Chapter 2 : Pardon!

13 0 0
                                    

Kedua kaki Pelangi sudah tidak kuat menahan tubuhnya lagi, Pelangi jatuh terduduk, menyandar pada pintu apartemen Derel. Kesedihannya sudah tak dapat ia bendung lagi. Air mata mengalir deras. Wajah Pelangi sudah tidak bisa lagi diangkat untuk menatap Derel yang kini ikut duduk bersimpuh di depan Pelangi

"Hon ... Honey," Derel memberanikan diri memegang tangan Pelangi. Sementara Audry masih diam di tempat. Ia tak bergeming dari tempatnya

"Honey, please lihat aku!. Aku minta maaf. Aku menyesal" Derel menampakan wajah penyesalannya. "Ini semua terjadi karna dia. wanita ular kamu, Audry!" Derel berteriak meluapkan emosinya sambil menunjuk Audry. Audry yang tengah duduk tertunduk lalu kaget dengan tindakan Derel. Mata Audry melotot tak percaya akan apa yang dia dengar

"Honey, kamu harus percaya sama aku!. Hanya kamu cinta sejatiku. Dari dulu, sekarang dan selamanya, hanya kamu ... hanya kamu, honey" suara Derel sudah bergetar, ia menangis memeluk Pelangi. Tubuh Pelangi semakin bergetar dalam tangis saat Derel memeluknya

"Honey, please lihat aku!" Derel mengangkat dagu Pelangi agar Derel dapat melihat wajahnya namun Pelangi bersikukuh untuk tetap menunduk. "Jangan diam kaya gini. Maafkan aku, honey!  aku khilaf. Kamu tahu kan si wanita ular ini, dia bule, dia jago ngerayu dan ... dan ..., aku lelaki normal jadi ... pardon me! Please ...! aku janji, ini yang terakhir aku nggak bakal ulangi lagi" Derel semakin frustasi karna Pelangi tetap diam dalam tangisnya yang menjadi-jadi. Derel menjambak rambutnya sendiri dan menariknya kuat untuk menyadarkannya bahwa ini bukan mimpi.

Derel melangkah meninggalkan Pelangi yang masih menangis. Suara tangisan Pelangi begitu menyayat hati Derel. Dalam kekalutannya, Derel lalu menarik kasar lengan Audry

"Ao ... my hand! ... I am sick, you know?" Audry yang merasa sakit di pergelangan tangan kanannya berteriak pada Derel saking jengkelnya

Derel yang semakin tambah jengkelpun berteriak tepat di telinga Audry, "you, bitch! get out from here!."

Audry sontak kaget dengan pengusiran Derel. Matanya menatap Derel penuh amarah, ia lalu mengambil tasnya di atas meja sofa dan hendak pergi namun langkahnya terhalang tubuh Pelangi yang masih terduduk di depan pintu

"Please, don't go anywhere, Audry!" Pelangi mulai berusaha bangun dari duduknya. Derel mencoba membantu tapi Pelangi menepis tangan kekar Derel dengan kasar "dan kamu Derel, jangan bersikap pengecut dengan membuang semua kesalahan pada Audry. Selesaikanlah masalah kalian" Pelangi lalu membalikan punggungnya hendak pergi namun spontan Derel memeluk Pelangi erat dari belakang. Pelangi mencoba berontak namun Derel tak bergeming, ia malah semakin erat memeluk Pelangi

"Honey ...," suara Derel terdengar lirih. "Tolong jangan pergi!. Aku nggak bisa hidup tanpa kamu. Kamu cinta sejatiku!" Derel mulai menangis. "kamu ingat kan, bagaimana perjuangan aku untuk tetap dekat dengan kamu?. Karna itu aku bela-belain ikut kamu di sini. Padahal orang tua aku keberatan kalau aku kuliah dan kerja di Oxford, mereka maunya aku kuliah di UI saja dan tetap stay di Jakarta. karna aku anak tunggal. Cuma aku, satu-satunya anak mami dan papi. Tapi aku rela dicap jadi anak pembangkang. Itu semua demi kamu, honey" Derel semakin mempererat pelukannya

"Benar Derel apa yang kamu bilang. Aku nggak lupa sama kebaikanmu yang selalu setia menemani aku selama 6 tahun di Britania Raya ini. Tapi kali ini, aku nggak bisa semudah itu untuk kembali memaafkan. Aku butuh waktu untuk berpikir. Ya, aku perlu waktu"

Setelah mempertimbangkan apa yang muncul di pikirannya. Pelangi lalu membuka suara setelah hampir satu jam hanya terdiam, "Derel ..., sebaiknya ... kita break sebentar untuk menguji cinta ini. Jadi tolong lepaskan aku!. Aku sesak nafas kalau diginiin" Pelangi melepaskan diri dari pelukan Derel lalu beranjak pergi

Derel yang tak bisa menerima begitu saja keputusan Pelangi, berlari mengejar Pelangi yang sudah mempercepat langkahnya menuju lift

"Pelangi tunggu ... nggak bisa kaya gini. Aku janji Pelangi, aku akan selalu setia padamu karna hanya kau, cinta sejatiku!" Derel berteriak kencang hingga tak menghiraukan lagi penghuni apartement lainnya yang sedang lalu lalang.

Pelangi bersikap masa bodoh dan berlalu begitu saja masuk ke dalam lift

To Be Continyu

Akankah Derel mendapat maaf dan bisa kembali merajut kasih dengan Pelangi lagi? Hoho ... tunggu next chapter aja ya!. Thank you buat yang baca!. Tapi kalau bisa, jangan baca aja, kasih komentar dan vote juga ya?. Terima-kasih


Pelangi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang