yang sedang memainkan ponselnya itu. Vero langsung melirik Farah, "Dapet yang jam selanjutnya Ra," Farah pun hanya ber-oh ria.

Vero dan Farah seperti saudara kembar. Mereka memiliki selera yang sama. Apa yang dipilih Vero adalah pilihan Farah dan sebaliknya.

Saat ini, mata Vero menatap Farah. Farah yang sedang melihat-lihat instagram pun merasa risih. Ia langsung mengalihkan pandangannya ke Vero dan mendecak sebal. "Kenapa lo liatin gue mulu? Naksir?" sahut Farah.

"Engga, cuman gue baru sadar aja. Kita temenan udah lama, dan gue baru sadar lo itu gapernah pacaran setelah lo balik dari LA. Setelah gue amatin lo dari tadi, lo itu sebenernya cantik, lo berbakat, lo baik, pinter. Tapi kenapa sih setiap orang yang nembak lo pasti lo tolak? Mantan cuma satu lagi, dasar jomblo,"

"Gue masih nunggu dia Ver, dia cinta pertama gue, dia janji bakal balik, tapi apa? Dia lenyap gitu aja. Gue nunggu bertahun tahun. Sampe gue balik ke Indo dan gue jadian sama Dava. Gue terima Dava bukan karena gue suka sama dia Ver, karna dia itu sahabat pertama gue pas lo pindah ke Palembang." ujar Farah lesu.

"Lo punya fotonya?" tanya Vero. Farah pun langsung mengutak-atik ponsel nya dan memberikan ponselnya pada Vero setelah apa yang dicarinya tadi sudah ketemu.

"Cakep jir, pantes lo suka sama dia. Tapi dia suka sama lo balik ga?"

Farah pun menggelengkan kepalanya. Dirinya saja tidak tahu dimana cinta pertamanya sekarang, bagaimana kabarnya, bahkan nama nya saja dia tidak tahu.

weird boy X hansol vernonWhere stories live. Discover now