04 Mr.Dhampyre

1.4K 164 11
                                    

MR.DHAMPYRE

.

.

.

. HAPPY READING.

.

.

.

Chap 4

Sinar mentari mulai membias masuk dan menyinari dua remaja pria tengah tertidur disatu ranjang sekaligus saling membagi selimut, wajah mereka saling berhadapan dengan jarak yang cukup dekat. hembusan hangat nafas mereka saling menghangatkan wajah yang ada di depannya. Pintu kamar terbuka menampakan taeyong yang berjalan menghampiri ranjang milik adiknya, menarik selimut yang dipakai jeno dan renjun. betapa terkejutnya taeyong saat melihat adiknya jeno dengan keadaan seperti ini, jeno hanya mengenakan celana panjang saja tanpa baju yang melekat padanya semalam sedangkan renjun hanya mengenakan baju tanpa celana lagi yang terpasang kecuali celana dalamnya. Taeyong pun berteriak kencang.

"AAAAAHH~,,,,,,!!!" teriakannya membangunkan jeno dari tidurnya.

"Hyung berisik sekali sih,,,ini masih pagi" jeno mengucek lembut matanya dan menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang dengan santai.

"jeno apa yang kau lakukan pada renjun?" tayong menanyakan pertanyaan agar adiknya mengetahui keadaannya saat ini.

"Apa?... aku tidak melakukan apa pun, memangnya kenapa hyung?" jeno menejawab dengan santai, masih memejamkan matanya yang masih mengantuk.

"Buka saja matamu dan lihatlah" taeyong berjalan keluar kamar jeno sambil cekikikan, jika membayangkan jeno dan renjun yang kemarin malam dan pagi ini itu sangat lucu.

Jeno membuka matanya malas, melihat sekelilingnya. Tatapannya berhenti di renjun yang masih tertidur pulas. Memperhatikan renjun dari kepala sampai ujung kaki, matanya kembali terpejam setelah melihat tubuhnya sendiri.

1 Detik.

2 Detik.

3 Detik.

4 Detik.

5 Detik.

Didetik selanjutnya matanya kembali terbuka. Kembali melihat tubuh atasnya yang tanpa busana menampilkan otot halus yang terlihat sempurna ditubuhnya. Matanya kembali melihat renjun yang hanya mengenakan baju miliknya yang kebesaran menampilkan bahu kiri renjun yang halus jika dilihat, dengan bagian bawah baju terangkat memamerkan paha putih renjun. Jeno terlonjak berdiri kelantai masih menatap tubuhnya dan renjun secara bergantiaan.

"AAAAA!!!~" jeno berteriak kencang saat menyadari apa yang dimaksud oleh hyungnya. Siapapun yang melihat ini akan mengira sesuatu telah terjadi diantara mereka berdua. Tapi mereka remaja dibawah umur mana mungkin melakukan hal yang orang lain kira. Tapi mereka tetaplah remaja yang memiliki hormon yang sedang berkembang, mungkin saja mereka melakukannya tanpa sadar.

Jeno mencoba membangunkan renjun, tanganya mengoyang-goyangkan tubuh renjun, namun tak bangun juga, tangan jeno beralih kepipi renjun mencoba untuk menepuk-nepuk pipinya agar bangun. Saat pertama kali menyentuh pipi renjun, jeno merasa dingin yang teramat dingin, menempelkan tangannya didahi renjun, dingin, seluruh badan renjun sangat dingin.

" Renjun,,, renjun" Jeno menepuk-nepuk pipi renjun agar renjun membuka matanya, nihil renjun tak juga membuka matanya.

"renjun.....renjun, jung renjun" tangannya beralih menguncang-guncang tubuh renjun yang semakin pucat dan dingin itu tanpa henti dan sesekali menepuk-nepuk pipi renjun.

"Hyung, taeyong hyung" teriak jeno memanggil hyungnya

"kenapa jeno ?" sahut taeyong menghampiri jeno.

MR. Dhampyre (Hold On)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang