08 Mr.Dhampyre

1.3K 139 13
                                    

MR. DHAMPYRE

.

.

.

.

.

Disebuah taman yang bercahayakan beberapa lampu taman, jeno dan jaemin duduk berhadapan dibangku taman. Mereka sedang membicarakan sesuatu hal yang sepertinya sangat serius.

"jeno-ah, aku benar-benar melihat renjun menghilang" jaemin menatap lurus kemata jeno

"hahaha... Kau pasti bercanda. Memang renjun hantu apa bisa menghilang" jeno menanggapinya dengan candaan.

'aku harus menyangkalnya agar jaemin tak mengetahui faktanya' bisik jeno dalam hatinya.

"tapi aku benar-benar melihatnya,. Setelah kau pergi dan wuusshh, renjun langsung menghilang, seperti debu yang tertiup angin" jaemin masih mengungkapkan apa yang ia lihat beberapa jam lalu.

"jaemin-ah..." jeno menggenggam tangan jaemin

"aku tau akhir-akhir ini aku selalu menghabiskan waktu ku bersama renjun. Tapi kau tidak perlu mengatakan yang bukan-bukan tentang renjun" jaemin membalas gengaman tangan jeno semakin kuat.

"aku tidak berbicara yang bukan-bukan jeno. Aku benar-benar melihatnya" jaemin masih dengan statementnya, yang menyatakan dirinya melihat renjun menghilang.

"jaemin-ah, aku tau kau akan melakukan apapun untuk menarik perhatiaan ku, tapi tidak dengan cara seperti ini!" jeno terus menyangkal pernyataan jaemin dan sekarang beralih mengganti topik masalahnya.

Jaemin memalingkan wajahnya kesisi lain, agar tak menatap jeno.

"aku juga menyayangimu, tapi tidak lebih dari sekedar teman.." jeno melepas kan gengaman tangannya.

"aku sudah pernah bilangkan padamu, kalau kau hanya teman ku dan aku tak mau berpacaran dengan teman ku sendiri".

Jeno sudah pernah bilang waktu itu saat jaemin menyatakan perasanya pada jeno, dan dijawab bahwa ia tak ingin berpacaran dengan temannya sendiri, karna baginya akan terasa aneh saat teman mu memanggilmu dengan sebutan sayang.

"aku sudah tau itu, tapi..." jaemin kembali menghadap jeno dan menatap lurus kemata jeno.

"...apa kau menyukai renjun?..." jaemin menatap jeno dalam dan menarik nafas dalam.

"...apa kau tak menganggap renjun sebagai teman mu? Bukakah kau bilang renjun itu bodoh? Bukankah kau ingin memiliki pacar yang bisa menyeimbangimu?" jeno hanya terdiam setelah mendapat bertubi-tubi pertanyaan dari jaemin yang matanya mulai memerah, menandakan bahwa ia sedang menahan tangisnya.

Setelah itu hening menghampiri mereka untuk beberapa menit kemudian. Jaemin menahan tangisnya sambil melihat jeno yang tengah menundukan kepalanya. Jaemin berdiri dari duduknya menatap jeno sejenak.

"aku tau, kau tak berniat menjawabnya kan!" jaemin hendak pergi, namun sedetik kemudian pergelangan tangannya digenggam jeno.

"ya aku menyukainya, aku mencintai renjun dan aku tak menganggapnya sebagai temanku, maka dari itu aku mencintainya lebih dari teman" jeno menjawab hampir semua pertanyaan jaemin setalah merenungkannya tadi. Jeno melepas genggaman tangannya pada jaemin,kemudian berdiri dari duduknya mensejajarkan dirinya dengan jaemin.

"maafkan aku jaemin. Aku bukanlah yang terbaik untuk mu, dan aku juga menyayangimu sebagai teman ku" jeno mengusap pipi jaemin yang sudah basah oleh air matanya.

MR. Dhampyre (Hold On)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang