You're my destiny ~ Taehyung

Anak pertama - END

HYORA POV
Sekarang adalah hari pernikahan ku dan Taehyung, entah mengapa Aku merasa gugup.

"Hyora apakah kau sudah Siap?" Tanya penata rias

"Ne aku sudah Siap"

Sekarang aku berada di altar dan mengucapkan janji suci itu

<Skip>

*5 Tahun kemudian

Aku sedang mengandung anak pertama ku.

Seperti biasa aku selalu sendirian di rumah karena akhir akhir ini Taehyung selalu sibuk dengan urusan nya.

"Ohh Iya sebentar lagi kamu akan lahir nak, karena sekarang adalah bulan ke 9 kandungan mu" aku bicara sendiri

"Chagi aku pulang"

"Ahh... Taehyung apakah kau masih sibuk?"

"Iya sayang, Ohh Iya besok Yerin akan ke sini katanya"

————
"Hai Hyora"

"Yerin aku sangat merindukan mu, Ahh... hai kamu namanya siapa? Lucu banget deh"

Yerin sudah mempunyai anak dan suaminya adalah jungkook.

"Namaku jeon soomi tante"

"Ohh namanya cantik kayak wajah nya"

"Makasih tante"

Seketika perut ku merasa sakit

"Aaww"

"Hyora kau kenapa?" Panik yerin

"Y-y-yerin tolong bawa aku ke rumah sakit"

"Baiklah,, soomi tolong buka pintu mobil nya ya nak"

Kami pun pergi ke rumah sakit

Yerin sangat Panik dan terus menerus menelpon Taehyung.

Akhirnya Taehyung datang

"Dimana Hyora? Dimana dia sekarang?"

"Hyora sudah melahirkan Tapi Hyora sampai sekarang masih belum sadar"

TAEHYUNG POV

Sudah 1 hari Hyora belum sadar dan aku sedang menggendong anak ku ini.

"Hyora bangun lahh, aku sangat merindukan senyuman mu itu. Dan lihat lah anak kita dia lahir dengan selamat"

Aku Terus menangis di dekat kasur Hyora. Aku pun memasukkan bayi ku ke ruangan bayi untuk sementara karena Aku gak bisa terus menggendong nya, aku pun kembali ke ruangan Hyora. Dan langsung duduk di kursi dekat kasur Hyora sambil memegang tangan nya.

"Sampai kapan kau akan begini Hyora, aku gk ingin kehilangan mu Hyora"

"Taehyung"

Aku langsung membulatkan mata, dan langsung melihat kearah Hyora

"Hyora kau sudah sadar, Ahh... Syukurlah"

"Anakku mana"

<Skip>

Hyora sudah bisa pulang.

"Taehyung"

"Mwo?"

"Nama anak kita siapa?"

"Bagaimana kalau Kim nara"

"Bagus juga"

Kebetulan anak ku perempuan.

"Aku harap kita Terus bahagia seperti ini"

.
.
.
.
.
END