MY LOVE, MY JOB

2.7K 88 9
                                    

Mora membolak balikkan badannya dengan gelisah di atas kursi santai dekat ruang keluarga.Hari masih menunjukkan pukul 11.45 dan itu artinya masih ada setengah hari lagi yang harus dimusnahkannya-OH My.Sekali lagi benaknya berfikir mengenai jutaan perempuan yang sama seperti dirinya-menjadi ibu rumah tangga-dan apa yang mereka lakukan seharian.

Dulu, diwaktu sekarang pasti ia tengah sibuk kesana kemari, mencari berita dan menghajar jari-jari mungilnya di atas keyboard komputer.Mora seorang jurnalis sekaligus editor, ia tak pernah membiarkan badannya mendekam di dalam rumah terlalu lama, sangat membosankan.Selintas ia mulai berpikir untuk meminta izin kembali bekerja tapi Mora sangat malu sekali.Akan terlihat kalau dirinya sangat tidak konsisten karena dari awal ialah yang menyebut akan menjadi wanita rumah tangga saja.Lagi-lagi Mora terus memutar badannya kian kemari dan semoga saja kursi santai ini tidak patah, mengingat tubuh Mora yang sudah mulai 'bulat'.

***

"Fian...?" Mora menatap ragu bercampur takut ke arah Fian yang tengah serius menonton televisi.Ya, Mora sudah membuat keputusan, ia akan meminta izin untuk kembali bekerja sebelum kebosanan mulai membuatnya muak dengan rumah ini.

"Hm....?"

"Aku ingin bekerja kembali, boleh tidak??",huffffttttt Mora menghembuskan nafasnya dengan kasar.Akhirnya pertanyyan itu keluar juga dari mulutnya.

"Boleh."

Mora tersenyum lebar, tetapi hanya sesaat.Memahami reaksi yang diberikan Fian kepadanya.Datar sekali.Benar!Mora sangat sulit sekali membaca isi kepala lelaki dihadapannya ini, apakah memang benar mengizinkan atau tengah mencemooh keinginan Mora barusan.

"Kau tidak marah??", takut-takut Mora mematikan televisi dan duduk tepat dihadapan Fian.Ia butuh kepastian.Fian menatap Mora lama sebelum kemudian mengubahnya dengan sorot mata pengertian.

"Bekerjalah, sekolahmu terlalu tinggi untuk kau sia-siakan.", Fian memegang pergelangan tangan kanan Mora sebelum kembali berujar "aku tak mempermasalahkan dari awal, hanya kau saja yang terlalu sombong dengan mengatakan ingin menjadi ibu rumah tangga.Ingat Mora!, semua butuh proses.Tapi tidak ada toleransi dengan lembur.Bekerjalah dengan posisi sebagai istri tanpa melupakan kewajibanmu." Setelahnya Fian memencet hidung Mora sebelum kembali menghidupkan televisi.

Dan Mora, rasanya ingin berlari-lari di sepanjang kebun anggrek bulannya untuk pekerjaanya esok hari.Ia mencintai Fian, tapi di masa muda dulu Mora pernah memperjuangkan mimpinya untuk bekerja hari ini.Oahhmmmm.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OMG! MY HUSBAND??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang