Chapter 20

913 45 1
                                    

Ruang Perawatan Lucas

Kini Lucas sedang berada di ranjangnya. Lucas tampak sangat murung dan menyedihkan saat ini. Pikirannya penuh dengan keputusasaan, karena melihat putri kecilnya yang baru ia lihat 10 menit dalam keadaan kritis saat ini. Kesedihan, karena mengingat moment-moment bahagia dan mendebarkan saat dirinya mengandung putri kecilnya itu , dan penyesalan, karena kecelakaan kemarin pagi yang membuat dirinya harus melahirkan putrinya dalam keadaan prematur

"Ini salahku gege" ujar Lucas datar

"Babyyyy" jawab Leo sambil melihat dan mengelus pipi Lucas dengan tatapan sedih

"Dia akan pergi, dan semua itu karena ulahku gege" ujar Lucas dengang suara datar dan pangangan lurus ke depan, serta tanpa terasa air mata menetes di pipinya

"Baby, cukup. Tenangkan dirimu. Aku mohon baby" ujar Leo dengan nada yang penuh dengan frustasi

Dan saat Leo serta Lucas sedang berada di dalam percakapan yang menyedihkan, tiba-tiba pintu terbuka dengan suara bantingan yang keras membentur dinding dan menampakkan dua suster membawa box berisi seorang bayi yang dililit oleh berbagai alat medis beserta Dr. Luxi sambil berlari kecil menuju ranjang Lucas sambil diikuti dua suster membawa box berisi bayi Lucas yang sedang kritis

"Sus, pasangkan alat pengukur detak jantung dan oksigen. Cepat" ujar Dr. Luxi memerintah pada suster setelah sampai di pinggir ranjang Lucas

"Sudah dok" ujar suster A setelah memasang selang oksigen di hidung mungil bayi Lucas

"Lucas jika kau mau memeluknya. Peluklah sekarang, berikan putrimu cinta dan kasih sayang, untuk menghangatkannya. Aku sudah berjuang untuk menyelamatkannya namun putrimu tetap kritis, sekarang aku serahkan kepadamu putri cantikmu" ujar Dr. Luxi sambil menaruh putri Lucas di dada Lucas dengan posisi tengkurap, serta menyelimuti bayi tersebut dengan selimut yang Lucas pakai

"Dok, apa aku boleh tidur di sebelah Lucas?" Tanya Leo pada Dr. Luxi

"Tidurlah, peluklah putrimu" ujar Dr. Luxi mengizinkan

Dan setelah mendengar izin dari Dr. Luxi, Leo pun langsung tidur di sebelah kiri Lucas sambil tangannya mulai mendekap putri kecilnya yang berada digendongan Lucas

"Hai baby girl, anak appa" ujar Lucas tenang sambil membelai lembut kepala mungil putrinya

"baby apa kau mendengar appa nak? Lihatlah di sini banyak orang yang mencintaimu sayang, di sini ada papamu sayang yang tampan dan selalu mengelus dirimu saat kau masih di perut appa, ada Dr. Luxi yang merawat appa dan dirimu, ada dua suster yang selalu menemanimu, ada paman dan dua bibi cantik yang menanti kelahiranmu. Lihatlah mereka sayang, mereka ingin melihat kau hidup dan sehat. Kami mencintaimu sayang" ujar Lucas sambil terus membelai putrinya dan mulai menangis

Situasi di ruang perawatan Lucas penuh dengan aura kesedihan yang memilikan, semua orang kini sedang berdiri mengelilingi ranjang tempat Leo, Lucas dan putrinya sedang berpelukan.

Mendengar bisikan dan merasakan sentuhan dari Lucas, bayi tersebut mulai menggeliat lemah, tangan kirinya mulai mengait ke leher baju Lucas, mulut mungilnya mulai mencari-cari tonjolan yang bisa mengeluarkan air susu, kepala kecilnya mulai bergerak gelisah, dan tubuhnya mulai meronta-ronta seperti menunjukan bahwa dirinya haus dan lapar

"Lucas, berikan putingmu" ujar Dr. Luxi sambil memnyingkapkan sedikit baju atas Lucas dan memperlihatkan puting kemerahan miliknya yang mengacung keras

Sesaat kemudian bayi tersebut pun langsung berhasil menemukan puting milik Lucas dan mengemutnya cepat karena kelaparan. Hal tersebut membuat Lucas menahan sakit yang luar biasa di bagian dada kanannya sambil mengigit bibirnya untuk menahan rasa sakit yang disertai geli di dada kanannya

Surprise Baby [Vol.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang