What is love ?

- new life -

“hei sunny .. aku balik lagi nih .. “

Sandy memerhatikan wajah pucat di depannya sambil tersenyum sedih. Padahal baru kemarin sahabatnya ini bertengkar dengannya. Sungguh tak bisa dipercaya kematian bisa datang kapan saja. Sandy menghela nafas dengan berat dan meraih tangan sunny.

“Sekarang ternyata kita sudah dewasa, ya ?” Sandy meremas tangan Sunny pelan.

“Rasanya waktu cepat sekali berlalu. Kau masih ingat ? Dulu .. kita selalu makan lolipop strawberry sambil bermain di ayunan bertiga bersama jenny. “

“Kita bertiga juga sering sekali membuat keisengan dimana mana. Hmm.. bukan kita bertiga sih, tapi aku sendiri. Akibatnya malah kau dan jenny terseret dalam keisengan yang kubuat.” Sandy tersenyum kecil mengingat kilasan masa kecil mereka.

 “Waktu kita duduk di kelas 2 SD, aku menempelkan permen karet ke kursi Didi, orang yang suka mengerjaimu. Saat itu aku kesal sekali padanya karena dia sangat suka menjahilimu. Aku tak suka sahabatku menderita. Akhirnya aku memutuskan untuk menjahilinya balik. Akhirnya malah kita bertiga yang dihukum. Aku benar benar merasa bersalah pada kalian waktu itu. tapi kalian tetap saja mengatakan kalau kita adalah sahabat yang menanggung nasib bersama sama. Sehingga itu membuatku sangat lega. Apalagi sejak saat itu, tidak ada yang berani lagi menjahilimu. Karena mereka tau bahwa ada Sandy yang akan balik mengerjai mereka.” Sandy tersenyum pahit.

“Semua hal berubah ketika aku mengenal tundra. Aku jadi jarang bertemu dengan kalian berdua. Karena setiap saat tundra selalu menemaniku dan mengajakku kemana mana. Aku mengakui itu juga merupakan saat saat paling bahagia dalam hidupku. Saking bahagianya aku tak menyadari ada yang salah dari itu semua. Aku lupa kalau manusia tak akan pernah bisa punya semua kebahagiaan yang sesempurna itu. Aku lupa aku memiliki itu semua terlalu banyak. Tundra, orangtua yang penyayang, juga sahabat sahabat yang sangat baik.  Saat aku menyadari kenyataan itu, semua sudah direnggut dariku secara paksa. Tundra memutuskanku karena jenny, sahabatku sendiri. Dan akhirnya mereka berdua pergi meninggalkanku. Seakan belum puas, keesokan harinya orangtuaku dikabarkan tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat, meninggalkanku dengan harta mereka yang bergelimpangan dimana mana dan tak pernah cukup untuk dapat memberi kasih sayang padaku. Hidupku langsung hancur hari itu juga. Aku menganggap semuanya sudah pergi meninggalkanku dan tak akan pernah ada yang akan mau lagi bersamaku lagi.” Sandy merenung dengan sedih mengingat kegalauan hatinya dulu. 

“tapi aku lupa ada kau yang selalu berada di sampingku. Menyemangatiku setiap saat. Bahkan berani menamparku saat aku berusaha untuk membunuh diriku sendiri saat itu. Padahal aku tau kau gadis yang tak berani sama sekali. saat itu kau benar benar menjadi sangat ganas dengan kemarahanmu itu.” sandy tersenyum kecil membayangkan wajah sunny dulu selagi marah padanya.

“Tamparanmu .. membuatku sadar kalau aku masih memilikimu di dunia. Aku ..  aku sadar aku tidak sendiri. Tapi tetap saja aku takut. Aku takut kalau kau akan meninggalkanku sama seperti yang lain. Aku takut karena aku tau aku akan semakin terpuruk lagi jika kau pergi. Aku benar benar takut. Karena itu aku bersikap dingin padamu. Aku tidak tau mengapa aku bersikap begitu. Aku .. aku hanya mencoba meyakinkan diriku kalau kau pergi meninggalkanku aku tidak akan sebegitu hancurnya. Tapi aku salah. Justru sekarang aku tak mau melepasmu sama sekali. Padahal aku tau kau sangat menderita dengan keadaan ini.” Sandy kembali memandang wajah sunny dengan sedih.

Setelah beberapa saat menggenggam tangan sunny dengat erat, sandy menghela nafas berat dan bangkit dari kursi rodanya.

“Tapi aku tidak akan egois. Sudah terlalu lama kau menderita di sampingku. aku ingin sekarang kau bebas dariku. Aku ingin kau bisa mendapatkan sebuah kehidupan baru yang lebih menyenangkan, dalam arti sebenarnya.  Bukankah itu yang selalu diharapkan seorang sahabat sejati kepada sahabatnya ? selalu berharap kalau sahabatnya bisa selalu bahagia.”sandy menatap sunny dengan yakin.